- Catatan: Maqam Ibrahim di sini hanyalah bualan Muhammad. Setelah dunia modern mengungkap kebohongan tersebut, kata "maqam" kemudian diubah maknanya sebagai "tempat berdiri", padahal awalnya, Muhammad mengklaim bahwa di samping Kabah terdapat kuburan (maqam) nabi Ibrahim.
Ide ini berasal dari Umar bin Khattab.
Kitab Asbabun Nuzul Jalaludin As-Suyuti halaman 54
- Pertama, diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Mardawaih dari Jabir, dia berkata, "Ketika Nabi saw. melakukan tawaf, Umar berkata kepada beliau, 'Apakah ini tempat berdiri ayah kami, Ibrahim?' Beliau menjawab, 'Ya.' Umar kembali bertanya, 'Mengapa tidak kita jadikan tempat shalat?' Maka Allah menurunkan firmanNya, 'Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat shalat.'" (al-Baqarah: 125)
Kedua, Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari jalur Amr bin Maimun dari Umar ibnul-Khaththab bahwa dia berdiri di tempat berdirinya Nabi Ibrahim, lalu dia bertanya kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, bukankah kita sedang berdiri di tempat berdirinya Kekasih Tuhan kita?" Rasulullah menjawab, "Benar." Maka Umar bertanya lagi,"Mengapa tidak kita jadikan tempat untuk shalat?" Lalu tidak lama dari itu turunlah firman Allah,
"Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat shalat." (al-Baqarah: 125)
Secara zhahir dari riwayat ini dan yang sebelumnya bahwa ayat tersebut turun pada haji wada'.
Buku Sejarah Para Khalifah, terbitan Pustaka Al-Kautsar, cetakan pertama, April 2008, halaman 12
- Umar pernah berkata, "Saya menepati Tuhanku pada tiga permasalahan. Saya berkata, 'Wahai Rasulullah, andaikan kita menjadikan Maqam Ibrahim sebagai tempat shalat,' maka turunlah ayat, "... dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat shalat..." (Al-Baqarah 125)
Sumber : Mengenal Islam
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !