Headlines News :

Pemerkosaan Di Mata Islam

Written By Islam Dalam Fakta on Rabu, 29 Mei 2013 | 16.53

Para ulama sering sesumbar bahwa ISLAM sangat MENGHARGAI martabat wanita. Kita lihat faktanya;


1 Pemerkosaan budak, pembantu atau tawanan.

Sahih Muslim no. 3388:
Jabir melaporkan: Kami dulu mempraktekkan azl semasa hidup Rasulullah. Berita ini (praktek azl) terdengar oleh Rasulullah , dan ia tidak melarang kami.

Sahih Bukhari 59, no 637:
Dikisahkan oleh Buraida: Nabi mengirim Ali ke Khalid untuk membawa Khumus (barang rampasan) dan aku membenci Ali, dan Ali yang yang telah mandi (setelah melakukan hubungan seksual dengan seorang tawanan wanita). Aku berkata kepada Khalid, " Apakah kau tidak melihatnya (yang dilakukan Ali)?" Ketika kami bertemu Nabi aku menyebutkan peristiwa itu kepadanya. Ia berkata, " O Buraida! Apakah kamu membenci Ali?" Aku berkata, " Ya." Ia berkata, " Apakah kamu benci dia, karena ia mendapat lebih banyak dari khumus (rampasan) tersebut.”

Sahih Muslim no. 3371:
Abu Sirma berkata kepada Abu Sa’id al Khadri: O Abu Sa’id, apakah kau mendengar Rasul Allah berkata tentang al-azl (coitus interruptus)? Dia berkata: Ya, dan menambahkan: Kami pergi bersama Rasul Allah dalam perjalanan ke Bi’l-Mustaliq dan mengambil tawanan2 wanita Arab yang cantik2; kami terangsang melihat mereka, karena kami jauh dari istri2 kami, (tapi pada saat yang sama) kami juga ingin menggunakan mereka sebagai sandra untuk ditebus (dengan uang). Karena itu kami mengambil keputusan untuk berhubungan seks dengan mereka (captive womens) tapi dengan melakukan azl (coitus interruptus)

Sahih Muslim no. 3373:
Abu Sa'id al-Khudri melaporkan: Kami menangkap tawanan2 wanita dan kami ingin melakukan ‘azl/coitus interruptus dengan mereka

Azl / coitus interruptus = penyemburan sperma diluar vagina.

Sungguh malang harkat dan martabat wanita setelah jatuh ditangan Islam, agama "pecinta damai" ini, sudah jatuh (tertangkap Islam) tertimpa penis muslim pula (di coitus)....benar benar Agama Rahmatan lil 'alam....

2 Pemerkosaan mantan istri

QS 33:51.
Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki … Dan siapa-siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya kembali dari perempuan yang telah kamu cerai, maka tidak ada dosa bagimu. ….
Di ayat tersebut terdapat dua frase kata yang dapat digunakan sebagai "alat pelegitimasi perzinahan dan perkosaan" yaitu:

1) Apa makna "menggauli" itu dalam konteks bahasa, yaitu tidak lain adalah " Meniduri, menyetubuhi, dan senggama ".

Dalam Qur'an juga terdapat ayat yang berbunyi, "Fa al-an basyiru hunna." Kata "basyiru" di sini artinya "gaulilah". Artinya lengkapnya, "Maka sekarang, gaulilah istri-istri kalian". Kata "menggauli" mengandung arti "jima`". Seperti misalnya "menggauli perempuan." Jelas ini sudah menggambarkan ke-porno-an.

Jangan diartikan bahwa menggauli sama dengan rujuk, sebab konteks menggauli dapat dilihat dalam tafsir dan sirakh dibawah ini:

Adalah sahabat Umar bin Khatab r.a, ia pulang dari rumah Nabi Saw sudah larut malam, ia hendak mendatangi istrinya, kata istrinya, “Aku sudah tidur”. Kata Umar, engkau belum tidur, dan ia tetap menggauli istrinya. Keesokan harinya ia mengatangi Rasulullah Saw, katanya. “Aku mohon izin kepada Allah dan kepadamu, karena nafsuku sudah membujukku, sehingga aku menggauli istriku. Apakah ada rukhsokh (keringanan) bagiku?” jawab Rasulullah Saw, “tidak begitu wahai Umar”. Kemudian turunlah ayat ini. Sahabat lain pun berbuat serupa, diantaranya Ka’ban bin Malik (Tafsir at-Thobariy).

SIRAH NABAWIYAH IBNU HISYAM JILID 2
Penulis: Abu Muhammad Abdul Malik bin Hisyam Al-Muafiri,
Penerjemah: Fadhli Bahri, Lc.; 632 —Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam-Il

Aisyah binti Abu Bakar Radhiyallahu Anhuma
Rasulullah menikahi Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq di Makkah ketika Aisyah berumur tujuh tahun dan menggaulinya di Madinah ketika ia berusia sembilan atau sepuluh tahun.

Jadi arti yang tepat dalam konteks ayat "Kamu ingin untuk menggaulinya" sama dengan "kamu ingin untuk menidurinya" atau "kamu ingin untuk menyetubuhinya"

2). Frase kedua dari legitimasi perzinaan dalam Quran dengan ayat yang sama yaitu "dari perempuan yang telah kamu cerai"

Kita mengetahu bahwa konsep cerai (divorce) secara umum berarti tidak ada ikatan, atau hubungan antara suami isteri. pada ayat itu juga telah menunjukkan waktu lampau yaitu tertulis pada kata "telah kamu cerai"

Maka dalam QS 33:51 terdapat konsep yang sudah dilegitimasi untuk kenikmatan pria muslim untuk meniduri bekas istrinya setelah bercerai, lalu apakah itu bukan zina? Dan jika sang mantan istri menolak, dan sang pria tetap memaksa bukankah ini namanya perkosaan?

3 Perkosaan sesama muslim
Ada celah "berbahaya" dalam hukum perzinahan seperti yang diterapkan oleh negara2 Islam sesuai dengan Syariah Islam menurut Quran dan Hadist. Celah tersebut adalah:

Jika seseorang lelaki hidung belang (baik masih lajang ataupun sudah menikah) melakukan perzinahan, perkosaan atau menghamili seorang gadis perawan, maka si gadis tersebut tidak bisa mengelak dari hukum Islam karena kehamilan dia sebagai bukti kuat perzinahan dan pasti akan dihukum.

Sedangkan si lelaki selama tidak mengaku atau tidak ada 4 orang lelaki (soleh) saksi mata yang menyaksikan secara bersamaan si lelaki "memasukkan keris ke dalam sarung" (definisi zinah dalam Islam) maka si lelaki tidak akan bisa di sentuh oleh hukum rajam atau apapun namanya.

Definisi Zinah dalam Islam:
"Zina secara bahasa adalah bersetubuh, sedangkan secara istilah syariat, Zina adalah memasukkan alat kelamin laki-laki di dalam alat kelamin perempuan yang haram baginya."

Syarat Saksi Mata

Saksi yang bersaksi di depan mahkamah
Ketetapan bahwa seseorang telah berzina juga bisa dilakukan berdasarkan adanya saksi-saksi. Namun persaksian atas tuduhan zina itu sangat berat, karena tuduhan zina sendiri akan merusak kehormatan dan martabat seseorang, bahkan kehormatan keluarga dan juga anak keturunannya. Sehingga tidak sembarang tuduhan bisa membawa kepada ketetapan zina. Dan sebaliknya, tuduhan zina bila tidak lengkap akan menggiring penuduhnya ke hukuman yang berat. Syarat yang harus ada dalam persaksian tuduhan zina adalah :

1 Jumlah saksi minimal empat orang. Allah berfirman, ”Dan terhadap wanita yang mengerjakan perbuatan keji, hendaklah ada empat orang saksi diantara kamu yang menyaksikan” (QS. An-Nisa` : 15).

Bila jumlah yang bersaksi itu kurang dari empat, maka mereka yang bersaksi itulah yang harus dihukum hudud. Dalilnya adalah apa yang dilakukan oleh Umar bin Al-Khattab terhadap tiga orang yang bersaksi atas tuduhan zina Al-Nughirah. Mereka adalah Abu Bakarah, Nafi` dan Syibl bin Ma`bad. Para saksi ini sudah baligh semua. Bila salah satunya belum baligh, maka persaksian itu tidak syah.

2 Para saksi ini adalah orang-orang yang waras akalnya.

3 Para saksi ini adalah orang–orang yang beragama Islam.

4 Para saksi ini melihat langsung dengan mata mereka peristiwa masuknya kemaluan laki-laki ke dalam kemaluan wanita yang berzina.

5 Para saksi ini bersaksi dengan bahasa yang jelas dan vulgar, bukan dengan bahasa kiasan.

6 Para saksi melihat peristiwa zina itu bersama-sama dalam satu majelis dna dalam satu waktu. Dan bila melihatnya bergantian, maka tidak syah persksian mereka.

7 Para saksi ini semuanya laki-laki. Bila ada salah satunya wanita, maka persaksian mereka tidak syah.

Selain itu si gadis malang karena sudah hamil mau tidak mau harus mengaku, tetapi dia tidak bisa begitu saja menuduh si lelaki telah menghamili dia jika tidak ada saksi mata 4 orang karena bagi yang menuduh tanpa bukti (4 org saksi mata dalam kasus perzinahan) maka si penuduh akan dikenakan sangsi fitnah, yaitu di cambuk dan kesaksiannya tidak akan pernah diterima lagi seumur hidup. Dan kalo si gadis sudah mulai menuduh berarti dia sudah mengaku berzinah dan pasti dihukum, tetapi belum tentu tuduhannya bisa menyeret si lelaki pelaku untuk di hukum.

Siapapun yang berani menuduh si lelaki telah menghamili si gadis tanpa bisa mendapatkan 4 orang lelaki soleh saksi mata, maka dia akan di kenakan sangsi fitnah. Jadi siapa yang bisa menyerat si lelaki pelaku yang telah menghamili seorang gadis? Bagaimana jika 4 saksi adalah laki2 yang beramai2 menggilir gadis tersebut?

Syariah Islam di desain sedemikian rupa oleh Muhammad, bukan untuk menghukum lelaki hidung belang yang berzinah tetapi menghukum gadis yang baru menjadi seorang ibu dan anaknya yang terpaksa menjadi yatim paitu.

Wanita yang diperkosa, eh wanitanya yang dipenjara..

Inikah penghargaan martabat wanita dalam islam?

Sumber: Truly Islam

Anak Pemimpin Hamas Tinggalkan Islam dan Mengikut Yesus

Written By Islam Dalam Fakta on Senin, 06 Mei 2013 | 23.42

Anak Pemimpin Hamas Tinggalkan Islam dan Mengikut Yesus

Kesaksian Murtadin Afshin mantan Hezbulloh Subtitle Indonesia

Written By Islam Dalam Fakta on Minggu, 05 Mei 2013 | 23.31

Kesaksian Murtadin Afshin mantan Hezbulloh Subtitle Indonesia

Surga Bidadari (Sub-Ind)

Surga Bidadari (Sub-Ind)

Ki gendeng pamungkas bertobat

Ki gendeng pamungkas bertobat

Al-Quran, Injil dan Wanita

"Apakah Islam menghargai dan menghormati wanita?" Bila pertanyaan ini dilontarkan pada orang Muslim, maka secara spontan mereka akan menjawab "Iya, Islam menghormati wanita. Bukankah telah dikatakan bahwa "surga di telapak kaki ibu."
Jawaban di atas menurut kami tidak sepenuhnya salah, dan juga tidak sepenuhnya benar. Memang beberapa ayat Al-Quran "sepertinya" memandang wanita setara dengan pria. Tetapi kita juga tidak dapat menutup mata pada ayat-ayat Al-Quran dan ajaran-ajaran Islam yang menomor-duakan wanita.

Bukankah Islam Memperlakukan Wanita Sebagai Warga Kelas Dua?

Setidaknya beberapa ayat berikut dapat membuka mata kita, bagaimana Al-Quran dan Islam memperlakukan wanita.
  • Wanita kurang cerdas dibanding pria, dan harus diperintah oleh pria (Qs 4:34).
  • Al-Quran menyamakan wanita dengan ladang,  jadi pria dapat menggunakannya sesuka hati mereka (2:223).
  • Kesaksian wanita hanya dihargai setengah dari kesaksian pria (2.282).
  • Seorang pria boleh mempunyai isteri empat sekaligus (Qs 4:3).
  • Seorang pria mendapat hak warisan dua kali lebih banyak dibanding wanita (Qs 4:11).
  • Suami juga diperbolehkan memukul isteri yang tidak taat (Qs 4:34).
Kami setuju, para Muslim secara individu mungkin menghargai wanita, tetapi Islam tidak. Setidaknya inilah cerminan dari agama Islam. Kita dapat melihat bagaimana wanita-wanita Muslim menjadi orang nomor dua di negara-negara Islam. Di Arab Saudi misalnya, seorang wanita dilarang menyetir mobil.  Lagi mereka dilarang keluar rumah kecuali disertai seorang pria dari keluarganya. Kemudian antara Taliban, golongan orang yang benar-benar bersumber dari Islam, diskriminasi yang ekstrim dilakukan pada wanita.

Muhammad vs Isa Al-Masih

Jelas umat Muslim tidak senang bila Muhammad dibandingkan dengan Isa Al-Masih. Karena kedua ajaran ini cenderung menyajikan ajaran yang bertolak-belakang satu sama lain.
Pada paragraf di atas, kita telah melibat bagaimana Muhammad memperlakukan wanita. Yaitu sebagai warga kelas dua.  Sekarang mari kita melihat bagaimana Isa Al-Masih memposisikan seorang wanita yang bersalah.
Satu kisah dipaparkan dalam Injil, dimana pada suatu hari para pemuka agama datang menghadap Isa Al-Masih dan membawa seorang wanita yang kedapatan berzinah. Mereka meminta agar Isa Al-Masih menghukum wanita tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku saat itu. Di mana seorang wanita yang kedapatan berzinah harus dilempari batu. Namun para pemuka agama itu terkejut mendengar jawaban Isa Al-Masih. "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu" (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:7).
Apakah ada yang melempari wanita itu dengan batu? Jelas tidak ada! Sebab setiap manusia pasti berdosa sebagaimana wanita itu. Yang membedakan mereka hanya perbuatan dosa yang mereka lakukan.

Selamanya Wanita Warga Kelas Dua

Akankah wanita Muslim selamanya dipandang rendah dan menjadi warga kelas dua? Jelas tidak menutup kemungkinan! Bisa jadi pria Muslim memandang wanita selamanya menjadi warga kelas dua, subjek sakit hati dan direndahkan oleh poligami. Diancam oleh perceraian yang begitu mudah, diayaniaya suami, serta diskriminasi lainnya.
Ini bukanlah sebuah fenomena. Tetapi akan berlangsung selamanya karena pria Muslim harus menghormati Al-Quran sebagai perkataan Allah yang mutlak dan juga teladan dari Muhammad.

Pilihan di Tangan Anda!

Isa Al-Masih dan Muhammad adalah tokoh yang sangat berpengaruh dalam dua agama terbesar di dunia. Juga keduanya membawa ajaran yang bertolak-belakang. Muhammad datang dengan membawa berbagai macam aturan yang meletakkan wanita sebagai warga kelas dua.
Sedangkan Isa Al-Masih datang dengan membawa ajaran yang menyatakan bahwa pria dan wanita adalah sepadan. "Tuhan Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia" (Taurat, Kitab Kejadian 2:18).
Manakah yang Anda pilih?

Sumber: Isa Dan Islam

Muhammad Menikahi Istri Anak Angkatnya

Salah satu tradisi Arab yang bagus dan pantas diikuti adalah kebiasaan mengangkat anak. Jika semua bangsa memiliki dan mengikuti tradisi ini, maka jumlah anak yatim piatu pasti sangat menurun. Tradisi Arab menekankan bahwa anak angkat berarti statusnya sama dengan anak kandung dalam semua ketentuan dan hukumnya.
Muhammad dan isterinya Khadijah mengikuti tradisi ini. Itu sebabnya, ia mengangkat anak yang bernama Zaid (Zaid bin Muhammad). Tradisi Timur Tengah ini sudah diterapkan selama ribuan tahun sebelum zaman Muhammad.
Isteri pertama Zaid bin Muhammad adalah Ummu Kutsum. Atas permintaan Muhammad, dia menikah lagi dengan Zainab, anak dari bibi Muhammad sendiri.

Muhammad Menghalalkan yang Haram

Setelah berjumpa dengan Zainab, hati Muhammad gelisah. Keinginan Muhammad untuk menikahi Zainab muncul. Namun keinginannya terhambat oleh tradisi Arab, dimana menikahi istri anak angkat sama dengan menikahi istri anak sendiri, dan itu sangat tabu.
Keinginan Muhammad itu akhirnya terkabul. Zaid mengambil keputusan menceraikan Zainab. Muhammad pun mengambil Zainab sebagai istrinya. Lalu, turunlah wahyu berikutnya kepada Muhammad.  "Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinlah kamu dengan dia (Zainab) supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi" (Qs 33:37).
Dalam hal ini, Muhammad telah mengubah tradisi Arab yang baik. Dan menjadi petunjuk baru bagi umat Muslim, bahwa anak angkat bukanlah anak sendiri dan termasuk isteri-isteri anak angkat halal dinikahi (Qs 33:5).

Bagaimana Penilaian Isa Al-Masih pada Pernikahan Ini?

Menarik untuk mengingat bahwa Adam hanya mempunyai satu istri yaitu Hawa. Adapun umur Adam "mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati" (Kitab Taurat, Kitab Kejadian 5:5). Bagaimana mungkin Adam bisa hidup hanya dengan satu istri saja selama 930 tahun? Padahal Hawa-lah yang menjerumuskan Adam untuk makan buah Kuldi sehingga mereka terbuang dari Firdaus. Tetapi Adam tetap setia pada Hawa. Adam mengingat syariat Allah bahwa ia sudah bersatu dengan Hawa seumur hidupnya.
Hal ini jugalah yang ditegaskan Isa Al-Masih kepada pengikut-Nya, "Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia" (Injil, Rasul Besar Matius 19:5-6).
Pertanyaannya adalah: Mengapa Nabi Muhammad dan pria Muslim gemar bercerai? Jawabannya, karena masalah dosa hati!
Isa Al-masih mengatakan, "Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya" (Menurut Injil, Surat Rasul Besar Matius 5:27-28)
Karena Isa Al-Masih adalah Roh Allah dan Kalimat Allah, maka Ia tahu benar hati  manusia yang penuh dengan keinginan dosa. Ia juga tahu benar bagaimana mendapatkan jalan keluar dari masalah dosa keinginan ini. Sebab untuk itulah Dia datang ke dunia. Untuk mengubah hati manusia yang kotor dengan dosa dan menjadikannya baru.

Sumber: Isa Dan Islam

Apakah Al-Quran Mengatakan Isa Al-Masih Tersalib?

Umat Muslim tidak percaya Isa Al-Masih wafat di salib. Mereka meyakini Allah telah mengangkat Isa Al-Masih ke langit guna menyelamatkan-Nya dari tentara Romawi yang akan membunuh-Nya.
Pandangan ini didasarkan pada salah satu ayat yang terdapat dalam Al-Quran, “Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ’Isa putera Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.....” (Qs 4:157)

Tujuan Isa Al-Masih Datang ke Dunia

Perlu diketahui apa yang menjadi tujuan Isa Al-Masih datang ke dunia. Injil, Rasul Besar Matius 1:21 mencatat, Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus (Isa Al-Masih), karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Ayat di atas menjelaskan, tujuan Isa Al-Masih datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari ikatan belenggu dosa. Yaitu dosa yang telah memisahkan manusia dari Allah sehingga manusia berpindah dari kemuliaan Allah kepada kebinasaan kekal. Banyak usaha telah dilakukan manusia agar dapat kembali pada kemuliaan Allah, tetapi semua adalah sia-sia.
Kalimat Allah, Isa Al-Masih yang adalah kudus dan suci, satu-satunya Pribadi yang dapat mendamaikan manusia dengan Allah. Dia telah menjadi kurban dan tebusan bagi dosa manusia. “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21)

Fakta Isa Al-Masih Memang Wafat

Injil, Rasul Besar Matius, telah menulis bahwa tujuan utama kedatangan Isa Al-Masih ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari ikatan belenggu dosa. Inilah fakta utama mengapa Isa Al-Masih harus wafat. Tujuan ini hanya dapat digenapi dengan kematian Isa Al-Masih. Hanya dengan kematian-Nya di saliblah dosa manusia dapat dibayar lunas.
Walaupun satu ayat Al-Quran mengatakan bahwa Isa Al-Masih tidak tersalib, namun ayat lain mengatakan dengan jelas bahwa Dia wafat.  “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku (Isa Al-Masih) meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33).
Injil juga memberi kesaksian yang sama, “Lalu Isa Al-Masih berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya” (Injil, Rasul Lukas 23:46)
Kematian Isa Al-Masih di salib juga menggenapi nubuatan Nabi Besar Yesaya, Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya” (Kitab Nabi Besar, Yesaya 53:9)

Isa Al-Masih dan Keselamatan

Jika Isa Al-Masih tidak wafat, maka tidak ada penebusan dosa. Kematian-Nya telah memberi hidup bagi manusia. Ia membangkitkan orang dari kematian sebelum Dia sendiri mati. Dia, yang tidak berdosa telah menyerahkan diri-Nya bagi orang berdosa dan menjadi tebusan serta memberi hidup bagi orang berdosa. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia (Isa Al-Masih), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Injil, Kisah Para Rasul 4:12)
Hanya mereka yang telah menerima keselamatan dari Isa Al-Masih yang dapat mengerti bahwa Dia datang untuk menebus dosa.  Kematian-Nya telah memberi hidup kekal bagi mereka yang percaya kepada-Nya.

Sumber: Isa Dan Alquran

Dalam Injil dan Al-Quran - “Isa Al-Masih Mewujudkan Kasih Allah”

Di dunia modern sekarang ini, terutama pada kota-kota besar, sangat sulit menemukan empati/kasih dari seseorang. Adalah lebih mudah membuat daftar kejahatan yang dilakukan manusia daripada daftar kasih/mengasihi.

Allah Sumber Kasih

Saat penciptaan bumi dan isinya, Allah hanya menciptakan satu manusia, yaitu Adam. Karena tergerak oleh belas kasih, Allahpun menciptakan Hawa. Sebab Allah melihat Adam membutuhkan seorang penolong yang sepadan dengannya. (Taurat, Kitab Kejadian 2:18).
Ketika manusia itu melanggar perintah Allah, Allah murka dan mengusir mereka dari taman Firdaus. Tapi karena Allah mengasihi mereka, Allah membuat baju dari kulit binatang untuk mereka kenakan. (Taurat, Kitab Kejadian 3:21).
Kedua manusia itupun beranak cucu, hingga dunia dipenuhi manusia yang semakin jauh jatuh dalam dosa. Mereka semakin tidak mengenal Allah. Allah Yang Maha Kasih, sangat sedih melihat hal itu. Allah perlu mengutus seseorang untuk menyampaikan, bahwa Dia adalah Allah yang telah menciptakan mereka. Allah yang layak mereka sembah.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).  Ayat ini seimbang dengan ayat pertama dalam Al-Fatihah di mana Allah disebut, “Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang” (raḥmāni r-raḥīm). Keduanya menunjukkan bahwa Allah adalah sumber kasih.

Isa PenyembuhKesaksian Al-Quran dan Injil Atas Kasih Isa Al-Masih

Sebagaimana Allah yang adalah sumber kasih, demikian juga Kalimat-Nya, yaitu Isa Al-Masih adalah sumber kasih. Kesaksian Al-Quran dan Injil atas belas-kasih Isa Al-Masih kepada orang-orang yang ditemui-Nya, di antaranya adalah:
Isa Al-Masih menyembuhkan seorang yang menderita penyakit sopak/kusta. Penyakit yang sangat menjijikkan dan paling hina di masyarakat. “........ dan aku (Isa Al-Masih) menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak...” (Qs 3:49) “Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir.” (Injil, Rasul Markus 1:42)
Isa Al-Masih juga menyembuhkan seorang wanita yang telah menderita pendarahan selama dua belas tahun (Injil, Rasul Besar Matius 9:20-22). Dan memberi makan kepada orang-orang yang lapar (Injil, Rasul Besar Matius 14:13-21)
Demikianlah, karena belas-kasih, Isa Al-Masih datang ke dunia sebagai “hamba” untuk melayani,  “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Injil, Rasul Markus 10:45)

Berita Kitab Suci adalah berita kasih

Berita Kitab Suci adalah berita kasih.  Allah dan Kalimat-Nya (Isa Al-Masih) adalah sumber dari kasih itu. Karena kasih Allah, maka Dia mencipta Hawa bagi Adam. Karena kasih Allah, maka Dia mengorbankan sebuah binatang dan mengambil kulitnya untuk dibuatkan baju bagi manusia yang diusir-Nya dari taman Firdaus.
Karena kasih Allah, maka Dia mengutus Kalimat-Nya, yaitu Isa Al-Masih untuk menyelamatkan manusia dari ikatan belenggu dosa.
Dan, Isa Al-Masih mengajarkan kasih itu, bukan hanya pada orang yang mengasihi, tetapi juga mereka yang membenci. Hal ini ditegaskan dalam Injil Rasul Besar Matius 5:44, Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”
Demikianlah Isa Al-Masih mengajarkan kepada pengikut-Nya agar mereka mengasihi sesama, tanpa terkecuali. Bagi mereka yang telah menerima 'kasih' dari Isa Al-Masih, mereka akan dapat membagikan 'kasih' itu pada orang lain.
Isa bersabda, “......Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri....." (Injil, Rasul Markus 12:31)

Sumber: Isa Dan Alquran

Al-Quran: Isa Al-Masih Memberikan Pengetahuan Tentang Hari Kiamat

“Sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu . . . . “ (Qs 43:61).
Hari Kiamat adalah hari penentuan! Apakah manusia dimasukkan Allah ke dalam surga-Nya yang mulia, atau dibuang ke neraka jahanam untuk selamanya.  Hari itu tidak seorang manusiapun yang tahu. Nabipun tidak!

Pengetahuan Hari Kiamat & Hakim Yang Adil

Al-Quran menegaskan, Allah merahasiakan datangnya hari kiamat (Qs 20:15). Qs 31:34 berbunyi, “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat”. Hal ini diulang sebanyak tiga kali, yaitu dalam Qs 43:85; Qs 67:26, dan Qs 7:187. Ketiga ayat tersebut menegaskan, bahwa pengetahuan hari kiamat hanya ada di sisi Allah.
Pada hari kiamat, penghakiman atas manusia terjadi. Baik yang masih hidup maupun yang sudah mati. Sekali lagi Al-Quran memberi kesaksian, hanya Allah yang akan menghakimi manusia pada hari tersebut (Qs 2:113;  Qs 22:69;  Qs 32:25). Sebab, “Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?” (Qs 95:8).

Isa Al-Masih Mengetahui Hari Kiamat

Kesaksian Al-Quran, hanya Allah yang mengetahui hari kiamat. Namun di sisi lain, Al-Quran juga berkata, “sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus” (Qs 43:61).
Kesimpulannya: Hanya Allah dan Isa Al-Masih yang mengetahui hari kiamat. Lalu, siapakah Isa Al-Masih sehingga Dia mendapat keistimewaan dari Allah untuk mengetahui hari kiamat?

Isa Al-Masih Hakim Yang Adil

Isa Al-Masih bukan hanya mengetahui hari kiamat. Tetapi Dia juga akan menjadi Hakim, yang akan menghakimi manusia pada hari kiamat. Dia akan menjadi saksi terhadap manusia (Qs 4:159).
Beberapa hadist mengatakan lebih jauh, bahwa Isa Al-Masih adalah Hakim yang Adil. Seperti Hadist Bukhari 1090, “Sungguh-sungguh akan datang kepada kamu Isa, Putera Maryam sebagai Hakim Yang Adil”.  Hadist Muslim II halaman 76, “Demi Allah, sesungguhnya akan turun (datang) putra Maryam selaku Hakim yang adil”. Dan Hadits dari Musnad Imam Ahmad ibn Hanbal Jilid II/411, “Daripadamu akan bertemu dengan Isa ibnu Maryam sebagai imam Mahdi dan hakim yang adil”.
Kesaksian senada juga terdapat dalam Injil. “Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya (Isa Al-Masih) dan Ia akan memisahkan (mengadili) mereka seorang dari pada seorang...” (Injil, Rasul Besar Matius 25:32).
Bagi mereka yang telah menerima berkat keselamatan dari Allah melalui Anak-Nya (Isa Al-Masih) akan menerima Kerajaan dan Hidup Kekal bersama Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Matius 25:34). Sedangkan mereka yang hidup dalam dosa, akan dilemparkan ke dalam api kekal (neraka) (Injil, Rasul Besar Matius 25:41)

Hanya Allah dan Isa Al-Masih Mengetahui Hari Kiamat & Menjadi Hakim Yang Adil

Mengapa hanya Allah dan Isa Al-Masih yang mengetahui hari kiamat serta disebut sebagai Hakim Yang Adil?. Sebab, Isa Al-Masih  adalah Kalimat Allah. Berasal dari Allah dan kembali pada Allah.
Karena Dia adalah Kalimat Allah, maka apapun yang diketahui Allah, akan Dia ketahui juga. Apapun yang dihakimi Allah, juga akan dihakimi Isa Al-Masih. Sekalipun Isa Al-Masih pernah menjadi manusia, tetapi sekarang Dia sudah kembali pada Allah, sebagaimana mulanya Dia adalah Kalimat Allah.

Allah Lebih Dari Satu?

Jika demikian, apakah Allah dan Kalimat Allah diartikan menjadi dua Allah?  Atau Allah dan Kalimat Allah dan Roh Allah diartikan menjadi tiga Allah?.
Sebagaimana Diri Allah dan Roh Allah tidak dapat dipisahkan, demikian juga Diri Allah dan Kalimat Allah tidak dapat dipisahkan. Diri Allah dan Kalimat Allah adalah satu. Diri Allah dan Roh Allah adalah satu. Allah, Kalimat Allah, dan Roh Allah adalah satu. Satu dalam firman, satu pula dalam pengetahuan, dan satu penghakiman pada Hari Kiamat.

Siapkah Untuk Hari Kiamat?

Bagaimana menjadi siap untuk Hari Kiamat?  Satu-satunya cara ialah menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pribadi.  “Semua orang yang menerima-Nya [Isa Al-Masih] diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12).

Sumber: Isa Dan Alquran

Isa Al-Masih, Satu-Satunya Terkemuka di Dunia dan di Akhirat

Al-Imran 3:45 “(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al- Masih ‘Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).” 

Isa Al-Masih Bukan Merupakan Ciptaan Allah

Dalam bahasa asli, sesungguhnya kata-kata dalam tanda kurung tersebut tidak pernah ada. Dan jika kita menghapusnya, maka nyatalah bahwa Isa Al-Masih tidak pernah dikatakan sebagai yang ‘diciptakan’.

Hanya Isa Al-Masih Disebut “Kalimat” dari Allah

Hanya Isa Al-Masih yang disebut sebagai Kalimat dari Allah. Gelar ini tidak mungkin diberikan kepada orang lain, bahkan nabi sekalipun.
Dengan menyatakan Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, maka Isa Al-Masih identik dengan ‘Allah’ itu sendiri. Sebab di mana ada Kalimat Allah, maka di sana pasti ada Allah.  Dan di mana ada Allah, maka di sana pulalah Kalimat-Nya, atau Firman-Nya berada.
Apakah ada kemungkinan, dimana satu waktu Allah tidak dapat berkata-kata karena Kalimat-Nya belum ada? Tentu tidak pernah! Karena pada hakekatnya Kalimat Allah sama kekalnya dengan Allah itu sendiri, sehingga sama-sama tidak mungkin pernah ada secara terpisah.

Mengapa Isa Al-Masih Terkemuka di Dunia dan di Akhirat

Ayat ini juga mengemukakan bahwa Isa Al-Masih adalah Kebenaran (Al-Haq), sebab Kalimat Allah pasti benar. Isa Al-Masih tidak pernah berdosa, Kalimat Allah tidak mungkin bisa melakukan kesalahan, walau sekecil apapun. Kalimat Allah merupakan kalimat yang penuh keadilan, karena Allah Maha Adil. Kalimat Allah penuh kasih dan rahmat, karena Allah itu Maha Kasih.
Maka dari ayat ini, kita mengetahui bahwa Isa Al-Masih adalah Maha Adil, Pengasih dan Penyayang, Suci dan Benar adanya. Oleh sebab itu, tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa Isa Al-Masih adalah yang terkemuka di dunia dan di akhirat.

Pengertian Terkemuka

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyatakan, kata ‘terkemuka’ mengandung arti: (1) terpandang (disegani karena kedudukan, kekayaan, atau kepandaiannya); terkenal. (2) paling baik (unggul, pandai, dan sebagainya).

Manusia Mungkin Terkemuka di Dunia Tetapi Tidak di Akhirat

Seorang manusia tentu boleh dikatakan sebagai seorang yang terkemuka di dunia. Mungkin dia seorang yang terpandang, terkenal, cantik rupawan, pandai, atau kaya raya, sehingga seolah bisa membeli seiisi dunia. Tetapi tentu saja tidak ada manusia yang dapat dikatakan sebagai yang terkemuka di akhirat. Siapakah yang dapat menyaingi Allah sebagai yang sama atau lebih terkenal, lebih rupawan, lebih kaya, dan lebih pandai daripada Allah sendiri di sorga dan neraka?
Adalah syirik jika kita menyamakan seorang manusia dengan Allah, ataupun menyebutnya sebagai  yang terkemuka di akhirat. Namun adalah tepat, bahwa, jika Isa Al-Masih adalah Allah, maka Ia tentu dapat disebut sebagai yang terkemuka di dunia, dan sekaligus juga di akhirat.

Isa Al-Masih Sebagai yang ‘Terkemuka’ dalam Injil

Kitab Injil menerangkan,Pada mulanya adalah Firman (Kalimat Allah); Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).
Dengan memahami ayat suci ini, maka kita akhirnya mengerti mengapa Isa Al-Masih dikatakan sebagai yang terkemuka di dunia dan di akhirat. Yakni karena Isa Al-Masih selalu bersama-sama dengan Allah, dan Ia adalah Allah. Isa Al-Masih adalah yang menciptakan dan berkuasa atas dunia dan akhirat. Ia adalah pemilik dunia dan akhirat.
Kitab Injil menjelaskan. Isa Al-Masih “jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.” (Injil, Surat Efesus 1:21).
"Isa Al-Masih mendekati mereka dan berkata: "kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi." (Injil, Rasul Besar Matius 28:18).
Kedua ayat di atas menjelaskan, bahwa Isa Al-Masih sungguh benar-benar seorang yang terkemuka dan berkuasa di dunia dan di akhirat. Ayat selanjutnya mengatakan, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid (pengikut) –Ku...”(Injil, Rasul Besar Matius 28:19).

Bukankah Wajib Kita Mengutamakan Isa Al-Masih?

Jika kita ingin hidup berkenan kepada Allah, maka kita wajib mengutamakan siapa yang diutamakan Allah di dunia ini dan juga di akhirat. Sudahkah Saudara mengambil keputusan yang penting untuk mengutamakan Dia, dan menjadi pengikut Isa Al-Masih sebagai yang terkemuka di dunia dan di akhirat?

Sumber: Isa Dan Alquran

Mengapa Qs 4:157 Membingungkan?

Di komplek tempat tinggal kami, saya sering melihat anak-anak kecil bermain perang-perangan. Mereka bak seorang tentara yang siap menghalau musuh. Ketika pertarungan selesai, dan satu kelompok dinyatakan menang, secara serentak anak-anak tersebut akan mengangkat tangan sebagai tanda kemenangan. Mereka terlihat sangat bangga sekali karena telah berhasil memukul kalah lawan mereka.

Orang Yahudi Bangga Berhasil Membunuh Isa

Walau tidak sama, tapi saya melihat rasa bangga juga ada dalam diri orang Yahudi, ketika mereka berhasil membunuh Isa Al-Masih. Sehingga, dengan bangga mereka mengatakan “ . . . . Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, ’Isa putera Maryam, Rasul Allah" (Qs 4:157).
Bila anak-anak di komplek kami dengan bangga mengangkat tangan atas kemenangan mereka yang pasti, tidak demikian halnya dengan orang Yahudi. Mereka tidak sepenuhnya bangga atas keberhasilan mereka. Mereka merasa ragu, apakah benar yang mereka bunuh adalah Isa Al-Masih atau bukan. Al-Quran mencatat, “padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ’Isa bagi mereka . . . . ”  (Qs 4:157)

Benarkah Isa Al-Masih Mati?

Dari pernyataan orang Yahudi di atas, timbul satu pertanyaan. Benarkah Isa Al-Masih mati? Bila merujuk pada Al-Quran dan Injil, maka kita akan mendapatkan jawaban yang pasti. Isa Al-Masih benar-benar mati!
Al-Quran secara jelas memberi kesaksian akan kematian Isa Al-Masih dalam Qs 3:55, “ . . . Hai Isa-Almasih, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu . . .”
Bahkan pada ayat lain secara sistematis dijelaskan, “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku (Isa Al-Masih) meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33)

Tentara Romawi Saksi Mata Atas Kematian Isa

Tentara Romawi adalah salah satu saksi mata yang dapat diajukan atas penyaliban Isa. Inilah kesaksian mereka yang ditulis dalam Kitab Suci, “Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah [Kalimat Allah]” (Injil, Rasul Besar Matius 27:54).
Kepala pasukan [centurion] yang menyalibkan Isa Al-Masih adalah perwira yang sangat pintar. Memiliki pasukan yang terdiri dari 100 tentara. Dia adalah orang yang sangat pintar dan tidak mudah untuk ditipu. Dia dengan prajurit-prajuritnya menyaksikan penyaliban Isa Al-Masih dengan mata mereka sendiri.

Kesaksian Siti Maryam, Ibu Isa Al-Masih

Selain tentara Romawi, orang lain yang dapat dimintai kesaksian adalah ibunda Isa Al-Masih sendiri, Siti Maryam. Injil Allah menjelaskan bahwa Siti Maryam, ibu Isa Al-Masih, berdiri di sebelah salib-Nya saat itu. Dia melihat siapa yang disalib (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:25-27). Tentu, seorang ibu tidak akan salah mengenali anaknya yang sedang disalib bukan?
Selain disaksikan oleh tentara Romawi dan ibu Isa Al-Masih. Penyaliban tersebut juga disaksikan oleh dua pengikut Isa Al-Masih, yaitu orang yang sama yang menguburkan-Nya. Juga seorang rasul Melihat-Nya sesudah kebangkitan-Nya dan menyaksikan luka-luka-Nya.

Manakah Kesaksian Yang Dapat Dipercaya?

Bukan bermaksud untuk mencurigai kebenaran Al-Quran, namun bila kita membandingkan pernyataan orang Yahudi yang terdapat dalam Qs 4:157 di atas, dengan kesaksian dari tentara Romawi dan ibunda Isa, tentu dengan mudah kita akan mempercayai kesaksian dari dua saksi terakhir bukan?
Mengapa? Sebab tentara Romawi adalah prajurit yang menyalibkan Isa. Dan Siti Maryam adalah ibunda Isa Al-Masih sendiri. Jelas kesaksian mereka lebih dapat dipercaya dan dipertanggung-jawabkan kebenaranya karena mereka berada di lokasi saat kejadian.

Penyaliban Isa Al-Masih Membuka Jalan Keselamatan

Secara tidak langsung, pernyataan dalam Qs 4:157 telah meniadakan satu-satunya harapan umat Muslim terhadap penyaliban Isa Al-Masih. Sungguh sulit dimengerti, mengapa justru kitab suci yang diyakini umat Muslim sebagai “kitab penyempurna” ini mengaburkan tentang Keselamatan yang telah dijanjikan Allah jauh sebelumnya.
Melalui penyaliban-Nya, Isa Al-Masih telah membuka Jalan Keselamatan bagi setiap orang. Supaya setiap orang memperoleh hidup kekal bersama Allah di sorga, sebagaimana firman Allah katakan. “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
Maka, sudah menjadi semestinya, bila kita lebih mempercayai kesaksian dari saksi mata, daripada orang Yahudi yang merasa ragu seperti dalam Qs 4:157. Dan ketahuilah, bahwa
Isa Al-Masih sungguh disalibkan! Ia ingin menjadi Juruselamat Saudara!

Sumber: Isa Dan Alquran

Mengapa Maryam "Di Atas Segala Wanita Di Dunia?"

Selalu menarik mengetahui siapa yang terkuat, terpintar, tercantik, terkaya dlsbgnya. Kami membuka internet untuk menemukan siapa-siapa yang dianggap ahli filsafati utama di sejarah dunia.
Kami menemukan Lao Zi [Lao Tzu], Confucius, Socrates, Plato, Aristotle, John Locke, Jean-Jacques Rousseau, Karl Marx.  Untuk bidang tertentu, mereka layak diberi awalan “ter” di depan namanya. Seperti di bidang filsapat, pada masa hidupnya mereka dapat dikatakan “terkemuka”.
Biasanya dalam Alkitab dan antara orang beragama, awalan “ter-“ digunakan khusus bagi Allah.
Namun aneh sekali, Al-Quran menggunakan istilah yang mendekati awalan “ter” bagi seorang wanita. Perhatikanlah ucapan malaikat Jibril berikut, “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu . . . dan melebihkan kamu diatas segala wanita di dunia” (Qs. 3:42).
Jika seseorang dilebihkan “diatas segala wanita di dunia” oleh Allah, inilah sesuatu yang menarik perhatian kita.
Hal yang menakjubkan, Maryam tidak berbuat apa-apa kecuali melahirkan Isa Al-Masih. Mengapa Ibu Ibrahim, Musa, Daud, Muhammad atau ibu nabi lain tidak dilebihkan “diatas segala wanita”? Mengapa ibu nabi umat Islam tidak dijunjung tinggi seperti Siti Maryam?  Pertanyaan-pertanyaan ini sungguh pantas dijawab.
Simaklah ramalan Nabi Besar Yesaya yang diberikan lima ratus tahun sebelum lahirnya Isa Al-Masih.  “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan . . . .“ (Kitab Nabi Besar Yesaya 9:6-7).
Mungkinkah Siti Maryam dilebihkan di atas segala wanita karena ia yang melahirkan Isa Al-Masih?  Jelas Nabi Besar Yesaya mendapat wahyu bahwa Isa Al-Masih adalah Penasihat Ajaib dan Raja Damai yang akan memerintah atas seluruh dunia.
Bukan saja Ia akan datang sebagai Raja Damai.  Ia juga sudah mati tersalib menjadi Juruselamat Dunia, “. . . Dialah benar-benar Juruselamat dunia.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:42).  Dialah Penguasa dan Penyelamat!  Layakkah ibunya disebut seorang yang ditinggikan “diatas segala wanita di dunia”?
Siti Maryam dilebihkan “diatas segala wanita” karena ia melahirkan Kalimat Allah, Raja Damai!

Sumber: Isa Dan Alquran

Mengapa Allah Memilih Maryam Melahirkan “Kalimatullah & Rohulullah”?

Pilihan Allah pasti terjadi dan tidak dapat diubah. Apalagi berhubungan dengan rencana keselamatan-Nya atas manusia. Al-Quran menekankan: Maryam dipilih Allah untuk suatu perkara yang telah diputuskan (Qs 19:21).
Pertanyaannya: Kapan Allah memutuskan untuk memilih Maryam? Apakah jauh sebelum Maryam lahir, sewaktu lahir, atau setelah dewasa?

Maryam dalam Al-Quran

Al-Quran tidak memberitahu mengapa Allah memilih Maryam untuk mengandung “Kalimatullah”. Al-Quran hanya memberitahu, bahwa Maryam adalah anak dari Imran (Qs 3:36). Dia tidak pernah disentuh pria (Qs 19:20) Dia bukan seorang pezina (Qs 3:47). Dia memelihara kehormatannya (Qs 21:91; Qs 66:12).

Maryam dalam Alkitab

Menurut Kitab Suci, Allah memilih Maryam sejak kejatuhan Adam dan Hawa dalam dosa. Ini terjadi sebelum Allah mengusir Adam dan Hawa dari Firdaus.  Saat itu Allah memberitahu Hawa bahwa keturunannya akan meremukkan kepala ular/iblis (Taurat, Kitab Kejadian 3:15).
Jika direnungkan, jelas hanya Allah yang dapat meremukkan iblis. Juga tidak mungkin ada keturunan perempuan, tanpa hubungan dengan pria. Tetapi, karena Allah yang berfirman, maka pasti terjadi. Dan keturunan yang dimaksud datangnya dari Allah saja.
Allah mengulangi janji-Nya di atas kepada nabi besar Yesaya. Firman-Nya, “Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (Kitab Nabi Besar Yesaya 7:14).

Maryam Melahirkan

Allah sudah merencanakan datangnya keturunan perempuan tersebut, lebih dari ribuan tahun silam. Rencana itu tergenapi saat malaikat Jibril datang kepada Maryam dan mengatakan: “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Isa” (Injil, Rasul Lukas 1:31).
Kemudian, Maryam berkata “Bagaimana mungkin hal itu terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab Malaikat itu kepadanya: “ Rohullulah akan turun atasmu” ( Injil, Rasul Lukas 1:35).  Demikianlah Maryam mengandung Rohullulah (Injil, Rasul Besar Matius 1:20).  Dan Injil, Rasul Besar Yohanes 1:10-14 bersaksi bahwa Isa adalah “Kalimatullah” yang menjadi manusia.

Kelahiran Isa Al-Masih Adalah Mujizat

Kelahiran Isa Al-Masih bukan hasil hubungan jasmani suami-istri. Bukan pula hubungan antara Allah dan Maryam. Suatu kesesatan, bidah, najis dan dosa besar mengatakan kelahiran Isa Al-Masih hasil hubungan biologis Allah dan Maryam.  Sebab hubungan suami-istri tidak mungkin dapat melahirkan “Rohullulah dan Kalimatullah”.

Tujuan kelahiran “Kalimatullah & Rohullulah”

Mengapa Allah telah merencanakan pemilihan Maryam untuk melahirkan “Kalimatullah dan Rohullulah”?  Hal ini jelas dari apa yang Allah sampaikan kepada Adam dan Hawa, “keturunannya (perempuan) akan meremukkan kepala ular/iblis”.

Kalimat Allah yang Dapat Meremukkan Kepala Iblis

Jelas hanya Allah yang dapat meremukkan kepala iblis. Juga hanya “Kalimatullah dan Rohullulah” yang mampu meremukkan kepala iblis. Sebab “Kalimatullah dan Rohulullah” adalah diri Allah sendiri.
Meremukan kepala Iblis sama dengan apa yang disampaikan malaikat Jibril.  Anak dalam Kandungan Maryam akan dinamakan Isa Al-Masih. Isa berarti “Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 1:21).
Hanya Allah saja yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa.  Demikian juga Isa Al-Masih adalah “Kalimatullah & Rohulullah.” Isa-lah, yaitu Kalimat Allah yang menyelamatkan manusia dari dosanya!!

Sumber: Isa Dan Alquran

Siti Maryam Dilebihkan Atas Segala Wanita

“. . . Malaikat berkata: Hai Maryam, . . .  Allah telah . . .  melebihkan kamu atas segala wanita di dunia.” (Qs 3:42)
Ungkapan “Surga terletak di bawah telapak kaki ibu (wanita)”, merupakan bentuk penghormatan bagi wanita. Jelas seorang wanita mempunyai peranan yang sangat penting dalam sebuah keluarga. Firman Allah dalam Kitab Taurat mengatakan, wanita adalah penolong bagi pria, “TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia (pria) itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong (wanita) baginya, yang sepadan dengan dia." (Taurat, Kitab Kejadian 2:18)

Wanita-Wanita Yang Berpengaruh

Dalam sejarah dunia, tidak sedikit wanita yang mempunyai peranan penting, bahkan melebihi pria. Katakanlah Mother Theresa, seorang wanita yang sederhana tapi mampu melakukan hal-hal yang luar biasa. Walaupun kini dia sudah wafat, tetapi karya dan peninggalan serta ajaran-ajarannya masih tetap hidup.
Tokoh lain adalah R.A Kartini. Seorang pahlawan yang telah mengangkat emansipasi wanita. Dengan keberanian dan pengorbanan yang tulus, dia telah mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi.  Akibatnya, kini kaum wanita telah menikmati apa yang disebut persamaan hak dengan pria.
Megawati Soekarno Putri, perempuan pertama yang menjadi presiden di Indonesia. Walaupun memimpin Indonesia hanya satu periode, namun hal itu telah membuktikan bahwa dia adalah salah satu wanita yang mempunyai pengaruh akan kemajuan bangsa ini.

Wanita Termulia di Dunia

Bila kita melihat kepada sejarah, kita akan banyak menemukan wanita yang mempunyai kelebihan dibanding pria, wanita yang lebih hebat dari pria. Bahkan, dengan mudahnya kita dapat membuat daftar sepuluh tertinggi wanita terhebat di bidang mereka masing-masing.
Bagaimana dengan wanita termulia? Apakah juga akan dapat dengan mudah ditemui wanita-wanita termulia di dunia ini?
Kitab suci maupun kitab-kitab sejarah hanya mencatat satu wanita termulia. Wanita itulah yang melahirkan seorang Pribadi yang disebut terkemuka di dunia dan di akhirat. Dia bukan Siti Aminah, ibu dari Muhammad, yang menurut keyakinan umat Muslim sebagai nabi yang mulia. Tetapi dia adalah Siti Maryam. Wanita termulia yang telah melahirkan seorang yang termulia pula.

Fakta Mengapa Siti Maryam Disebut Wanita Termulia

Siti Maryam telah menerima keistimewaan dari Allah. Allah telah menempatkan dia sebagai satu-satunya wanita termulia. Dengan ketaatannya, dia telah menerima kuasa dari Allah dalam perkara besar. Dengan kuasa Allah, dia dapat mengandung walaupun masih perawan, “Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia. . . . .” (Injil, Rasul Lukas 1:38)
Fakta utama Siti Maryam satu-satunya wanita yang dimuliakan, karena dia telah melahirkan Kalimat Allah, Isa Al-Masih. Seorang terkemuka di dunia dan di akhirat. Yang suci. Satu-satunya yang mengetahui tentang akhir zaman. Demikian Kitab Suci, Injil, Rasul Besar Lukas 1:42, 48 berbunyi, "Diberkatilah engkau [Siti Maryam] di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu [Isa Al-Masih] . . . . . . Nyanyian Pujian Maryam: ‘Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia.’”
Tentang kemuliaan Siti Maryam, Al-Quran berkata, “Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia.” (Qs 2:42)

Wanita Termulia, Melahirkan Yang Terkemuka

Demikianlah, Injil dan Al-Quran menyebut Siti Maryam satu-satunya wanita termulia. Dengan kuasa dari Allah, Siti Maryam telah mampu menyelesaikan tugas besar yang Allah percayakan padanya. Kalimat Allah yang kekal adanya telah menjelma ke dunia melalui rahim Siti Maryam.
Dialah Kalimat Allah, Isa Al-Masih, yang disebut terkemuka di dunia dan di akhirat sebagaimana yang diberitakan oleh Al-Quran, “. . . Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat . . . . .” (Qs 3:45).
Isa Al-Masih datang ke dunia membawa Keselamatan bagi setiap orang yang mau percaya kepada-Nya.  Dengan percaya kepada-Nya, maka mereka tidak akan mati binasa dalam dosa, melainkan beroleh hidup kekal.  “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya [kata kiasan untuk Isa Al-Masih] yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

Sumber: Isa Dan Alquran

Kesaksian Faouzi Arzouni tinggalkan agamanya untuk mengikut Isa Al-Masih

Kesaksian Faouzi Arzouni tinggalkan agamanya untuk mengikut Isa Al-Masih

Kesaksian Anak Pemimpin Hamas Masuk Kristen

Kesaksian Anak Pemimpin Hamas Masuk Kristen

Muhammad, Isa Al-Masih, Dan Kebangkitan Orang Mati

Written By Islam Dalam Fakta on Sabtu, 04 Mei 2013 | 23.59

Setiap umat beragama mengerti perbedaan Allah dan manusia. Perbedaan dasarnya, Allah adalah Pencipta dan manusia adalah ciptaan-Nya.

Pengakuan Muhammad: Hanya Allah Pencipta

Al-Quran berulang kali menyebut Allah sebagai pencipta. Muhammad sendiri tidak pernah mengatakan dirinya sebagai pencipta apalagi melakukan mujizat. “Dan orang-orang kafir Mekah berkata: ‘Mengapa tidak diturunkan kepadanya mu’jizat-mu’jizat dari Tuhannya?’ Katakanlah: "Sesungguhnya mu’jizat-mu’jizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku [Muhammad] hanya seorang pemberi peringatan yang nyata". (Qs. 29:50)

Membangkitkan Orang Mati, Pekerjaan Pencipta

Setiap manusia pasti mengakui bahwa hanya Allah yang dapat memberi hidup kepada manusia atau benda mati. Tidak mungkin manusia dapat menghidupkan yang sudah mati. Atau memberi kehidupan pada sebuah benda mati.

Para Nabi , Isa Al-Masih dan Mujizat

Islam dan Kristen sama-sama mengakui bahwa para nabi zaman dulu mengerjakan mujizat. Kita dapat membaca mujizat yang dilakukan oleh Nabi Musa, Nabi Samuel, Nabi Elia dan nabi lainnya. Satu hal yang menarik adalah, jumlah mujizat yang dilakukan Isa Al-Masih.
Perhatikanlah daftar mujizat yang dilakukan oleh Isa Al-Masih di bawah ini:
  1. Menyembuhkan dua orang buta (Injil, Matius 9:27-31)
  2. Mengusir roh jahat dari seorang anak yang bisu (Injil, Markus 9:14-29)
  3. Seorang tuli/bisu disembuhkan (Injil, Markus 7:31-37)
  4. Seorang buta disembuhkan (Injil, Markus 8:22-26)
  5. Menangkap sejumlah besar ikan (Injil, Lukas 5:1-11)
  6. Putra janda dibangkitkan (Injil, Lukas 7:11-17)
  7. Menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat (Injil, Lukas 13:10-17)
  8. Menyembuhkan sepuluh orang kusta (Injil, Lukas 17:11-19)
  9. Air menjadi anggur (Injil, Yohanes 2:1-11)
  10. Menyembuhkan anak pegawai istana (Injil, Yohanes 4:46-54)
  11. Menyembuhkan orang lumpuh (Injil, Yohanes 5:1-18)
  12. Memberi makan empat ribu orang (Injil, Markus 8:1-10)
  13. Menyembuhkan hamba seorang perwira (Injil, Lukas 7:1-10)
  14. Menyembuhkan orang kerasukan setan (Injil, Lukas 8:26)
Selain kejadian-kejadian di atas, kiranya dua ayat Allah berikut dapat diperhatikan: “Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semua” (Injil, Rasul Besar Matius12:15). “Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya” (Injil, Rasul Besar Lukas 6:19).
Qs 3:49 menekankan bahwa Isa Al-Masih membangkitkan orang mati. Hal ini juga didukung oleh Injil, Rasul Besar Yohanes 11:1-44, dimana kebangkitan Lazarus dijelaskan secara terperinci. Juga ada beberapa mujizat pembangkitan yang ditulis dalam Matius 8:5-13, Matius 9:18-25 dan Lukas 7:11-15.
Jelaslah bahwa nabi umat Muslim mengerti dan menghargai kemampuan Isa Al-Masih membangkitkan orang mati.

Kebangkitan Lazarus Oleh Isa Al-Masih

Bila Qs. 3:49 menyinggung tentang kebangkitan orang mati, kejadian yang dimaksud ialah kebangkitan Lazarus.  Kejadian ini terdapat dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 11:1-44.
Menurut Injil, Lazarus sudah mati tiga hari sebelum Isa Al-Masih datang.  Maria, dan Marta saudaranya, sangat sedih karena saudara lelaki mereka meninggal. Lazarus telah dibungkus dengan kain kapan dan dikuburkan. Kuburannya ditutup batu besar saat Isa Al-Masih meminta ditunjukkan kuburannya. Bahkan orang-orang mengatakan mayatnya sudah berbau.

Cara Isa Al-Masih Membangkitkan Lazarus

Isa Al-Masih meminta batu penutup kuburan disingkirkan. Kemudian Ia beseru, “Lazarus, keluarlah.”  Lazarus langsung keluar. Isa Al-Masih menyuruh orang-orang untuk melepaskan kain kapannya.
Hal-hal Yang Unik Mengenai Kebangkitan Lazarus
Allah menciptakan bumi dengan perkataan, yaitu kalimat saja. Isa Al-Masih dengan satu kata menciptakan nafas dan hidup baru dalam tubuh Lazarus. Lazarus mendapat hidup baru hanya dengan ucapan satu kalimat singkat dari Isa Al-Masih.
Sepertinya Muhammad terharu dengan mujizat kebangkitan ini.  Sangat jelas Isa Al-Masih melebihi Muhammad.  Dia melebihi semua nabi dalam Taurat dan Kitab Nabi dari segi kualitas mujizat-mujizat-Nya. Ia dapat membangkitkan orang mati.
Kita terharu oleh mujizat kebangkitan ini. Isa Al-Masih juga bersedia mengerjakan mujizat pembaharuan di dalam hati kita.  “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus [Isa Al-Masih], ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (Injil, Surat II Korintus 5:17)

Sumber: Isa Dan Alquran

Muhammad Adalah Ciptaan Allah, Bagaimana Isa Al-Masih?

Setiap makhluk hidup yang ada di alam semesta adalah ciptaan Allah. Pada saatnya nanti, semua akan mati, dan kembali ke asalnya. Demikianlah, setiap makhluk hidup mempunyai awal dan akhir.
Memang jelas bahwa semua makhluk hidup diciptakan Allah. Tetapi ternyata ada satu Pribadi yang datang ke dunia tanpa diciptakan Allah. Dia tidak berawal dan tidak berakhir. Dia Kekal.  Dia disebut “Alfa dan Omega”.
Pribadi itu bukanlah Adam. Sebab Adam diciptakan Allah dari tanah dan debu. “Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup” (Taurat, Kitab Kejadian 2:7).
Bukan pula Muhammad. Muhammad lahir karena adanya hubungan biologis antara wanita dan pria.

Siapakah Pribadi Yang Tidak Diciptakan?

Pribadi itu adalah Isa Al-Masih!. Dia tidak pernah diciptakan. Sebab Kalimat Allah kekal. Seperti halnya Allah. Dia bukan manusia biasa, yang lahir karena hubungan wanita dan pria. Sebab wanita yang melahirkan Dia adalah seorang perawan suci.
“Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus (Isa Al-Masih). Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"  Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah (Injil, Rasul Lukas 1:31;34-35).
“Ingatlah, ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (Qs 3:45).

Isa Al-Masih Kembali Ke Sorga

Jika Isa Al-Masih tidak pernah diciptakan Allah, lalu dari manakah asalnya? Dari sorga! Itulah sebabnya, Dia kembali ke sorga.
“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku (Isa Al-Masih) meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33).
Kesaksian yang sama dalam Injil, “Sesudah Ia (Isa Al-Masih) mengatakan demikian, terangkatlah Ia [Isa Al-Masih] disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka” (Injil, Kisah Para Rasul 1:9).

Tujuan Isa Al-Masih Datang Ke Dunia

Lalu, mengapa Dia datang ke dunia? Menurut Al-Quran, Isa Al-Masih adalah suatu “tanda” bagi manusia. “. . . Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami . . . . " (Qs 19:21).
Demikianlah, Isa Al-Masih datang ke dunia untuk memberi Keselamatan bagi setiap orang, “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Dan Keselamatan hanya ada dalam nama-Nya, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan" (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).

Sumber: Isa Dan Alquran

Nama-nama Al-Fatihah

Penghargaan umat Islam terhadap Al-Fatihah dapat dimengerti jika membaca semua nama yang diberikan pada sura pertama ini. Selain dinamai Al-Fatihah (Pembuka), sura ini sering juga disebut Fatihatul Kitab (Pembukaan Kitab).

15 Nama Lain Untuk Al-Fatihah

Nama-nama lain ialah Ummul Kitab (Induk Kitab), Ummul Qur'an (Induk Al-Qur'an), As-Sabu'ul Matsani (Tujuh yang Diulang). Banyak ulama penafsir menyebutnya dengan: Ash-Shalah (Shalat), al-Hamd (Pujian), Al-Wafiyah (Yang Sempurna), al-Kanz (Simpanan Yang Tebal).  Nama-nama lain yang dihargai: asy-Syafiyah (Yang Menyembuhkan), Asy-Syifa (Obat), al-Kafiyah (Yang Mencukupi), al-Asas (Pokok), al-Ruqyah (Mantra), asy-Syukru (Syukur), ad-Du'au (Doa), dan al-Waqiyah (Yang Melindungi dari Kesesatan).
Setiap nama di atas mengartikan satu keistimewaan Al-Fatihah.

Nama-nama yang Mengartikan Keistimewaan Alkitab

Nama untuk Alkitab yang sangat dihargai pengikut Isa Al-Masih ialah “Firman Allah.”  Jelas istilah “Firman” Allah memuat semua arti dari semua nama Al-Fatihah. Yang lebih menarik, Isa Al-Masih juga disebut “Firman Allah,” “Kalam Allah,” “Kalimat Allah.”

Kalimat Allah Yang Menjelma Melebihi Kalimat Allah yang Diucapkan

Kita menghargai kata-kata yang Allah firmankan.  Tetapi, yang jauh lebih penting ialah: menerima Kalimat Allah yang pernah berada di bumi dan sekarang hidup di sorga.
Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang “Firman Hidup” (Isa Al-Masih) -- itulah yang kami tuliskan kepada kamu. (Injil, Surat I Yohanes 1:1)

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.

Sumber : Isa Dan Alfatihah

Muhammad Menunjukkan Jalan, Isa Al-Masih Adalah Jalan

Pernahkah saudara tersesat di jalan atau mengambil arah jalan yang salah ketika berkendaraan? Tersesat adalah situasi yang sangat tidak menyenangkan bagi semua orang. Setiap pengendara, sebelum memulai perjalanannya pasti terlebih dahulu mempersiapkan rute perjalanan yang akan dilaluinya agar dia tidak tersesat atau salah jalan.

Tersesat Secara Rohani

Sebagai umat beragama tentu kita tidak hanya mengendalikan diri agar tidak tersesat di dunia. Lebih daripada itu, diperlukan pengendalian diri agar tidak tersesat secara rohani. Sebab, tujuan akhir dari hidup seseorang adalah kehidupan kekal di sorga, atau kebinasaan kekal di neraka.
Itulah sebabnya setiap agama di dunia menyediakan “rambu-rambu” yang dapat menuntun umatnya. Dan umumnya setiap “rambu-rambu” ini identik akan satu hal, yaitu menunjukkan 'jalan' kepada Allah. Bila kita bertanya pada penganutnya tentang jalan ke sorga, maka mereka akan memberi petunjuk ke sistem kepercayaan (peta) mereka.

Injil dan Peta Agama Dunia

Dalam Al-Quran dituliskan, "Sesungguhnya engkau (Muhammad) memberi petunjuk ke jalan yang lurus" (Qs 42:52). Dan juga ayat berikut, "Tunjukilah kami jalan yang lurus" (Qs 1:6). Inilah “peta” yang ditunjukkan oleh agama Islam yang harus diimani oleh pengikutnya.
Menurut ajaran Islam, 'jalan yang lurus' yaitu s-sirat al-mustaqim adalah satu sistem amal. Sehingga umat Muslim hanya dapat menunjukkan ke sistem agamanya (petanya) saja.
Berbeda dengan Injil. Walau Injil memberi penjelasan tentang etika moral bagi manusia. Tetapi Injil tidak mengatakan, seseorang akan diselamatkan dengan hanya menjalankan etika atau ritual keagamaannya.

Manakah Jalan Lurus?

Demikianlah orang Kristen menunjukkan 'jalan lurus' mereka. Bukan pada sistem agama. Melainkan pada satu Pribadi. Yaitu Isa Al-Masih. Dia adalah satu-satunya "Jalan Yang Lurus" yang dibutuhkan oleh setiap orang untuk dapat sampai ke sorga.
Rasul Besar Tomas pernah meminta agar Isa Al-Masih menunjukkan jalan ke sorga baginya. Sang Juruselamat menjawab, "Akulah jalan . . . tidak seorangpun yang datang kepada Bapa[sorga], kalau tidak melalui Aku" (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Menurut Injil, seseorang akan mendapat hidup yang kekal, yaitu jalan ke sorga, dengan menerima pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib.  Lihatlah Injil, I Petrus 2:24.

Sumber: Isa Dan Alfatihah

Nabi Agama Islam Disuruh Minta Tolong

“Penggalan ayat: “Hanya kepada Engkaulah Kami memohon pertolongan”, tidaklah bertentangan dengan sekian banyak ayat dan hadits yang memerintahkan manusia untuk saling tolong-menolong. Seperti “….Tolong menolonglah dalam kebajikan dan taqwa’ (Qs 5:3) (Tafsir Al-Mishbah, hal. 68).

Muhammad Disuruh Minta Tolong Pada Orang Kristen

Dalam Qs 10:94, Muhammad sendiri disuruh meminta penjelasan dari orang Yahudi dan orang Kristen mengenai wahyunya.  ”Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu.”

Layak Minta Tolong Jika Kurang Mengerti Perintah Allah

Tidak semua orang Muslim mengerti makna Injil. Banyak di antara mereka yang belum mengerti dengan benar akan makna Injil. Dalam kondisi demikian, ada baiknya meminta pertolongan kepada pengikut Isa Al-Masih, sebab inilah perintah Al-Quran kepada Muhammad. Pembaca akan mendapat pertolongan dengan membaca website www.isadanislam.com.

Pengertian Akan Intisari Injil

Orang Kristen dapat memberi pertolongan dengan menjelaskan Injil. Intisari Injil bukanlah manusia dengan ibadah pribadi yaitu sholat, shalawat, naik haji dll  menyelamatkan diri.  Keselamatan kekal dari api neraka hanya terdapat dalam diri Isa Al-Masih akibat penyaliban-Nya.
Perhatikanlah ayat suci ini: “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus [Isa Al-Masih], Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23).  Keselamatan hanya terdapat dalam diri Isa Al-Masih, bukan pada ibadah kita.

Sumber: Isa Dan Alfatihah

Adakah Jaminan Keselamatan Bagi Orang Islam?

Ibarat seorang atlit yang berpacu dengan waktu untuk sampai tujuan, demikianlah kehidupan manusia di dunia ini. Kita sedang berpacu dengan waktu, untuk mencapai garis finish kehidupan kita.
Sebagai seorang atlit profesional, tentu mengetahui hal-hal apa saja yang harus persiapkan sebelum mengikuti pertandingan. Misalnya: Berlatih keras, pola makan yang sehat, istirahat yang cukup, dll. Bila semua ini telah dilakukan dengan baik, maka ada “jaminan” si atlit akan pulang membawa piala.
Bagaimana dengan kita, sudahkah kita mempunyai “jaminan” sebagai “pemenang” ketika tiba di garis akhir kita?

Al-Quran Tidak Memuat Jaminan Keselamatan

“Bila kamu ingin masuk sorga, ikutilah agama Islam, bukan agama lain! ” Kami sering mendengar kalimat ini diucapkan oleh teman-teman Muslim. Mungkin Anda pun pernah mendengarnya. Benarkah dalam Islam ada jaminan keselamatan? “ Dan tidaklah ada seorangpun daripadamu melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan ” (Qs 19:71)
"Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dia memberi ampun kepada siapa yang dia kehendaki, Dia menyiksa siapa yang dikehendaki ” (Qs 3:129). Menurut dua ayat di atas, ketetapan Allah adalah: Setiap orang akan mendatangi neraka! Karena Allah berkuasa untuk menyiksa siapa pun yang Dia kehendaki.

Apakah Amal Ibadah Tidak Menyelamatkan?

Mungkin Anda yang beragama Muslim akan berkata, bukankah amal dan ibadah dapat menjamin masuk sorga? Umat Muslim percaya, ketika hari penghakiman tiba, maka setiap dosa dan pahala akan ditimbang. Bagi timbangannya lebih berat di pahala, maka dia masuk sorga, bila sebaliknya, maka nerakalah tempatnya.
Andai memang benar demikian, apakah Anda yakin pahala anda lebih berat dibanding dosa-dosa Anda? Ingat, firman Allah dalam Kitab Suci-Nya berkata, “ Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat ” (Injil, Rasul Besar Matius 15:18-19)
Yang menajiskan seseorang, bukan hanya perbuatannya yang salah. Tetapi juga apa yang dia pikirkan, telah menajiskannya di hadapan Allah. Bila demikian adanya, masihkah kita dapat mengatakan “pahalaku dapat menyelamatkanku?”

Keselamatan Anugerah Allah dalam Isa Al-Masih

Seberapa besarpun usaha kita agar dapat masuk dalam sorga Allah, semua adalah sia-sia. Allah yang Maha Suci tidak akan berkompromi dengan dosa. Kitab Suci Allah menuliskan, “ Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri ” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Allah yang Maha Tahu mengerti betapa manusia membutuhkan keselamatan sorgawi. Itulah sebabnya, Allah memberi anugerah keselamatan bagi manusia di dalam Isa Al-Masih. Allah rindu, setiap manusia dapat diselamatkan dari kebinasaan. Dan inilah janji Isa Al-Masih akan hal itu, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, Ia mempunyai hidup yang kekal [bukan 'Insya Allah'] dan tidak turut dihukum sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup" (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:24).

Keselamatan yang Memberi Kepastian Hidup Kekal

Allah telah memberi jaminan hidup kekal lewat Kalimat Allah, yaitu Isa Al-Masih. Renungkanlah firman Allah ini, "Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya [Kalimat-Nya]. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu ku tuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal" (Injil, Surat 1 Yohanes 5:11-13).
[Staf Isa dan Al-Fatihah – Tidakkah Anda ingin diselamatkan dari siksaan kekal api neraka? Berserulah kepada Isa Al-Masih, karena Dia akan menyelamatkanmu. "Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan [Isa Al-Masih] akan diselamatkan" (Injil, Surat Roma 10:13).]

Sumber: isa dan alfatihah

Injil Dan Al-Quran Sepakat: “Isa Al-Masih Ada di Sorga”

Satu lagi kesaksian yang sama diberikan Al-Quran dan Injil atas Isa Al-Masih, yaitu tentang keberadaan-Nya saat ini di sorga. Qs 19:33 menulis, “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku (Isa Al-Masih) meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali”
Juga terdapat pada ayat lain, "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku....." (Qs 3:55)
Hal sama juga terdapat dalam Injil, “Sesudah Ia (Isa Al-Masih) mengatakan demikian, terangkatlah Ia (Isa Al-Masih) disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.” (Injil, Kisah Para Rasul 1:9)

Stepanus, Martir Pertama Murid Isa Al-Masih

Stepanus adalah murid pertama Isa Al-Masih yang menjadi martir. Dia seorang yang diberkati Allah dan selalu berbicara dengan penuh hikmat. Banyak orang yang mendengar pengajarannya dan menjadi pengikut Isa Al-Masih.
Melihat hal ini, pemuka-pemuka agama Yahudi sangat marah dan ingin membunuhnya. Berbagai usaha dilakukan agar Mahkamah Agama memutuskan Stepanus bersalah. Akhirnya, Stepanus-pun dinyatakan bersalah dan dihukum mati.
Sebelum Stepanus menerima hukumannya, dia melihat Isa Al-Masih di sorga, menampakkan diri padanya, “Lalu katanya: Sungguh, aku (Stepanus) melihat langit terbuka dan Anak Manusia (Isa Al-Masih) berdiri di sebelah kanan Allah." (Injil, Kisah Para Rasul 7:56)
Demikianlah, bukan hanya Injil dan Al-Quran yang memberi kesaksian keberadaan Isa Al-Masih di sorga. Stepanus, salah satu pengikut-Nya pun melihat Dia ada di sorga.

Isa Mengajarkan Pengampunan, Stepanus Mengampuni Penganiayanya

Berulangkali Injil mencatat bagaimana Isa Al-Masih mengajarkan tentang pengampunan. Bahkan hukum yang kedua adalah Kasih. “ . . . Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." (Injil, Rasul Markus 12:31)
Isa Al-Masih tidak hanya mengajarkan tentang kasih dan pengampunan. Tetapi Dia juga melakukannya, yaitu pada orang-orang yang telah menyalibkan-Nya. “Isa Al-Masih berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Injil, Rasul Lukas 23:34)
Hal yang sama juga dilakukan Stepanus pada orang-orang yang merajamnya, “Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.” (Injil, Kisah Para Rasul 7:60)
Stepanus telah meneladani ajaran Isa Al-Masih. Dia mampu melakukannya karena dia telah menerima Keselamatan dari Isa Al-Masih.

Isa Al-Masih Jalan Menuju Ke Sorga

Injil, Al-Quran, dan Stepanus telah memberi kesaksian bahwa Isa Al-Masih berada di sorga. Isa Al-Masih berasal dari sorga, maka Dia tahu jalan ke sorga, itulah sebabnya saat ini Dia berada di sorga, menyediakan tempat bagi orang-orang yang telah menerima Keselamatan dari-Nya.
Karena Isa Al-Masih saat ini telah berada di sorga, maka Dia tidak memerlukan doa shalawat nabi untuk keselamatan-Nya. Karena Dia adalah Keselamatan itu.
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12)
“Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:2)

Sumber: Isa Dan Islam

Terjemahan

 
Copyright © 2011. Islam Dalam Fakta - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger