Headlines News :

Membahas Buku "Jihad Mati Syahid"

Written By Islam Dalam Fakta on Senin, 22 April 2013 | 00.19

Oleh : Muhammad SAW (FFI)

Jihad Apakah yang TERBESAR ? Melawan hawa nafsu kah ??

MENGKRITISI HADITS JIHAD MELAWAN HAWA NAFSU

Judul : Hukum islam seputar Jihad dan mati syahid
Menyikapi Aksi Terorisme dan Perang fisik
Karya : Syamsuddin ramadlan al-Nawiy
Penerbit : Fadilah Print Surabaya

[Bila anda tidak setuju, jangan bilang forum ini menyebarkan FITNAH, Apa yang saya kutip semua berasal dari buku tersebut , Silahkan kirim imel kepada penulis bila anda mau menyanggahnya.Tujuan saya hanya untuk MEMBUKTIKAN Jihad yang tertinggi itu adalah jihad fi sabililah bukan jihad NAFSU,dan ini bukan hasil rekayasa dari ORIENTALIS ataupun pihak2 yang anti ISLAM ataupun pihak2 yang mau MENJELEK2KAN arti dari JIHAD fi sabililah,tapi semua ini murni dari Muslim sendiri.KHUSUSNYA MUSLIM di INDONESIA tercinta ini : )) ]


ok langsung saja kita baca dari BAB IX


BAB IX
MENGKRITISI HADITS JIHAD MELAWAN HAWA NAFSU


[Semua ayat quran dalam b.arabnya tidak saya sertakan,untuk menghemat tempat,tetapi di buku aslinya ada b.arabnya baik ayat quran dan hadits ]

Meskipun keutamaan jihad fi sabilillah di atas amal perbuatan lain telah ditetapkan berdasarkan nash-nash syara', akan tetapi ada sebagian kaum Muslim mema-hami, bahwa jihad melawan hawa nafsu (jihad al-nafs) merupakan jihad besar {jihad al-akbar} yang nilainya lebih utama dibandingkan dengan jihad fi sabilillah dengan makna perang fisik melawan orang-orang kafir. Mereka menyandarkan pendapat mereka pada sebuah sebuah hadits yang berbunyi:

"Kita baru saja kembali dari jihad kecil menuju jihad yang besar. Para shahabat bertanya, "Apa jihad besar itu? Nabi saw menjawab, "jihaad al-qalbi (jihad hati). '
Di dalam riwayat lain disebutkan jihaad al-nafs".178(178 KanZ al-'Ummaal, juz 4/616; Hasyiyyah al-Baajuriy, juz 2/ 265)

Berdasarkan hadits ini, mereka berhujjah bahwa jihad memerangi orang kafir adalah jihad kecil (jihad al-ashghar), sedangkan jihad memerangi hawa nafsu adalah jihad besar (jihad al-akbar). Walhasil, jihad memerangi hawa nafsu memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan jihad memerangi orang-orang kafir. Sesungguhnya, kesimpulan semacam ini adalah kesimpulan salah, akibat kesalahan dalam memahami nash-nash syariat.

Adapun bantahan terhadap pendapat mereka adalah sebagai berikut;

Pertama, status hadits jihaad al-nafs lemah, baik ditinjau dari sisi sanad maupun matan. Dari sisi sanad, isnaad hadits tersebut lemah (dla'if). Al-Hafidz al-'Iraqiy menyatakan bahwa isnad hadits ini lemah. Menurut Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalaaniy, hadits tersebut adalah ucapan dari Ibrahim bin 'Ablah.179 (179 Lihat Imam al-Dzahabiy, Syiar A'laam al-Nubalaa', juz 6/ 324-325. Di dalam kitab ini dituturkan, bahwasanya Mohammad bin Ziyad al-Maqdisiy pernah mendengar Ibrahim bin 'Ablah berkata kepada orang-orang yang baru pulang dari peperangan (jihad), "Kalian baru saja kembali dari jihad kecil ffihaadal-ashghar), lantas, apayang kamu lakukan dalam jihad al-qalbiy."

Al-Hafidz al-Suyuthiy juga menyatakan, bahwa sanad hadits ini lemah (dla'if).

Kedua, seandainya keabsahan hadits ini tidak perlu kita perbincangkan, maka lafadz jihad al-akbar yang tercantum di dalam hadits itu wajib dipahami dalam konteks literal umum; yakni perang hati atau jiwa melawan hawa nafsu dan syahwat serta menahan jiwa untuk selalu taat kepada Allah swt. Sebab, jihad menurut pengertian bahasa bisa bermakna perang maupun bukan perang. Sedangkan jihad kecil (jihaad al-ashghar) dalam hadits itu mesti dimaknai dalam konteks syar'iy dan 'urfy, yakni berperang melawan orang-orang kafir di jalan Allah.180 (180 Dr. Mohammad Khair Haekal, al-Jihaad n>a al-Qitaal, juz 1/46)

Suatu lafadz, jika memiliki makna bahasa, syar'iy, dan 'urfiy, harus dipahami pada konteks syar'iynya terlebih dahulu. Baru kemudian dipahami pada konteks 'urfiy (konvensi umum), dan lughawiy (literal). Demikian juga kata jihaad. Lafadz ini mesti dipahami pada konteks syar'iynya terlebih dahulu, yakni berperang melawan orang kafir. Jika makna ini ingin dialihkan ke makna-makna yang lain, selain makna tersebut, harus ada qarinah (indikator) yang menunjukkannya. Lafadz jihad (jihad al-akbar) yang termaktub di dalam hadits jihaad al-nafs harus dibawa kepada pengertian literal secara umum.

Hanya saja, dalam konteks syar'iy dan konvensi umum, lafadz jihad harus dipahami perang melawan orang kafir (perang fisik), dan tidak boleh diartikan dengan perang melawan hawa nafsu dan syahwat.

Ketiga, dari sisi matan hadits (redaksi), redaksi hadits jihaad al-nafs di atas bertentangan nash-nash yang menuturkan keutamaan jihaad fi sabilillah di atas amal-amal kebaikan yang lain. Oleh karena itu, redaksi (matan) hadits jihad al-nafs wajib ditolak karena bertentangan dengan nash-nash lain yang menuturkan keutamaan jihad fi sabilillah di atas amal-amal perbuatan yang lain. Bahkan, para ulama yang memiliki kredibilitas ilmu dan iman telah menetapkan jihaad fi sabilillah sebagai amal yang paling utama secara mutlak. Adapun bukti yang menunjukkan bahwa jihad fi sabilillah adalah amal yang paling utama adalah sebagai berikut:

  1. Al-Quran telah menempatkan jihad fi sabilillah (berperang di jalan Allah) sebagai amal yang paling utama dibandingkan amal-amal yang lain.
    Allah swt berfirman di dalam al-Quran al-Karim;
    "Katakanlah: "Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan
    yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khaivatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempattinggalyangkamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nja dan (dart) berjihad di jalan-Nja, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. " Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik."
    [al-Taubah:24]

    Di ayat yang lain, Allah swt berfirman:
    "Apakah (orang-orang) yang memberi minuman kepada orang-orangyang mengerjakan haji dan mengurus Masjidil Haram, kamu samakan dengan orang-orangyang beriman kepada Allah dan hart kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama disisi Allah; dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada kaum yang splim." [al-Taubah:19]

    Allah swt juga melebihkan orang yang berangkat ke medan perang di atas orang yang tidak berangkat perang. Al-Quran telah menyatakan hal ini:
    "Tidaklah sama antara mu'minyang duduk (yang tidak turut berperang)jang tidak mempunyai u^ur dengan orang-orang yang berjihad dijalan Allah dengan harta mereka danjhvanya. Allah melebihkan orang-orangyang berjihad dengan harta dan jiwanja at as orang-orangyang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahalayang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang jang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar;(yaitu) beberapa derajat daripada-Nya, ampunan serta rahmat. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. al-Nisaa': 95-96]

    Al-Quran juga menjelaskan balasan Allah swt atas semua waktu dan usaha yang dihabiskan oleh seorang mujahid ketika melaksanakan kewajiban jihad, serta kesibukan dirinya dengan aktivitas jihad. Hal ini telah dinyatakan dengan sangat jelas di dalam al-Quran;

    "Tidaklah sepatutnya bagipenduduk Madinah dan orang- orang Arab Badwiyang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (pergi berperang) dan tidak patut (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri Rasul. Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparanpadajalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal saleh. SesungguhnyaAllah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik, dan mereka tiada menafkahkan suatu nafkahyang kecil dan tidak (pula) yang besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan bagi mereka (amal saleh pula), karena Allah akan memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apayang telah mereka kerjakan." [al-Taubah: 120-121]
  2. Al-Quran juga memuji mujahid di jalan Allah, serta perbuatan yang mereka lakukan.

    Dalam hal ini Allah swt telah berfirman di dalam al-Quran;

    [9.111] "Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar."

    "Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari a^abyangpedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasu/-Nya dan berjihad dijalan Allah dengan harta danjiwamu. Itulahyang lebih baik bagi kamujika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surgayang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggalyang baik di dalam surga ^Adn. Itulah keberuntungan yang besar. " [al-Shaff: 10-12]
  3. Ada celaan dari Allah swt bagi orang yang meninggalkan jihad di jalan Allah swt.

    Allah swt berfirman;
    "Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya
    sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
    [al-Taubah: 39]
  4. Di dalam hadits Rasulullah saw telah menyatakan dengan sangat jelas keutamaan jihad di atas amal kebaikan yang lain.

    Di dalam hadits banyak disebutkan keutamaan jihad di atas amal kebaikan yang lain. Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dari Anas bin Malik ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda:
    "Berjaga-jaga pada saat berperang di jalan Allah lebih baik daripada dunia dan seisinya". [HR. Imam Bukhari] Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim, Turmudziy, dan lain-lain.
    "Sesungguhnya, kedudukan kalian di dalam jihad di jalan Allah, lebih baik daripada sholat 60 tahun lamanya." [HR. Imam Ahmad].
    Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Turmudziy disebutkan, bahwa jihad lebih baik daripada sholat di dalam rumah selama 70 tahun.
    Masih banyak lagi riwayat yang menuturkan keutamaan dan keagungan jihad di atas amal kebaikan yang lain.

Dari sini kita bisa menyimpulkan, bahwa jihad melawan orang-orang kafir merupakan amal yang paling utama secara mutlak. Oleh karena itu, hadits yang menyatakan bahwa jihad al-nafs di atas jihad fi sabilillah (perang di jalan Allah) harus ditolak untuk menyelamatkan khabar dari pertentangan.

Sumber: Mengenalislam

Jihad dalam Islam

JIHAD OFENSIF
(Tafsir QS at-Taubah [9]: 123)
Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

]يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا قَاتِلُوْا الَّذِيْنَ يَلُوْنَكُمْ مِنَ الْكُفَّارِ وَلْيَجِدُوْا فِيْكُمْ غِلْظَةً وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ[

Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang ada di sekitar kalian itu, dan hendaklah mereka merasakan kekerasan dari kalian. Ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS al-Taubah [9]: 123).

Ayat ini terdapat dalam surat at-Taubah. Dalam surat ini, dalam beberapa ayatnya, kaum Muslim diperintahkan untuk memerangi seluruh kaum musyrik. Ayat ini termasuk di antaranya.

Ketika ayat ini diturunkan, perintah memerangi kaum musyrik langsung bisa dijalankan. Pasalnya, saat itu Daulah Islamiyah sudah berdiri kokoh. Surat ini termasuk yang terakhir diturunkan kepada Rasulullah saw. 1

Tafsir Ayat

Allah Swt. berfirman: Yâ ayyuhâ alladzîna âmanu qâtilû al-ladzîna yalûnakum min al-kuffâr (Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang ada di sekitar kalian itu). Kata qâtilû merupakan fi'l al-amr dari mashdar kata al-qitâl atau al-muqâtalah. Secara bahasa, kata al-muqâtalah berarti al-muhârabah (peperangan) .2 Pengertian peperangan yang dimaksud tentulah perang fisik.3

Adapun kata yalûna merupakan bentuk mudhâri dari al-waly yang berarti al-qurb wa al-dunuw (dekat).4 Kata yalûnakum pun dapat dimaknai dengan yaqrubûna minkum (yang dekat dari kalian).5 Bertolak dari makna-makna tersebut, ayat ini dapat dipahami sebagai perintah terhadap kaum Mukmin untuk memerangi kaum kafir yang dekat dengan mereka.6

Beberapa ayat dalam QS at-Taubah di atas (yakni ayat 5, 29, dan 36) memang memerintahkan kaum Muslim memerangi kaum kafir secara keseluruhan. Akan tetapi, untuk bisa memerangi mereka dalam waktu bersamaan tentu tidak mungkin. Yang mungkin bisa dilakukan adalah memerangi sekelompok di antara mereka terlebih dulu. Karena harus dipilih, maka kaum yang paling dekat dengan merekalah harus didahulukan.7 Inilah skala prioritas yang ditetapkan ayat ini.

Ar-Razi, az-Zuhayli, dan ash-Shabuni menuturkan, ketika Allah Swt. memerintahkan kaum Mukmin untuk memerangi kaum kafir secara keseluruhan. Dia pun mengajarkan metode yang paling tepat dan cocok untuk ditempuh, yakni mereka harus memulai dari yang dekat-dekat, lalu beralih kepada yang jauh-jauh.8 Dengan metode ini, kewajiban untuk memerangi kaum kafir secara keseluruhan dapat tercapai.9

Metode inilah yang ditempuh Rasulullah saw. dan para Sahabat ra. Pada awalnya beliau memerangi kaumnya, lalu bangsa Arab di Hijaz, kemudian Syam.10 Dari Madinah, Syam memang lebih dekat dibandingkan dengan Irak, Persia, atau Mesir. Setelah Syam dapat dikuasai pada masa Sahabat, kaum Muslim baru beralih ke Irak, berikutnya ke wilayah-wilayah lain.11

Selanjutnya Allah Swt. berfirman: Walyajidû fîkum ghilzhah (dan hendaklah mereka merasakan kekerasan dari kalian). Makna ghilzhah adalah dhidd ar-riqqah (lawan dari halus);12 bisa juga berarti syiddah (keras), quwwah (kuat), dan hamiyyah (gagah berani).13 Menurut al-Andalusi dan al-Baqa'i, dalam ayat ini, kata ghildhah digunakan untuk menunjukkan syiddah li al-harb (kerasnya peperangan).14

Menurut lahiriah ayat ini, yang diperintah untuk merasakan sifat ghilzhah adalah kaum kafir. Akan tetapi, perintah itu sebenarnya ditujukan kepada kaum Mukmin. Mereka diperintahkan memiliki sifat-sifat yang disebutkan itu, yakni sifat ghilzhah dengan segala makna yang tercakup di dalamnya.15 Dengan demikian, ayat ini menggunakan musabab untuk menyatakan sebab. Artinya, jika kaum kafir bisa merasakan kerasnya kaum Muslim, hal itu disebabkan oleh kerasnya kaum Muslim terhadap mereka.16

Perintah untuk memiliki segala sifat yang tercakup dalam kata ghilzhah itu amat tepat. Sebab, demikianlah tabiat dan kemaslahatan dalam peperangan.17 Untuk bisa memenangkan peperangan, sifat tersebut harus dimiliki kaum Muslim (Lihat juga: QS at-Taubah [9]: 73).

Ayat ini ditutup dengan firman-Nya: Wa'lamû anna Allâh ma'a al-muttaqîn (Ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa). Di akhir ayat ini Allah Swt. mengingatkan bahwa Dialah Penolong hamba-hamba- Nya yang bertakwa.18

Beberapa Pelajaran

Ada banyak pelajaran yang dapat dipetik dari ayat ini. Di antaranya:

1. Jihad ofensif.

Menurut ayat ini, jihad yang diwajibkan terhadap kaum Muslim tidak hanya bersifat difâ'î (defensif, membela diri), namun juga ibtidâ'i (ofensif, memulai perang terlebih dulu). Ayat ini jelas memberikan kesimpulan demikian.

Patut dicatat, jihad ibtidâ'i ini harus dilakukan di bawah komando Daulah Islamiyah. Pasalnya, jihad ini dilancarkan dalam kerangka futûhât, yakni upaya memperluas wilayah kekuasaan Daulah Islamiyah dengan cara menaklukkan wilayah-wilayah lain yang sebelumnya dikuasai penguasa kafir dan sistem kufur. Selanjutnya, wilayah yang telah ditaklukkan tersebut diintegrasikan dengan Daulah Islamiyah. Bertolak dari fakta ini, jihad futûhât tidak bisa dilakukan jika tidak ada Daulah Islamiyah.

Inilah yang dikerjakan Rasulullah saw. dulu. Ketika Rasulullah saw. berhasil mendirikan negara di Madinah, beliau pun mengirim banyak detasemen dan pasukan perang ke wilayah-wilayah lain. Tidak jarang, beliau memimpin langsung pasukan tersebut. Selama Rasulullah saw. hidup, beliau telah memimpin 27 kali peperangan. Adapun jumlah utusan dan ekspedisi militer yang tidak beliau pimpin langsung mencapai 60 kali.19

Dengan jihad ibtidâ'i inilah wilayah kekuasaan Islam terus mengalami perluasan. Jika di awal berdirinya, luas wilayah Daulah Islamiyah sekitar 274 mil persegi (kota Madinah), maka sepuluh tahun kemudian-ketika Rasulullah saw. menghadap Tuhannya-luas wilayah Daulah mencapai lebih dari 1.000.000 mil persegi.20

Kewajiban jihad ibtidâ'i ini juga tidak terlepas dari konteks dakwah. Disebutkan bahwa tatkala Rasulullah saw. memberangkatkan pasukan perang, beliau menyampaikan beberapa pesan kepada panglimanya. Di antara pesan beliau:

«وَإِذَا لَقِيْتَ عَدُوَّكَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ فَادْعُهُمْ إِلَى ثَلاَثِ حِصَالٍ أَوْ خِلاَلٍ, فَأَيَّتَهُ مَا أَجَابُوْكَ فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ, اُدْعُهُمْ إِلىَ اْلإِسْلاَمِ فَإِنْ أَجَابُوْكَ فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ … فَإِنْ هُمْ أَبَوْا فَسَلْهُمُ الْجِزْيَةَ, فَإِنْ هُمْ أَجَابُوْكَ فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ, فَإِنْ أَبَوْا فَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَقَاتِلْهُمْ»

Jika kalian bertemu dengan musuh kalian dari kalangan kaum musyrik maka serulah mereka pada tiga pilihan, mana saja di antara ketiganya, selama mereka bersedia memenuhi seruanmu, maka terimalah dan tahanlah dirimu dari menyerang mereka. Ajaklah mereka memeluk Islam. Jika mereka memenuhi seruan kalian, terimalah dan tahanlah dirimu untuk menyerang mereka….Jika mereka enggan (memenuhi seruan kalian), mintalah mereka membayar jizyah. Jika mereka memenuhi seruan kalian, terimalah dan tahanlah diri kalian untuk menyerang mereka. Jika mereka enggan juga, mintalah perlindungan kepada Allah, kemudian perangilah mereka. (HR Muslim).


2. Keharusan bersungguh-sungguh dalam menjalankan kewajiban jihad.

Dalam ayat ini, kaum Muslim diperintahkan agar memiliki sifat ghilzhah dalam perang menghadapi kaum kafir. Ini berarti, mereka harus menyiapkannya secara sungguh-sungguh sehingga kaum kafir bisa merasakan kerasnya pasukan kaum Muslim dalam pertempuran.

Prinsip ini patut dicamkan dalam diri kaum Muslim. Kendati jihad terkategori tindakan menolong agama-Nya, dan bagi siapapun yang menolong agama-Nya dijanjikan memperoleh pertolongan- Nya (QS Muhammad [47]: 7), kaum Muslim tidak boleh meninggalkan faktor-faktor sababiyyah yang bisa mengantarkan kemenangan. Mereka harus mengerahkan segala kemampuan sehingga menjadi pasukan yang kuat dan handal. (Lihat juga: QS al-Anfal [8]: 60).

Jika kaum Muslim bisa menunjukkan keperkasaan kekuatan militernya, jelas setiap musuh akan merasa gentar menghadapi kaum Muslim. Rasa gentar ini akan menyebar luas kepada musuh-musuh yang nyata maupun yang potensial, sehingga dapat menjadi sarana yang efektif untuk mencegah kemunculan pihak-pihak yang hendak melakukan makar. Pasukan Islam pun tidak perlu menemui banyak perlawanan. Dengan begitu, pertumpahan darah pun dapat dihindari. Inilah yang terjadi pada masa Rasulullah saw. Amat sering pasukan Islam memperoleh kemenangan tanpa mendapatkan perlawanan yang berarti dan tertumpahnya darah. Di antaranya adalah peristiwa dibebaskannya Makkah. Makkah dapat dikuasai pasukan kaum Muslim tanpa harus menumpahkan darah. Demikian juga pada saat Perang Tabuk. Ketika pasukan Islam yang berjumlah 30.000 personel sampai di Tabuk, pasukan Romawi-negara adidaya saat itu-sudah pergi meninggalkan daerah itu. Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda:


«نُصِرْتُ بِالرَّعْبِ شَهْرًا يَرْعَبُ مِنِّي الْعَدُوَّ مَسِيْرَةَ شَهْرٍ»

Aku dimenangkan dengan rasa takut (yang dialami pasukan musuh) sepanjang satu bulan perjalanan. (HR al-Bukhari).


3. Resep memperoleh pertolongan.

Dalam ayat ini ditegaskan, Allah Swt. bersama orang-orang yang bertakwa. Sebagaimana dijelaskan para mufassir, ma'iyyah dalam ayat ini bermakna pertolongan dan perlindungan Allah Swt. Itu berarti, siapapun yang ingin mendapatkan pertolongan Allah Swt., dia harus mengikatkan dirinya dengan semua perintah dan larangan-Nya, termasuk kewajiban jihad dengan segala ketentuannya.

Bertolak dari prinsip tersebut, kaum Muslim tidak perlu takut, cemas, ragu, dan khawatir terhadap kekuatan musuh-musuhnya dalam menjalankan jihad, karena Allah Swt. bersama mereka. Jika Allah Swt. telah menjadi Penolong mereka, tentu tidak ada seorang pun yang dapat mengalahkan mereka. Jadi, masih takutkah kaum Muslim mengibarkan bendera jihad melawan musuh-musuh mereka?

Wallâh a'lam bi ash-shawâb.

Sumber: Mengenalislam

Islam Agama Diskriminasi

Di antara semua ciptaan Allah SWT ada manusia, yang Dia ciptakan hanya untuk satu tujuan, yakni beribadah, taat dan patuh hanya kepadaNya saja. Allah telah menginformasikan kepada kita lewat Rasul, Nabi dan wahyu bahwa ada sebagian orang yang Dia cintai dan mereka mencintaiNya, juga yang Dia benci dan mereka membenciNya.

Sebagai Muslim, kita tidak hanya berkewajiban untuk meyakini keberadaan Allah, tetapi juga apa yang Dia katakan dalam kitabNya dan lewat RasulNya. Mengingkari apa yang Allah telah turunkan adalah perbuatan murtad dan akan membatalkan iman seseorang. Kita berkewajiban untuk mencintai apa dan siapa saja yang Allah cintai dan membenci siapa saja yang Allah benci, dengan mengabaikan apakah itu legal atau tidak berdasarkan hukum kuffar.

Jika kita melihat Al-Qur’an, kita bisa melihat dengan jelas begitu banyak Allah memuji orang-orang beriman, yang beribadah, taat dan patuh kepadaNya serta mengutuk orang-orang kafir, menjanjikan mereka azab dan siksa yang kekal di hari akhir. Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (QS Al Bayyinah, 98: 6)

Lebih lanjut Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (QS Al Bayyinah, 98: 7-8)

Selanjutnya, seorang Muslim tidak bisa mencintai Allah dan mencintai syaitan atau mencintai Allah tetapi juga mencintai orang-orang yang Allah benci. Kita mencintai orang-orang yang diridhai oleh Allah dan dijanjikan surga oleh mereka. Kuffar adalah orang-orang yang kafir, yang tidak beriman pada Islam dan Rasul terakhir; mereka adalah orang-orang yang Allah kutuk dan Dia SWT menggambarkan mereka sebagai “seburuk-buruk makhluk”. Mereka adalah Yahudi, Hindu, Sikhs, Budhis, anggota parleman, sosialis, atheis dan sebagainya.

Selanjutnya Allah SWT berfirman:

“...Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS An Nisa, 4: 101)

Jika Kuffar adalah musuh kita, kita seharusnya tidak hanya membenci mereka (dalam Islam kita tidak mencintai musuh kita – musuh-musuh Allah dan sebaliknya), tetapi juga agama mereka, ideologi dan tradisi mereka:

“Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.” (QS Al Baqarah, 2: 98)

Kekufuran mereka adalah apa yang membuat Allah murka dan menyebabkan Allah mengutuk mereka dan membalas mereka dengan azab yang abadi di hari kiamat. Allah SWT berfirman dalam Qur’an:

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.” (QS Al Fath, 48: 29)

Dalam ayat ini Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk berlaku keras kepada kuffar, tetap berkasih sayang kepada sesama orang-orang beriman. Bukankah ini agama diskriminasi? Allah SWT juga berfirman:

“Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka...” (QS Muhammad, 47: 4)

“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (QS At Taubah, 9: 29)
Dalam ayat di atas, Allah SWT secara terang-terangan memerintahkan untuk menyerang non-Muslim dan memerintahkan kita untuk memerangi mereka sampai mereka menerima hukum Islam dan membayar jizyah. Tidak hanya itu, tetapi juga dengan penghinaan! Tentang ayat ini banyak Ulama, seperti Imam Abu Hanifah membicarakan tingkat penghinaan seorang non-Muslim.

Abu Hanifah memerintahkan bahwa ketika non-Muslim membayarkan jizyahnya kepada Negara Islam, mereka seharusnya sambil membungkuk pada saat memberikan uang mereka dan mereka tidak diperbolehkan datang dengan transportasi apapun, tetapi dengan berjalan kaki. Ibnu Qayyim berkata bahwa non-Muslim tidak diperbolehkan mengendari kuda seperti tentara Muslim; tetapi dia harus berjalan dengan kedua kakinya. Ulama lain berkata bahwa mereka tidak diperbolehkan berjalan pada jalan yang sama dengan jalan yang digunakan Muslim tetapi berjalan dimana binatang berjalan.

Bukti untuk diskriminasi jenis ini adalah dari beberapa ayat dan hadits Rasulullah SAW. Diantaranya adalah:

“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu menjadi wali(mu), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS At Taubah, 9: 23)
Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan kita orang-orang beriman untuk tidak mendukung keluarga kita jika mereka lebih menyukai kufur daripada iman... bukankah ini diskriminasi berdasarkan agama? Rasulullah SAW juga berfirman dalam hadits dibawah ini:

Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya. ( Al Jami As Saghir No 3063)

“Keluarkanlah Yahudi dan Nasrani dari jazirah Arab.” (Shahih Muslim Kitabul Jihad No 1767)

“Jangan menghormati Yahudi dan Nasrani sebelum mereka menghormati kamu. Dan ketika kamu berjumpa dengan salah satu dari mereka di jalan, paksa mereka untuk melawati bagian yang paling sempit dari jalan itu.” ( Al Jami AS Saghir No 9726)

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS Al Ma’idah, 5: 51)

‘Umar Bin Khattab menulis surat yang terkenal kepada orang-orang Nasrani yang hidup di bawah kekuasaan Negara Islam:

“Bismillahirrahmannirrahim... kalian berada di bawah perjanjian damai denganku kecuali kalian melakukan semua hal berikut: Tidak membangun gereja atau biara di daerahmu dan tidak juga memperbaikai gereja-gereja kalian. Dan tidak keluar dengan salib kalian atau kitab-kitab kalian. Tidak mengajak orang-orang untuk masuk ke dalam dien kalian, dan tidak menghalangi siapapun dari keluaraga kalian untuk memeluk Islam. Tidak membawa senjata, pedang atau tongkat – kecuali orang yang buta diantara kalian, cacat dan orang tua. Dan tidak menggunakan pakaian seperti Muslim dan sebagainya...” (Tafsir Ibnu Katsir surah At Taubah, 9:29)

Bukti-bukti di atas dengan tegas memerintahkan kita untuk diskriminasi terhadap non-Muslim bukan dengan ras, kelamin atau kabangsaan, tetapi dengan dien (agama). Faktanya Allah melarang kita menjadikan mereka sebagai teman, bergabung dengan tentara mereka. Semua Ulama sepakat bahwa tujuan untuk menghina kuffar adalah untuk menghinakan kekufuran dan kesyirikan mereka. bertanyalah kepada (aktifis) Muslim laki-laki jika dia mau menikahkan anak perempuannya atau saudaranya kepada seorang Yahudi, Nasrani, Hindu, Sikh atau non-Muslim lainnya mereka dengan tidak ragu-ragu akan menolaknya. Bukankah ini adalah diskriminasi berdasarkan agama?

Muslim dan non-Muslim tidak sama

Banyak non-Muslim suka mengklaim bahwa kita adalah sama dan semua beriman pada Tuhan yang sama. Muslim seharusnya selalu berhati-hati bahwa non-muslim adalah pembohong sebagaimana mereka mengatakan bahwa Tuhan yang mereka sembah mempunyai seorang anak, dan Tuhan yang kita sembah tidak mempunai anak! Dalam Al-Qur’an Allah menginformasikan kepada kita bahwa orang-orang yang mempunyai ilmu tidak sama dengan orang-orang yang tidak mempunyai ilmu, dan orang-orang yang melaksanakan Islam tidak sama dengan yang tidak melaksanakan:

“Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (QS Az Zumar, 39: 9)

“Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang- orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat ma'siat?” (QS Shaad, 38: 28)

Selanjutnya jika seseorang dengan ilmu tidak sama dengan orang yang tidak mempunyai ilmu, bagaimana bisa seorang Muslim menjadi sama dengan kafir? Mereka yang mengatakan Muslim sama dengan Yahudi, Nasrani dan non-Muslim lainnya adalah pembohong dan kafir. Muslim yang hidup di barat seharusnya seperti Nabi Musa AS, yang hidup diantara kuffar tetapi membenci mereka, dia memusuhi mereka dan menjadikan hidup mereka sengsara, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Maka dipungutlah ia oleh keluarga Fir'aun yang akibatnya dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Fir'aun dan Haman beserta tentaranya adalah orang-orang yang bersalah.” (QS Qashash, 28: 8)
Kuffar membenci Allah, Islam dan Muslim

Disamping semua ini, Allah menginformasikan kepada kita dalam Al-Qur’an tentang kebencian dan permusuhan non-Muslim ditujukan tidak hanya kepada Allah dan RasulNya, tetapi kitabNya dan juga orang-orang beriman:

“...Mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedang hatinya menolak....” (QS At Taubah, 9: 8)

“Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. Dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS Al Baqarah, 2: 105)

“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (QS At Taubah, 9: 32)

“Jika kamu mendapat suatu kebaikan, mereka menjadi tidak senang karenanya; dan jika kamu ditimpa oleh sesuatu bencana, mereka berkata: "Sesungguhnya kami sebelumnya telah memperhatikan urusan kami (tidak pergi perang)" dan mereka berpaling dengan rasa gembira.” (QS At Taubah, 9: 50)


“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.” (QS Ali Imran, 3: 100)

Selanjutnya tidaklah mengejutkan sama sekali melihat Kuffar mencoba untuk menerapkan peraturan baru untuk menghentikan Muslim yang membenci agama lain. Mereka dengan jelas iri dan dengki terhadap keimanan, kedamaian, gaya hidup dan keunggulan (Islam) di atas mereka, lebih lanjut ingin menjadikannya terlarang untuk menyebarkan agama kebencian (Islam). Mereka telah melupakan kenyataan bahwa meskipun itu adalah membenci semua agama yang keliru dan tuhan-tuhan yang lain daripada Islam dan Allah adalah kondisi (alasan) paling pertama untuk menjadi Muslim. Jika seorang Muslim mencintai semua orang (kecuali yang disebut teroris oleh barat) yang diingkan non-Muslim, maka mereka tidak bisa lagi menjadi seorang Muslim!

Lebih lanjut, jika kita tidak dibolehkan secara keyakinan mendiskriminasi melawan semua orang, maka pada hakikatnya kita tidak dibolehlan untuk membenci penyembah syaitan, padahal menyembah syaitan adalah sebuah agama! Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al Baqarah, 2: 256)

Selanjutnya adalah sesuatu yang terlarang dan merupakan perbuatan kufur jika kita taat kepada hukum selain hukum Allah, yakni syari’ah. Muslim diwajibkan untuk membenci semua Tuhan-tuhan palsu selain Tuhan yang benar – Allah SWT. Dan membenci semua keyakinan, agama dan jalan hidup selain Islam. Ini adalah bagian dari Aqidah kita dan salah satu syarat pertama untuk menjadi Muslim. Muslim diwajibkan untuk mengajak non-Muslim kepada Islam dengan visi menggulingkan pemerintahan kufur yang dimana mereka hidup di bawahnya dan menerapkan Islam sebagai sebuah ideologi.

Muslim seharusnya tidak sampai berfikir bahwa hukum berkaitan untuk menyebarkan agama kebencian bertujuan untuk melindungi hak-hak Muslim saja. Tetapi hal itu (hukum Islam) juga melindungi non-Muslim. Mereka menggunakan Muslim sekuler untuk mempromosikan kekufuran mereka dan hukum jahat dengan tujuan untuk menipu masyarakat. Mereka mengancam siapa saja yang melawan mereka dengan menangkap, memenjarakan atau bahkan deportasi dan sebagainya atas nama ‘kebebasan berbicara’. Allah SWT berfirman :

‘Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata "Kami beriman", dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): "Matilah kamu karena kemarahanmu itu." Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati.” (QS Ali Imran, 3: 118-119)

“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja...” (QS Al Mumtahanah, 60: 4)


Wallahu’alam bis showab!

Sumber: Mengenalislam

Cara Muslim Menyangkal Kenyataan

Written By Islam Dalam Fakta on Minggu, 21 April 2013 | 23.53

Kalau non-muslim mengkritik apapun yang berhubungan dengan Islam, Allah, Muhammad, Syariah atau umat Islam, mereka akan langsung menyangkal.
Utk menyangkal sesuatu adalah OKE & BIASA, tapi cara muslim menyangkal ini lucu.

Berikut ini adalah beberapa cara yg biasa digunakan mereka, urutannya mungkin berbeda tergantung kemampuanmu dan kemampuan sang muslim:

1. Pertama-tama, muslim akan bilang, ‘Ini informasi yg salah’, ‘ini bohong’. Apapun yg kamu katakan adalah salah dan apapun yg mereka katakan adalah benar.

2. Langkah berikutnya adalah Taqqiya, contoh : ‘Islam artinya Damai’, ‘Islam artinya Selamat’, ‘Islam tidak disebarkan lewat pedang tapi lewat cinta kasih’, ‘tidak ada paksaan dalam islam’.

3. Jika kamu mengutip dari Quran atau Hadis, kamu akan dituduh telah mengutip ayat sepotong-sepotong.

4. Dan siaplah dgn tuduhan bahwa ayat yg kamu kutip telah dipelintir dan keluar dari konteks, atau kamu telah memanipulasi makna ayat.

5. Jika kamu menyediakan referensi utk kutipanmu, kemudian muslim akan berkata ‘Semua referensimu itu palsu dan bohong’, yg secara tidak langsung menyatakan bahwa referensi mereka yg asli dan benar.

6. Kamu akan dinasihati utk ‘Baca Quran dulu yang kushuk dan kamu akan mengerti’

7. Jika kamu bilang bahwa kamu sudah membacanya, mereka akan meragukanmu dan menganggap kamu pembohong.

8. Jika kamu mengutip seluruh ayat (bukan sepotong2) dari Quran dan Hadis, maka terjemahanmu dianggap salah/menyesatkan. Kamu akan dianjurkan utk belajar bahasa Arab dan membaca dalam versi aslinya.

9. Jika kamu bilang, saya baca Quran yg sama dg terjemahan yg diakui otentik, yg dianjurkan oleh Muslim, maka kamu akan ditanya ‘apa kamu cuma baca kulit luarnya?’, ‘Baca dg pikiran terbuka’ (maksudnya: baca dg perasaan tertutup, seperti cara muslim membaca dg mengesampingkan hati nuraninya).

10. Kalaupun kamu membaca terjemahan Quran atau langsung baca bahasa Arabnya, jika kamu mengutip Quran, mereka mengutip Hadis, Tafsir dll. Dan apabila kamu mengutip Hadis, maka mereka akan berkata ‘Hanya Quran yg dianggap sahih’.

11. Setelah semua ini, kamu masih tetap ingin terus, mereka akan mengalihkan perhatian kpd topik lain dan menyuapimu banyak isu2 tidak relevan.

12. Kamu tetap bertahan di topik semula, muslim akan mengarahkan pada agamamu, Alkitab, Taurat, Injil, dll dan kejadian2 serta orang2 seperti Bush, Blair, Indira Gandhi, Irak, Lebanon, Palestina, Israel dll.

13. Bersiaplah kamu dng hal2 atau referensi dari situs Islam sampah. Ini termasuk ayat2 dari Quran dan Hadis, fakta2 yg dipelintir dari ayat2 suci Alkitab, misalnya, seperti bahwa Mohammad sudah diramalkan dalam ayat2 tsb.

14. Muslim akan merujuk pada keajaiban Quran. Ingat apapun yg telah ditemukan dalam jaman ini, muslim akan menghubungkannya ke Quran, tapi mereka akan diam saja sampai penemuan itu ditemukan. Mereka tidak akan pernah mengatakan pikiran2 yg keliru dalam Quran seperti ‘Langit adalah kubah dg pilar2 khayalan’, ‘matahari tenggelam di lumpur’, ‘matahari memutari bumi’ dll. Jika kamu tunjukkan perhatian mereka pada hal2 keliru ini, mereka akan mengatakan hal sampah2 yg sangat tidak logis dan tidak rasional. Kamu akan dinasihati utk baca Quran lagi lebih kushuk.

15. Kamu sudah tidak sabar tapi masih terus bertanya, kemudian mulailah mereka menyerang pribadimu. Kamu akan disebut bodoh, dungu, idiot, babi, anjing, kafir dll.

16. Jika itu tidak berhasil, maka mereka akan menuduhmu telah dibayar CIA atau Mossad. Juga mereka akan bilang ‘Media barat penuh prasangka, berpropaganda utk mencemarkan islam, Islam diperlakukan tidak adil oleh semua non-muslim, Orang Kristen iri dan penuh kebencian terhadap Islam, Islam telah dihujat ........... bla bla bla ......untuk menutupi ketidakmampuannya dalam memberi jawab.

17. Bahkan jika hal ini tidak berhasil juga, maka muslim akan mulai mengancam ibu dan saudari2mu.

18. Jika kamu masih kepala batu dan ingin terus berdebat, kamu akan dikutuk seperti ‘Dibakarlah kamu di neraka, kamu akan bertobat di hari terakhir, masih ada waktu utk mencari kebenaran, semoga Allah memberi hidayah sebelum ajal menjemputmu, dll.

19. Akhirnya, ketika semuanya gagal, dia akan mengancammu langsung: ‘hati2, jaga mulutmu, ini nasihat tulus saya’ atau tidak langsung seperti ‘kasih saya email kamu, jangan sembunyi di belakang nama palsu, kamu pengecut (karena kamu pakai nama palsu di internet), dan terakhir undangan utk debat satu lawan satu atau diminta mengunjungi mesjid atau pusat islamik seperti Yayasan Riset islam’, dll (Hati-hati dengan lehermu, karena ini pancingan)

20. Dan terakhir – tabuhan genderang kemenangan, utk semua muslim, seolah2 mereka menang debat, bahkan ketika mereka kalah dg menyedihkan, karena Quran adalah kalimat Allah.

Jika Quran adalah kata2 Allah sendiri dan jelas dimengerti dan memang dimaksudkan bagi seluruh umat manusia, utk kapan saja dan dimana saja, kenapa ada Hadis, Tafsir dan Penjelasan2nya ?

Kenapa beberapa sekte islam dan pelajar Islam mengerti Quran secara berbeda2 ? Kalau Quran itu jelas, mengapa tidak bisa dimengerti oleh semua? Kenapa beberapa ayat hanya ditujukan utk jaman tertentu, spt 1400 th lalu, dan utk daerah tertentu, spt semenanjung arab, padahal Quran utk kapan saja dan dimana saja dan seluruh umat manusia.

Kenapa ada pencabutan, ayat Quran digantikan oleh yg lebih baru? Apa Allah tidak bisa menyatakannya saat pertama atau dia berubah pikiran dari waktu ke waktu utk menyesuaikan dg keperluan Muhammad?
Kenapa islam, mengaku satu2nya agama yg benar, tidak bisa menjadi mayoritas, menjadi cuma satu2nya agama di muka bumi ini, bahkan setelah 1400 th berlalu ketika didirikan oleh Muhammad?

Banyak sekali pertanyaan tapi utk sekarang biarkan saja yg ini dulu.

Para Muslim tidaklah bodoh. Mereka bisa melihat bahwa Islam adalah salah. Mereka tahu ayat2 Quran bertentangan satu sama lain. Mereka tahu Islam bertentangan dengan kecerdasan manusia dan tidak masuk akal, tapi mereka begitu terjebak di dalamnya sehingga mereka tidak bisa meninggalkannya. Mereka memaksa diri mereka untuk percaya, karena tanpa itu, mereka bagaikan tersesat.

Sumber: Mengenalislam

Muslim Yang Baik Pada Non-muslim, Dianggap Kafir

Muslim yang bersikap baik kepada Umat Lain maka ia akan dianggap Kafir

Sumber :

Orang yang Tidak Meyakini Kekafiran Orang-orang Yahudi dan Nashrani Serta Kaum Kafir Lainnya Maka Ia Juga Kafir

Soal :
Apa benar, kalau seorang muslim tidak yakin bahwa orang kafir itu kafir, maka ia sendiri juga menjadi kafir? Meskipun ia shalat dan beriman kepada Al-Qur'an dan Sunnah? Kalau jawabannya memang benar, lalu apa dalilnya? Apakah mungkin bagi seseorang untuk mempercayai bahwa Yahudi dan Nashrani itu adalah orang-orang beriman dan akan masuk Surga setelah jelas hakikat kebenaran itu baginya, kemudian ia masih dikatakan sebagai muslim?

Jawab :
1. Al-Hamdulillah. Memang benar, orang yang tidak yakin akan kekafiran orang yang kafir terhadap agama Allah, tidak mempercayai berita dari Allah tentang kekafiran mereka, tidak meyakini bahwa agama Islam itu telah menghapus seluruh ajaran agama sebelumnya, bahwa setiap orang harus mengikuti ajaran agama Islam ini apapun agamanya sebelum itu, maka ia telah kafir. Allah berfirman:

"Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS.Ali Imraan : 85)

Allah berfirman:
"Katakanlah:"Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua.." (QS. Al-A'raaf : 158)

2. Al-Qadhi Iyyadh menyatakan: "Oleh sebab itu, kita memvonis kafir setiap orang yang menganut agama selain dari agama islam, atau tidak menyikap agama mereka, atau ragu-ragu, atau membenarkan jalan hidup mereka, meskipun ia menampakkan keislamannya atau meyakini kebenaran Islam, dan meyakini kebatilan selain agama Islam. Ia tetap kafir, bila ia menampakkan juga yang berkebalikan dari keyakinan itu." Asy-Syifa Bit Ta'rifi Huquqil Mushthafa (II : 1071)

3. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab -Rahimahullah-menegaskan: "Ketahuilah bahwa di antara pembatal-pembatal keislaman yang terbesar ada sepuluh:
Yang pertama: Syirik kepada Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya.

Dalilnya adalah firman Allah:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.. (QS. An-Nisaa' : 48)

Di antara bentuk syirik adalah menyembelih untuk selain Allah, seperti untuk jin dan kuburan.

Yang kedua: Mengambil perantara antara dirinya dengan Allah untuk berdoa dan meminta syafa'at. Hukumnya adalah kafir berdasarkan ijma' kaum muslimin.

Yang ketiga: Orang yang tidak menggap kafir kaum musyrikin atau ragu terhadap kekufuran mereka, atau membenarkan madzhab mereka. Orang ini juga kafir berdasarkan ijma'."

Setelah menyebutkan satu persatu sepuluh pembatal keislaman itu, beliau -Rahimahullah-- menegaskan: "Tidak ada bedanya dalam semua pembatal keislaman itu antara orang yang bercanda atau orang yang takut, kecuali orang yang dipaksa. Kesemuanya adalah perbuatan yang paling berbahaya namun juga paling banyak terjadi. Maka selayaknya setiap muslim mewaspadainya dan mengkhawatirkan hal itu terjadi pada dirinya. Kita memohon perlindungan kepada Allah dari hal-hal yang menimbulkan kemurkaan dan siksa-Nya yang pedih. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
(Dari tulisan-tulisan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab -Rahimahullah--

4. Syirik dan kekufuran dalam hukum sama saja. Ibnu Hazm -Rahimahullah-- menyatakan: "Kekufuran dan kemusyrikan sama saja. setiap kafir itu musyrik dan setiap musyrik itu kafir. Itulah pendapat Imam Syafi'ie dan yang lainnya." (Al-Fishal III : 124)

5. Kaum Yahudi dan Nashrani adalah orang-orang kafir dan musyrik. Allah berfirman:
"Orang-orang Yahudi berkata:"Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata:"Al-Masih itu putera Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir terdahulu. Dila'nati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling.. Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai rabb-rabb selain Allah, dan (juga mereka menjadikan Rabb ) Al-Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Ilah Yang Maha Esa; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan." (QS. At-Taubah : 30-31)

Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Demi Dzat yang Muhammad berada di tangan-Nya; setiap umat ini baik dari kalangan Yahudi maupun Nashrani yang mendengar ajakanku lalu mati dan belum beriman kepada ajaran yang diwahyukan kepadaku, pasti ia termasuk penghuni Neraka." HR. Muslim (153).

Orang yang mengatakan bahwa Yahudi itu tidak kafir, berarti ia telah mendustakan firman Allah terhadap Yahudi:
"Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya.." (QS. Al-Baqarah : 93)

Demikian juga terhadap firman Allah:
"Yaitu orang-orang Yahudi, mereka merobah perkataan dari tempat-tempatnya. Mereka berkata:"Kami mendengar, tetapi kami tidak mau menurutinya". Dan (mereka mengatakan pula):"Dengarlah" sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. Dan (mereka mengatakan):"Raa'ina", dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan:"Kami mendengar dan patuh, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka." (QS. An-Nisaa' : 46)

Juga firman Allah:
"Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan:"Hati kami tertutup". Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa), dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina), dan karena ucapan mereka:"Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa." (QS.An-Nisaa' : 155-157)

Demikian juga terhadap firman-Nya:
"Sesungguhnya orang-orang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan:"Kami beriman kepada yang sebahagian dan kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), (merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan." (QS. An-Nisaa' : 150-151)

Orang yang tidak menganggap kafir orang-orang Nashrani, berarti it tidak berikan kepada firman Allah:
"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata :"Sesungguhnya Allah itu adalah Al-Masih putera Maryam". (QS.Al-Maa-idah : 17)

Demikian juga dengan firman-Nya:
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan:"Bahwanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Ilah (yang kelak berhak disembah) selain Ilah Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih." (QS.Al-Maa-idah : 73)

Demikian juga berarti orang tersebut telah mendustakan firman Allah tentang orang-orang Yahudi dan Nashrani sekaligus, tidak beriman kepada Nabi kita dan tidak mengikuti jalannya. Allah berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan:"Kami beriman kepada yang sebahagian dan kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), (merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan." (QS.An-Nisaa' : 150-151)

Setelah penjelasan yang sedemikian rupa dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, apa lagi yang perlu dijelaskan? Kita memohon hidayah kepada Allah, dan semoga shalawat terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Islam Tanya & Jawab
Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid
 
Sumber: Mengenalislam

Antara Nurani Dan Kebejatan

Aku ingin Masuk Islam karena...
Oleh: Duladi

Aku senang masuk Islam karena beberapa alasan, di antaranya:

Boleh mengawini wanita lebih dari satu (poligami)

    Kalau aku sudah bosan dengan istri lama, aku bisa mencari wanita lain yang masih cantik dan perawan, atau walaupun tidak perawan asal parasnya cantik. Seandainya aku memiliki 3 wanita dalam hatiku, aku tidak usah dibuat bingung akan memilih yang mana, karena aku bisa langsung menikahi ketiga-tiganya.

    Prinsipku ini didukung oleh "allah" dalam ayatnya:

    Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS 4:3)

Aku bisa mengganti istri sewaktu-waktu bila bosan dengannya

    Karena dalam Islam jumlah istri ditentukan maksimal 4, maka kalau istriku sudah berjumlah empat, dan aku mulai merasa bosan dengan salah satu dari mereka, atau bosan dengan keempat-empatnya, aku bisa menalak (menceraikan) mereka sewaktu-waktu dan aku akan mengambil istri baru yang lebih nikmat dan lebih keset.

    Prinsipku ini didukung oleh "allah" dalam ayatnya:

    Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali daripadanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata? (QS 4:20)

Aku bisa memukul istriku kalau mereka berani membangkang

    Apabila aku minta dipijit, tetapi istri berani menolak, aku berhak untuk memukulnya. Bila aku minta "oral", tetapi istri menolak, aku berhak untuk memberinya pelajaran agar dia lain kali tidak berani menolak segala perintahku. Di dalam Islam, suami adalah segala-galanya, dia adalah pemimpin atas kaum wanita. Setiap wanita harus tunduk kepada pria.

    Prinsipku ini didukung oleh "allah" dalam ayatnya:

    Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta`at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menta`atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS 4:34)

Aku dijanjikan bidadari-bidadari ayu dan selalu perawan di surga nanti

    Apabila aku meninggal dalam Islam, di surga nanti aku akan dianugerahi gadis-gadis perawan dan mereka akan selalu siap melayani nafsuku siang dan malam tiada henti, sebagaimana nabiku Muhammad juga sanggup bersenggama dengan tiga belas istrinya selama 24 jam nonstop. Di surga, bagiku sudah disediakan kasur-kasur empuk untuk bermain "seks" dengan istri-istri bermata jeli. Bagaimana dengan istri di rumah? Ah, aku sudah bosan mencicipinya, soal nanti dia masih mau ikut denganku atau tidak itu bukan urusanku. Khan aku sudah mendapat istri-istri baru di surga nanti, minimal 70 bidadari perawan surgawi! Amboi...... enak betul jadi Islam!

    Kepercayaanku ini didasarkan atas "janji allah" dalam ayatnya:

    Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan keni`matan, mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka; dan Tuhan mereka memelihara mereka dari azab neraka. (Dikatakan kepada mereka): "Makan dan minumlah dengan enak sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan", mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli. (QS 52:17-20)
    Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik. Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan.
    (QS 56:22-24)

    Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya, dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk. Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya, (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan, (yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan segolongan besar pula dari orang yang kemudian. (QS 56:27-40)

    Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya. (QS 2:25)

Aku diperbolehkan merampok dan menjarah harta orang kafir

    Di kotaku ini, banyak sekali orang kafir (non-muslim). Mereka kaya-kaya, dan memiliki anak gadis yang imut dan amoy. Karena aku Islam, "allah" memperbolehkan aku untuk merampoki dan menawan anak-anak gadis mereka untuk memuaskan nafsu syahwatku yang bergelora. Harta orang kafir adalah halal untuk dimakan. Cewek-cewek kafir adalah halal untuk diperkosa. Kalau mereka melawan, aku dihalalkan untuk membunuh mereka dan meminum darah kafir. Aku akan bersedia mengampuni nyawa mereka kalau mereka mau tunduk masuk Islam. Barangsiapa menentang rasulku Muhammad (bukan Islam), maka laknat allah atas dirinya. Aku diberi hak penuh untuk memberikan siksaan pedih kepada mereka sebagai contoh siksaan neraka di dunia.

    Prinsipku ini didukung penuh oleh "allah" dalam ayatnya:

    Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah. (QS 4:76)

    Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan. (QS 8:39)

    Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman, (QS 9:14)

    Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk. (QS 9:29)

    Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS 9:123)

    Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka Jahannam dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali. (QS 66:9)

    (Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya. (QS 8:13)

    Dan orang-orang yang berusaha untuk (menentang) ayat-ayat Kami dengan anggapan mereka dapat melemahkan (menggagalkan azab Kami), mereka itu memperoleh azab, yaitu (jenis) azab yang pedih. (QS 34:5)

    Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya pasti mendapat kehinaan sebagaimana orang-orang yang sebelum mereka telah mendapat kehinaan. Sesungguhnya Kami telah menurunkan bukti-bukti yang nyata. Dan bagi orang-orang kafir ada siksa yang menghinakan. (QS 58:5)

    Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina. (QS 58:20)

    Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa menentang Allah, maka sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya. (QS 59:4)

    (Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. (QS 8:12)

    Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berhenti. Demikianlah, apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang gugur pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka. (QS 47:4)

    Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 8:69)

    Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya, dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman). (QS 78:31-34)

    Serta harta rampasan yang banyak yang dapat mereka ambil. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS 48:19)

    Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak yang dapat kamu ambil, maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu dan Dia menahan tangan manusia dari (membinasakan) mu (agar kamu mensyukuri-Nya) dan agar hal itu menjadi bukti bagi orang-orang mu'min dan agar Dia menunjuki kamu kepada jalan yang lurus. (QS 48:20)

Dan masih banyak keasyikan lain.........

Sumber: Mengenalislam

Mengapa Islam Amburadul???

by: Amil Imani

Islam amburadul karena sejumlah alasan; masalah utama adalah adanya berbagai versi Islam, spt juga adanya segudang juru bicara Islam dgn versi Islam masing2. Alasan kedua ; Islam dapat ditafsirkan sesuai dgn kemauan orang. Quran, Hadis dan Sunnah sangat kontradiktif dan bahkan mengandung informasi yg jelas-jelas keliru.

Dari wadah doktrin Islam ini orang bisa memilih bagian yg disukainya dan bagian yg tidak disukainya. Oleh karena itu ada muslim baik (alias muslim bingung) dan ada juga yg moralitasnya diragukan. Dan luar biasanya, kedua tipe itu bisa membenarkan sikap mereka atas dasar Quran, Hadis dan Sunnah. Ini salah satu contoh: Jihad fi sabilullah (Jihad di Jalan Allah). Kalau diterjemahkan secara letterlijk, maka ini berarti Muslim harus berjuang keras demi Allah. Masalahnya adalah mengartikan kata ‘berjuang’ ini. Ada yg mengatakan, ini berarti perjuangan dlm bentuk spiritual, tetapi ada juga yg mengatakan ini perintah utk mengasah pedang ! Dan kedua2nya benar karena Quran memang gagal menjelaskan secara tegas arti istilah Jihad itu. Spiritual atau pedang ? Dua2nya dihalalkan Quran. Memang ada pernyataan indah dalam Qur'an. Contohnya :Yang paling dicintai dimata Tuhan adalah ia yg paling bijaksana. Bukan yang kaya, bukan yg berkuasa dan bukan orang yg membenci. Yang paling bijaksana adalah yang paling dicintai, katanya. Tetapi kelompok Islam radikal menafsirkan ‘tindakan bijaksana’ ini sbg tindakan melukai kafir, yi tindakan yg akan membuat mereka paling dicintai Tuhan.

Mereformasi Islam sayangnya sudah tidak lagi dimungkinkan. Satu2nya hal yg disetujui oleh penguasa Islam sedunia adalah bahwa setiap kata yg tercatat dlm Qur'an adalah ucapan Tuhan dan oleh karena itu manusia tidak boleh me-modifikasinya, dimanapun dan kapanpun. Hadis juga disakralkan sedemikian rupa. Dan tentunya, para pengikut menganggap tingkah laku Muhamad spt yg tercatat dlm Sunnah sbg contoh mereka. Jadi, orang bisa memilih, tetapi tidak boleh merubah atau membuang sebagian teks sesukanya. Oleh karena itu reformasi tidak akan pernah terjadi dari dalam Islam.

Absurditas dalam Kitab Islam

Misalnya, Muhamad dikatakan dapat membelah bulan menjadi 2 bagian. Jelas, membelah bulan harus ditafsirkan secara simbolis. Ada yg menganggap ‘bulan’ merupakan dewa2 saat itu yg kemudian dihancurkan Muhamad dgn pedang agama barunya. Tapi pedang itu juga-lah yg memimpin tentara Arab dari gurun pasir dan memaksakan Islam ke seluruh pelosok dunia.

Fakta bahwa Islam sendiri spt rumah yg terkotak2 semakin menimbulkan komplikasi. Ada sekte Sunni, Shiah, belum lagi sub-sekte2. Perbedaan ini begitu kontroversial karena anggota masing2 sekte menganggap halal darah anggota sekte lainnya. Meminjam istilah Injil, "Dari buah mereka, kau akan mengenali mereka." Buah hasil Islam dapat dilihat semua orang. Islam mungkin memberikan dunia pilihan buah, tetapi Islam juga memastikan bahwa buah yg diberikan Islam kpd dunia adalah buah simalakama yg beRACUN.

Ada yg mengatakan bahwa Islam sebenarnya baik, mayoritas Muslim memang orang baik dan hanya minoritas kecil telah menyandera agama indah Muhamad dgn mengadakan tindakan2 tanpa toleransi, kebencian dan kekerasan. Pertanyaannya adalah : mengapa bukan ‘Islam yg baik’ itu yg merajai dunia, sementara ‘Islam yg buruk’ lebih suka menghancurkan Islam yg ‘baik’ itu ? Kebencian memang mudah dijual. Tidak diperlukan bermacam2 keahlian utk dapat membenci. Kebencian seseorang atau sekelompok orang bisa terjadi karena menumpuknya frustrasi, kekhawatiran, paranoia dan banyak lagi emosi negative kelompok itu. Sejarah penuh dgn kasus kebencian yg membakar semangat massa agar melakukan kekejaman kecil dan besar. Juallah ‘kebencian’ dan banyak orang akan antre utk membelinya. Juallah ‘cinta’, dan kau kemungkinan besar harus menjualnya pada diri sendiri. Jualanmu tidak laku, nak ! Otoritas agama memainkan peran penting dlm mengarahkan massa dari kebencian. Pernyataan alm. Paus Johanes Paulus II, contohnya, utk membebaskan Yahudi dari julukan ‘pembunuh Kristus’, berupaya utk mengurangi rasa anti-Semitisme diantara kaum Kristen. Fatwa oleh para Mufti dan Ayatollah juga sangat dihormati oleh pengikutnya. Sayangnya, kebanyakan keputusan otoritas Islam itu bersifat ekslusif dan bahkan bermusuhan terhdp orang luar. Madrasah di Pakistan, di Saudi dan Maktab — sekolah2 agama—di Iran, dan juga mesjid menjadi tempat2 subur penjangkitan kebencian yg dgn mudah bisa ditransmisikan secara sukses kpd para pengikut yang mudah percaya apa saja. Penyakit parah menbenci ‘orang lain’, dimulai dari tanah2 tradisional Muslim dan menginfeksi kota2 & desa2 & bahkan keseluruh pelosok dunia. Muslim percaya bahwa seluruh dunia adalah milik Allah.

Muslim percaya bahwa udara dan semua yg ada didalamnya memang HAK MUSLIM. Non-Muslim dimanapun dianggap sbg lintah darat dan penjajah yg harus ditundukkan kpd Islam atau mereka harus minggir dan mempersilahkan jalan kpd satu2nya manusia yg sah – Muslim ! Dlm teokrasi Islam, otoritas religius didapatkan lewat konsensus informal oleh sebuah kelompok agama. Menjadi seorang Ayatollah, misalnya, adalah lewat menunjukkan kesetiaan kuat terhdp dogma agama kpd ayotallah2 lain. Jika melenceng dari garis yg sudah ditetapkan, maka jangankan jadi ayatollah, jadi ustadz saja sulit. Ini sebuah problema sistimatis yg tidak pernah terbuka bagi pembaharuan. Ini macam sebuah ‘perkawinan anggota sebuah kelompok’ (inbreeding) teologis yg sudah berakar kuat. Dlm teokrasi Islam, setiap orang berpura2 menyatakan kesetiaan mati mereka kpd agama mereka. Kalau ada yg tidak percaya, ragu2 ataupun tidak setuju, mereka tidak dapat berterus terang. Mereka harus sembunyi2. Tekanan utk menjadi religius begitu besar shg teknik berpura2 diasah menjadi
sebuah seni.

Mungkin masih ada jalan keluar dari Islam. Presiden Iran, Ahmadinejad, mengundang Presiden George W. Bush, dlm surat sejumlah 18 halaman, utk memeluk Islam. Ahmadinejad merasa bahwa kalau Bush, pemimpin yg paling kuat di dunia ini memeluk Islam, maka massa kafir juga akan mengikuti contohnya. Padahal kalau kita mau menerima undangan Ahmadinejad, pertanyaannya adalah : sekte Islam yang mana yg harus kita peluk ? Shi’ah, Sunni atau puluhan sekte2 lainnya yg kesemuanya yakin bahwa merekalah mewakili Islam yang paling benar ? Kepercayaan Islam versi Ahmadinejad-pun berbeda dgn mayoritas Shi’iah. Ia dilaporkan memeluk Hojjatieh, sebuah sekte rahasia yg didasarkan atas kebencian yg pada saat ini beroperasi dibelakang sekte Haghani dibawah kepemimpinan seorang p

Belum lagi status wanita. Di Quran dikatakan : Alrejalo qawaamun al-alnesa—lelaki adalah penguasa wanita (men are rulers over women). Wanita dari negara2 non-Islam berupaya keras utk mencapai persamaan derajad dgn lelaki. Mereka tidak akan semudah itu menyerahkan hak2 yg sudah mereka perjuangkan secara susah payah dan menukarnya dgn ‘hak’ utk menjadi warga kelas dua dan ditutupi kain dari ujung kepala sampai ujung kaki, kehilangan hak pendidikan dan kesempatan lainnya. Kami, lelaki non-Muslim, juga tidak semudah itu meninggalkan masyarakat beremansipasi yg berpartisipasi penuh dlm masyarakat dan menundukkan diri kami kpd undang2 biadab bernama Shari’ah yg diberlakukan oleh mentalitas jaman batu.

Kesimpulan, Islam bukan hanya terpecah2, tapi juga amburadul. Saking amburadulnya sampai tidak lagi dapat memperbaiki diri, apalagi menguasai seluruh dunia. Sudah waktunya sekarang utk Muslim yg menganggap diri baik dan damai, bahkan mereka yg mengidap versi yg lebih barbaris, agar memeriksa diri dan bergabung dgn sisa umat manusia lainnya. Tidak ada jalan mundur. Kebiadaban harus disimpan di masa lalu.
emimpin fanatik dan sangat picik—Ayatollah Mesbah Yazdi.

Sumber: Mengenalislam

Realita Dan Cara Berpikir Kaum Dhimmi (Oran-orang Yang Dijajah Islam)

Peringatan sudah dibunyikan puluhan tahun lalu. Ancaman teror islam di barat, yang tadinya dianggap ancaman kosong, sekarang benar2 dirasakan siapapun yang tinggal di dunia beradab. Walaupun penting dan pantas bagi Barat unutk menunjukkan toleransi bagi imigran muslim, tidak semua--tapi cukup banyak dari mereka-- dibarengi dgn perasaan kewajiban untuk merealisasikan fantasi Muhamad menciptakan planet bumi Islam. Percuma mencoba mendekati atau merubah cara berpikir budaya macam itu. Mereka punya dorongan kuat. Dorongan yang dipacu oleh ideologi terbelakang, rasis, seksis yang dituntut Qur'an -- dgn network teror, organisasi2 bantuan Muslim, imam dan jenggot2 Islam lainnya yang setiap kali memperingatkan Muslim yang doyan kebebasan bahwa tujuan sentral mereka sbg muslim adalah kepada Allah dan Allah doang.

Islamophobia, paranoia dan intoleransi memang tuduhan bagi mereka yang protes. Padahal kenyataannya jelas didepan mata. Bgm dgn Iraq, fghanistan, Iraq, Palestina, Philippina, Sudan, Nigeria, Bali, Paris dsb dsb ?? Ini hanyalah alasan2 lemah yang mereka gunakan untuk terus memajukan rencana Muhamad. Tidak semua Muslim memang mematuhi ajakan Muhamad, tetapi Muslim2 macam ini cuma duduk2 ongkang kaki dan diam seribu bahasa.

Memang kita semua harus sopan2, tetapi mengapa kita masih juga perlu enje2 gaya Jawa kraton kepada mereka yang pada akhirnya akan menggorok leher kita sesuai dgn perintah Qur'an ? Memang toleransi baik, tapi toleransi terhadap intoleransi sama saja dng bunuh diri. Sudah waktunya kita mengenal ancaman yang, kalau tidak dihancurkan terlebih dahulu, bisa mengakhiri eksistensi kita.

Sekarang juga kita harus sadar.

Jangan biarkan wakil Muslim semanis dan sesopan apapun mengelabuimu dan membuatmu percaya bahwa Shari'ah memang cocok dengan demokrasi. Ini bohong. Biar Muslim tersenyum selebar apapun jangan sampai kau termakan tipuannya bahwa Islam mengajarkan adalah toleransi kpd semua mahluk hidup (rahmatan lil alamin, begitu bunyi kibul mereka). Ini jelas2 bohong.

Kelompok2 Muslim, khususnya mereka yang dicurigai, bukan saja tidak berhak mempromosikan siswa2 AS polos ttg Islam. Sistim pendidikan AS (dan barat umumnya) menghadapi tugas sulit. Mereka kadang2 belaga tidak tahu bahwa tamu2 yang mereka undang utk menjelaskan ttgn Islam adalah mereka2 juga yang ingin menerapkan Syariah di AS.

Sementara kita sibuk berdebat diantara kita, fundi2 Islam itu siap2 untuk menerjang. Sudah saatnya kami lupa akan perbedaan pandangan politik kita. Kalau tidak kita dapat menghancurkan peradaban yang didapatkan lewat perjuangan sengit dan darah. Wakil2 rakyat hanya peduli degnan jumlah perolehan suara. Bahkan mereka begitu sibuk sampai nampak lebih senang mengorbankan keamanan negara ketimbang menghadapi risiko tudingan Islamofobi. Mereka2 ini, orang2 kita sendiri, yang menempatkan kita dalam posisi bahaya.

Hanya karena Islam--bukan Kristen, atau yahudi,atau Hindu, atau Budha atau Atheisme ---tapi hanya gara2 Islam negara Barat dibuat terus waspada. Antrean panjang di bandara udara, stasiun bis, kereta, sepak bola dsb, semuanya harus ditingkatkan keamanannya. Siapa harus bayar ini semua ? Tahukah anda bahwa ongkosnya sampai milyaran dolar per tahun. Ini memang sangat disayangkan, karena milyaran dolar untuk "baby sitting" Muslim2 berjenggot dan isteri2 ber-burka mereka itu sesungguhnya dimaksudkan bagi kesejahteraan rakyat.

Ini bukan masalah yang terbatas pada satu golongan atau ras saja. Ini bukan Partai Republik vs Demokrat atau kelompok kiri vs kanan (atau Jawa vs Batak). Ini masalah AS (masalah dunia). Kaum kiri maupun kanan tidak relevan. Syariah akan membumi-hanguskan kita semua, yang kiri maupun kanan. Dgn diijinkannya imigrasi Muslim dan kenyataan bahwa milyaran dolar harus dihabiskan bagi pemonitoran mereka, kami menjadi Taman Kanak2 paling besar didunia. Kita juga sulit mendapatkan jawaban tegas dari organisasi2 yang menganggap diri mewakili Muslim di Barat. Sementara mereka jelas mengatakan ingin membuat AS menjadi Islam, kita malah sibuk melatih polisi agar jangan meyinggung "sensitivitas Muslim". Setiap kali ada peristiwa ditemukannya Quran di lantai atau Muslim ditangkap, wah ... ramai deh media mengumumkan penderitaan Muslim.

Sementara itu, 4 tahun setelah 9/11, fanatik2 Islam masih juga berkeliaran dimanapun didunia : setan di segala penjuru planet kita.

Pertanyaan bagi kita sekarang adalah : apa sih yang disumbangkan Islam kepada Barat (atau dunia) selain meningkatnya ongkos keamanan ? Dan apakah mereka memang "worth it" ?

Sumber: Mengenalislam

Mengapa Islam Tidak Akan Pernah Mau Bertobat

Pemerkosa dibebaskan

Laporan dari Reuters: Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun berhubungan dengan seseorang dari suku lain, karena itu ia "menghina kehormatan suku yang hebat lewat berteman dengan perempuan suku mereka." Akibatnya, 12 laki-laki memperkosa saudara perempuan anak laki-laki itu, Mukhatarn Mai. Mereka melakukan itu untuk "menyamakan kedudukan". Sekarang pengadilan Pakistan membebaskan selusin pemerkosa. Itu termasuk 6 orang yang sudah terbukti melakukan kejahatan itu. Tapi sekarang mereka menghirup udara bebas seperti warga beradab dan berkeliaran di jalan-jalan.

Gerombolan ini memperkosa perempuan itu. Tapi sekarang mereka menikmati kebebasan. Itulah Pakistan. Hal ini terlalu sering terjadi di Pakistan. Presiden Pakistan menyatakan pada wartawan bahwa ia sedang bekerja keras untuk memberantas kebiasaan seperti itu karena menyebabkan negaranya tidak terlihat baik pada negara beradab lainnya di planet ini.

Terlihat baik? Bagaimana dengan perempuan yang diperkosa? Adakah perhatian mengenai kesejahteraannya, tuan presiden? Pengadilan tinggi Pakistan di Punjab memberitahu para pemerkosa itu bahwa mereka dapat bebas Jumat yang lalu.

Hal ini bukan peristiwa yang langka.

Sering kali terdapat "kekurangan bukti" pada kasus pemerkosaan dan "membunuh demi kehormatan" dimana laki-laki kriminal dibebaskan. Membunuh demi kehormatan adalah pembantaian seorang perempuan oleh para laki-laki suku tertentu waktu perempuan tersebut dianggap menghina keluarga tersebut.

Tenggorokannya dapat digorok. Kepalanya dapat "dilubangi" dengan peluru. Stadium sepak bola di Irak pada masa Saddam Hussein sering digunakan untuk membantai perempuan yang bersalah, biasanya lewat lubang peluru di kepala. Dengan kata lain, di daerah basis kekuatan muslim tertentu, perempuan dianggap seperti tahi. Mereka dikandung dalam rahim ibunya dengan kutuk 10x lipat karena kehadiran mereka. Kenyataannya, akan lebih baik jika mereka tidak pernah dikandung sama sekali. Kehadiran mereka di bumi ini setiap hari dihantui oleh rasa takut yang tidak terucapkan.

Sekarang para pemerkosa tersebut telah dibebaskan, maka Mai khawatir akan hidupnya. Dimanakah ia dapat bersembunyi? Kemanakah ia dapat melarikan diri? Akankah mereka datang mengejarnya kembali - gaya pemerkosaan masal?

"Pengadilan pertama sebelum pengadilan anti terorisme pada 2002 memutuskan bahwa Mai telah diperkosa masal berdasarkan perintah dari dewan tradisional desa setelah saudara laki-lakinya -pada waktu itu berusia 12 tahun- diputuskan telah menghina kehormatan suku yang hebat lewat berteman dengan perempuan suku mereka."

"Enam laki-laki semula terbukti bersalah dan dijatuhi hukuman mati, tapi kemudian 5 orang dibebaskan melalui naik banding ke pengadilan propinsi Punjab, yang menyatakan kurang bukti. Laki-laki yang keenam hukuman mati nya diganti menjadi penjara seumur hidup."

"Pemerkosaan masal dan membunuh demi kehormatan adalah hal biasa di pedalaman Pakistan. Pada sebagian besar kasus, para pelakunya dibebaskan karena ketidakmampuan polisi dan cacat pada sistim hukum, seperti yang menjadi sorotan pada kasus ini."

"Presiden Pervez Musharraf yang mencoba menampilkan Pakistan sebagai negara muslim yang moderat dan progresif, memberikan perhatian khusus pada kasus ini, mengatakan bahwa kasus ini mencemarkan muka negara di luar negeri."

Sekali lagi: muka negara? Bagaimana dengan kesejahteraan perempuan itu?
Diulang kembali: perempuan tidak dianggap sedemikian berharga dalam masyarakat muslim.

Sebenarnya mereka lebih buruk dari sampah masyarakat. Mereka dikandung dengan 10 kutukan. Kutuk-kutuk ini ada dalam bentuk masyarakat tahu mereka adalah perempuan. Pada waktu seorang perempuan menikah, satu kutuk diangkat, sisanya tetap ada seumur hidup.

Karena itu, kehadiran di bumi bagi para perempuan lebih buruk daripada kematian. Mereka diasingkan untuk bernapas dibalik cadar. Mereka memakai pakaian khusus dari kepala sampai kaki. Mereka harus melekat pada setiap laki-laki dalam suku mereka; jika tidak, mereka akan ditembak kepalanya. Stadium sepak bola pada masa rejim Saddam Hussein sering digunakan untuk menembak perempuan di kepala. Suami atau saudara laki-laki atau paman dapat menarik pelatuk pistolnya. "Membunuh demi kehormatan" sangat populer pada laki-laki Islam yang menyimpulkan seorang perempuan dalam keluarga telah mempermalukan rumah tangganya. Apapun dapat dituduhkan pada perempuan tersebut. Lalu perempuan itu dibunuh, tenggorokannya digorok atau dengan cara lainnya.

Karena itulah, waktu Komite Koordinasi Gerakan Mahasiswa untuk Demokrasi di Iran memberitahu media dunia bahwa pimpinan Islam akan meningkatkan gerakan penindasan terhadap perempuan, kita hanya dapat membayangkan satu bagian lain dari neraka dijatuhkan pada perempuan negara itu. Ini dikenal sebagai Kebijaksanaan Apartheid Jenis Kelamin. Tindakan ini akan diperkuat dengan pembatasan melalui Pemisahan Sex yang diarahkan pada perempuan.

Kejahatan ini dipaksakan terutama oleh para ulama Islam. Kejahatan ini sesuai dengan penafsiran quran yang ketat, legalistik, seperti sekte pembunuh, dan aturan Islam diluar quran dari 14 abad yang lampau dari suku-suku Saudi Arabia yang menjadi "pusat dari Islam."

Umat di mesjid semakin sering mendengar pidato gila dari ulama yang diarahkan untuk menghina dan menodai perempuan. Khotbahnya sudah pasti gerutu anti perempuan yang dikumandangkan pada hari Jumat waktu "sholat jamaah." Tujuannya adalah untuk "menggerakkan para umat menjalankan apa yang telah sah sebagai 'menghormati nilai-nilai Islam dan moralitas'" sebagai prioritas utama. Tentu saja kalimat itu adalah bahasa isyarat untuk merendahkan perempuan.

Sekarang ada polisi yang bertugas untuk menangkap perempuan yang melanggar aturan ini. Polisi ini dikenal sebagai "Pasukan Moral." Mereka sangat terkenal akan kekejamannya. Semuanya ini dibiarkan dan benar-benar didukung oleh agama Islam.

Orang yang mempelajari agama-agama di dunia, sekarang dengan meningkatnya pengetahuan akan Islam, menyimpulkan bahwa Islam bukanlah seperti agama di dunia pada umumnya, melainkan seperti sekte yang jelas-jelas ingin membunuh dengan tujuan untuk membunuh setiap non-muslim dan muslim pengecut yang tidak mau ikut serta dalam pembantaian orang kafir.

Pasukan Moral adalah bukti lain kegilaan berdasarkan Islam. Pasukan ini adalah bagian dari kegilaan yang sangat jahat yang diproklamirkan sebagai sesuatu yang sah, walaupun mengkhianati anggota masyarakatnya sendiri - perempuan.

Sementara itu National Organization for Women/Organisasi Nasional untuk Perempuan (NOW) dan kaum feminis lainnya di dunia tidak mengeluh sedikit pun mengenai kekejaman Islam terhadap perempuan. Sungguh luar biasa. Organisasi seperti NOW menghabiskan waktu dan energi mereka membela membunuh bayi dalam kandungan karena itu mereka tidak mempunyai waktu ataupun energi untuk memerangi kejahatan sebenarnya yang ditujukan kepada sesama perempuan.

Hal ini tidak dapat dimengerti tapi memang begitulah kenyataannya. Organisasi ini menyatakan bahwa mereka membela hak-hak perempuan tapi sangat tidak melihat kekejaman yang sangat nyata terhadap perempuan yang dilakukan dalam nama Islam, Allah dan quran. Kunjungilah "Women History and Conditions" di bagian "About Iran" dari website SMCCDI untuk informasi lebih lanjut mengenai kasus perempuan di Iran.

Perhatikan ini: Sekolah muslim menghasilkan pembunuh di seluruh penjuru bumi. Sekolah-sekolah ini adalah pencetak pembunuh. Sekolah ini terdiri dari anak-anak. Mereka membungkuk diatas sebuah buku seperti sedang belajar sejarah dunia. Sebaliknya, mereka sedang mempelajari quran. Mereka sedang membaca kata-kata Allah nya Quran.

Mereka sedang di indoktrinasi bagaimana caranya menghabisi non-muslim. Ini dimulai pada waktu mereka masih sangat muda. Contohnya di Pakistan, pelajaran ini terus berlangsung. Pemboman London baru-baru ini diyakini penyebabnya adalah cuci otak melawan non-muslim. Karena itu para penyelidik berusaha semaksimal mungkin untuk mengungkapkan semakin berkembangnya akademi pembunuh dalam Islam. Para penyelidik menekan pemerintah Pakistan untuk menghancurkan sekolah ini.

Tapi hal ini sangat sulit bagi presiden Pakistan Pervez Musharraf karena ia telah diancam oleh para muslim pembunuh. Mengapa nyawanya menjadi dalam bahaya? Karena ia bekerja sama dengan orang barat terutama dalam usaha mengungkapkan para muslim pembunuh di dunia. Ini tidak dapat ditolerir oleh muslim. Musharraf telah menunjukkan dirinya sebagai muslim pengecut, karena itu ia harus dilenyapkan.

Allah nya quran menyatakan bahwa muslim yang berpaling dari membantai non-muslim harus dibunuh. Karena itu semua staf pemerintahan Pakistan setiap hari dalam ketakutan akan dibunuh karena bernegosiasi dengan non-muslim. Jadi sekarang roda berputar ke pihak setan. Indoktrinasi terus berlangsung. Anak muda diajar sedini mungkin bahwa kaum mereka yang pengecut harus dibunuh jika tidak ikut memerangi kafir.

Orang Yahudi dipisahkan sendiri sebagai "babi-Yahudi" merupakan "keturunan monyet." Karena orang Yahudi adalah orang hina yang sedemikan rendahnya, maka orang Yahudi harus dilenyapkan dari planet ini, dimulai dari yang ada di Israel.

Itulah sebabnya Otoritas Palestina terus menayangkan program tetap di TV untuk melawan dan bagaimana membunuh Yahudi. Anak-anak duduk nonton TV berjam-jam untuk menonton acara cuci otak ini. Pemimpin Otoritas Palestina memberitahu media mereka mencoba mengurangi program televisi tersebut; tapi kita dapat menduga seberapa jauh usaha mereka ini karena Hamas doanya sama saja seperti isi acara televisi tersebut.

Di negara muslim, jumlah kaum muda jauh lebih besar daripada yang usia menengah dan yang lebih tua. Jumlah yang banyak ini terdiri dari pemuda dan akibatnya banyak sekali pasukan untuk membunuh semua non-muslim. Inilah yang dihadapi negara non-muslim. Musuh dalam jumlah besar dimulai dari anak kecil yang "diajar" oleh calon pembunuh yang berpakaian khusus seperti guru.

Selain sekolah juga ada kamp pelatihan. Di kamp ini ada panduan bagaimana cara menggorok kafir, bagaimana cara menggulingkan pemerintah, dan bagaimana cara mempersembahkan tubuh seseorang dgn pengorbanan secara bunuh diri kepada Allah nya quran. Pengorbanan ini akan memastikan keabadian laki-laki bersenang-senang dgn para playboy bunny dalam pesta sex yang tidak berkesudahan. Tidak ada imbalan bagi para perempuan yang bunuh diri karena dalam Islam perempuan dianggap sebagai sampah bumi.

Lalu propaganda yang diberikan sekolah Islam kepada orang barat. Anggaplah seperti pelayanan masyarakat yang berbohong setiap hari melalui website Council on American-Islamic Council/Dewan Islam Amerika (CAIR). Apa yang dapat dibaca disitu, jika dibalik itulah kebenarannya. Jika CAIR mengatakan bahwa Islam adalah agama damai, pembaca dapat menyimpulkan bahwa Islam adalah sekte pembunuh, bahkan bukan agama diantara agama-agama dunia. Islam adalah sebuah sekte pembunuh, tidak mempunyai status theologi sebagai "agama."

Mengenai propaganda, anggaplah seperti berita dari Associated Press berupa pidato instruktur Islam. Ia mengajar dari gedung dua lantai yang mengelilingi mesjid dengan menaranya yang tinggi. Dalam gedung itu anak-anak sebagai murid duduk di atas karpet membentuk setengah lingkaran. Instruktur duduk di atas meja pendek.

Instruktur berkata kepada wartawan: "Musuh-musuh Islam dan para munafik telah terlalu lama mencoba menghapuskan status dari madrasah serta merubah mata pelajarannya." "Sekolah kami terbuka untuk siapa saja... Islam sangat menentang terorisme. Kami hanya memberikan pendidikan moral dan agama berdasarkan quran. Islam berarti damai."

Sekarang kita lihat sisi lain dari praktek islami: menikam badan sendiri akan menyatukan para muslim. Betul sekali. Sementara sunni dan shiah sedang berperang satu sama lain di Iraq, di tempat lain mereka bersatu menikam badan mereka dengan pisau.

Hal ini berlangsung di kelompok seperti sufi dan kasnazani. Muslim-muslim ini menikamkan pisau ke tubuh mereka untuk membuktikan bahwa keilahian mereka adalah asli dan hebat dan menyembuhkan. Demikianlah mereka bermain-main dengan kekuatan setan dan menyebutnya "keilahian."

Menurut reporter Reuters Andrew Hammond dan Seif Fuad, para umat berdiri diam, kemudian menusukkan pisau tajam di pipi atau kepala atau kaki atau dimana saja. Bagian badan manapun tidak jadi masalah. Pada waktu pisau menembus atau menancap untuk dilihat orang banyak selama beberapa hari atau minggu, saat itulah roh-roh tersebut bekerja untuk membuktikan diri mereka.

Demikianlah masa lalu berbagai aliran Islam. Tidak peduli apakah itu sunni atau shiah atau kelompok Islam lainnya, semuanya bisa dilakukan karena pisau memberi kebaikan, demikianlah keyakinan mereka. Mereka menyebutnya "mistik." Orang Kristen menyebutnya "dari setan."

Reuters melaporkan. "Dalam pertemuan kaum sufi, sekte Islam ini saling melukai diri mereka supaya lebih dekat dengan tuhan." Dimanakah pertemuan ini? Yang sedang diliput oleh Reuters ini berlangsung di Sulaimaniya, Iraq Utara.

Kembali ke apa yang dilakukan dalam pertemuan ini.
Pemimpin pertemuan membawa para murid ke "wilayah kekuatannya" untuk mengajarkan bagaimana cara menikam tubuh mereka. Sudah menjadi panggilan hidupnya untuk "mematikan daging para muslim."

Satu orang menikam pipinya dengan pisau, yang lain memasukkan pisau di kepalanya. Di sekeliling mereka para umat mondar mandir seperti irama sufi, sehingga menghasilkan "mabuk akibat hipnotis." Inti dari upacara ini adalah untuk semakin dekat dengan sesembahan mereka. Bagi mereka sesembahan ini adalah Allah nya quran. Penting untuk dingat bahwa Allah nya quran adalah yang menetapkan bahwa semua non-muslim di dunia ini harus dibunuh. Bahkan muslim yang pengecut yang menolak membunuh non-muslim juga harus dibunuh demi menaklukkan planet ini untuk Islam.

Lebih dari itu, jika muslim yang ingin membunuh non-muslim terbunuh maka hal itu tidak masalah karena perjuangan memerlukan pengorbanan. Itulah sebabnya muslim bom bunuh diri di Iraq tidak peduli jika tetangganya yang sesama muslim ikut meledak karena itu harus terjadi untuk melenyapkan para "kafir" non-muslim.

Jika kita memahami bahwa Allah quran sedemikan kejam seperti Beelzebub bukan Tuhan Pencipta di bible, maka kita tidak perlu susah payah berpikir menyimpulkan bahwa Allah yang ini juga mengawasi pemotongan daging manusia di sekte Islam lainnya. Secara keseluruhan, Islam memperlihatkan dirinya bukan sebagai agama seperti agama lain di dunia melainkan sebagai sekte yang suka memotong dan membunuh manusia.

Semakin banyak pemimpin negara yang berdasarkan kebebasan seperti Inggris dan Australia menyimpulkan bahwa Islam adalah sekte yang berbahaya. Karena itu muslim diperintahkan untuk pergi, kembali ke negara asalnya, dan jangan pernah kembali. Muslim tidak termasuk dalam budaya yang beradab.

Daniel Pipes menulis ( ) khusus mengenai pengusiran ini dalam kolomnya, "Orang Islam, Keluar!" Orang Kristen menjumpai keadaan kesetanan ini waktu perjalanan misi, keadaan ini juga dijumpai di Amerika. Dimana dijumpai kehadiran setan, disana ada pelecehan tubuh manusia. Sebaliknya, orang Kristen mambaca dalam bible bahwa tubuh manusia harus diperlakukan sebagai rumah ibadah bagi Roh Kudus. Karena itu pemotongan tubuh manusia adalah kejijikan bagi orang Kristen. Waktu para misionaris menemukan orang budaya lain mau ikut Kristus, para misionaris melihat bahwa para pengikut tersebut berhenti melukai tubuh mereka. Mereka menganggap daging mereka didiami oleh Roh kudus bukan oleh roh-roh yang najis.

Islam tidak mengikuti Tuhan bible yang benar melainkan mereka mengikuti setan. Pada kenyataannya setan dapat melakukan mujizat seperti yang dialami umat Islam. Sebagai contohnya: para guru dan murid melihat luka sembuh dengan cepat atau tidak ada rasa sakit waktu ditusuk. Mereka mengatakan bahwa ini adalah bukti dari tuhan sedang bekerja.

Yang terjadi adalah kebalikannya. Setan dapat melakukan mujizat, seperti yang telah diperingatkan oleh Yesus bahwa hal ini akan sangat meningkat sejalan dengan semakin dekatnya akhir masa gereja sebelum kedatanganNya yang kedua. Yesus memperinagtkan murid-muridNya untuk waspada terhadap "tanda, keajaiban, mujizat" yang datang dari setan yang berkeliaran di bumi. (Penjelasan lebih lanjut tercatat pada bagian kedatangan kedua di Matius 24, Markus 13, dan Lukas 21.) Sufiisme adalah salah satu sekte Islam. Sekte lainnya yang bersifat legalistik adalah sunni wahabi dari Saudi Arabia. Ada banyak jenis penyiksaan badan dalam pertemuan satanik ini dan masing-masing mempunyai namanya sendiri.

"Melukai badan dengan pisau, tusuk daging, minum racun, makan beling, dan listrik - semua ini adalah tanda diberkati tuhan" kata Ahmed Jassem. 'Waktu pisau dicabut, para murid akan langsung sembuh. Ini adalah berkat tuhan dan kekuatan kelompok kami.'

"'Setelah mereka melilitkan kabel listrik pada badan saya dan menyalakan listrik lewat kabel itu, saya tidak merasakan apa-apa. Saya semakin mendekati tuhan melalui ini,' kata Qusay Abdel-Latif, seorang dokter dari Basra di Iraq selatan"

Sekarang kita lihat tahap lain dari gaya hidup muslim: Bagaimana dengan masuk Islam akibat pemaksaan? Sanno dan Champa Amra adalah pasangan Hindu yang tinggal dengan 5 anaknya secara sederhana tapi nyaman di Karachi, daerah Punjab. Suatu hari mereka sampai di rumah dan menemukan bahwa anak-anak perempuan mereka hilang. Usia mereka: 21, 19, 17. Mereka melaporkan peristiwa ini ke polisi lokal tapi tidak mendapat bantuan yang berarti. Akhirnya mereka ditemui oleh asisten kepala polisi daerah Clifton untuk mencatatkan anak-anak mereka yang hilang. Penyelidikan pun dimulai. Tiga orang laki-laki muslim ditangkap sebagai tersangka. Kemudian dimulailah penganiayaan keluarga ini oleh para tetangga yang muslim. Kesimpulannya para perempuan tersebut diculik oleh muslim, dibawa ke sebuah "seminari" dimana mereka dididik (dipaksa, dicuci otak) menjadi ikut Islam.

Setelah orang tua ini dijinkan untuk bertemu dengan anak-anaknya, mereka sangat luar biasa terkejut melihat putri-putri mereka berbusana tertutup dari kepala sampai jari kaki, tidak dapat dikenali. "Waktu Sanno dan Champa akhirnya bertemu putri-putri mereka, mereka terkejut melihat mereka mengenakan burqa yang menutupi mereka dari kepala sampai jari kaki, hanya mata saja yang tidak tertutup. Mata putri yang termuda merah seperti darah akibat menangis. Pertemuan yang seharusnya bersifat pribadi ini diawasi oleh seorang perempuan dan dua orang polisi."

"Dalam suara yang tidak jelas karena terhalang kain yang tebal, para perempuan ini mengatakan mereka ingin tinggal di tempat mereka yang dulu." Para perempuan ini telah menandatangani formulir yang menyatakan bahwa mereka telah pindah ke Islam. Mereka memberitahu orang tua mereka bahwa mereka tidak dapat meninggalkan kamar mereka.

Pada formulir tersebut tertulis: "Karena orang tua saya adalah Hindu, setelah pindah agama saya tidak mungkin untuk tinggal dan melewatkan hidup saya dalam sistem masyarakat Hindu, karena itu saya telah memutuskan untuk hidup terpisah..."

Tentu saja semua pihak yang berkepentingan tahu bahwa para perempuan ini dipaksa untuk menandatangani formulir tersebut. Nama mereka juga diganti paksa menjadi "Afshan, Anam, dan Nida."

Sekarang kedua orang tua ini setiap hari hanya bisa saling menatap karena perasaan mereka sudah mati. Mereka memberitahu media bahwa mereka tidak mempunyai alasan untuk hidup lagi. Hidup mereka telah berakhir karena ketiga putri mereka telah direbut dan sekarang tidak ada kepastian akan masa depan ketiga perempuan itu.

Keluarga Hindu Pakistan ini tinggal di daerah yang penduduknya sebagian besar adalah muslim. "Kami hanya duduk dan saling menatap saja. Bagi kami, hidup sudah berakhir," kata ibu dan bapak itu kepada wartawan. Menurut wartawan Times of India, Irfan Husain, apa yang terjadi ini disebut sebagai "terorisme pemindahan agama." (Lihat ). Masih ada lagi: Bapak muslim mengatur anak laki-lakinya untuk membunuh pacar anak perempuannya. Mengapa? Si anak perempuan sedang mengandung anak pacarnya. Pacarnya ini dibunuh oleh bapak si
perempuan. Dengan kata lain keluarga telah "dipermalukan."

Mempermalukan sebuah keluarga muslim dapat mengakibatkan pembunuhan. Siapapun yang melakukan tindakan mempermalukan ini harus dibantai. Kadang menggunakan pisau, peluru, atau apapun jadi. Yang penting tindakan mempermalukan ini harus dibalas. Dengan pembalasan itu Allah menjadi puas. Ini terjadi setiap hari. Ini sedang terjadi sementara saya mengetik.

Kebiasan setan ini menakutkan kebudayaan yang tidak biasa dengan kebrutalan seperti ini. Muslim yang pindah ke masyarakat non-muslim tetap membawa tradisi mereka seperti "membunuh demi kehormatan." Tradisi ini tentu sangat melukai kebudayaan beradab non-muslim yang tidak mentolerir kejahatan setan itu.

Arash Ghorbani-Zarin, 19 tahun, ditusuk dengan pisau sebanyak 46 kali. Ia didudukkan dalam sebuah mobil di Oxford pada November 2004. Alasan ia dibunuh adalah karena ia dituduh menghamili Manna Begum, pacarnya. Dengan alasan ini kedua saudaranya laki-laki membantainya. Bapak perempuan ini, Chomir Ali, 44 tahun, yang mengatur semuanya. Ia meyakinkan saudara laki-laki si perempuan untuk membunuh pacar anak perempuannya. "Memang demikianlah cara muslim," kata Cheherazad Jmil kepada wartawan. Dengan kata lain, perbuatan ini adalah hal yang biasa. Hal ini sudah diperkirakan pada muslim di komunitas tertentu.

Waktu terjadi membunuh demi kehormatan, sering kali press tidak memberitakannya. Sering kali polisi tidak berbuat apa pun. Bahkan sering kali para perempuan komunitas muslim melindungi si pembunuh. Jika ada orang yang memprotes membunuh demi kehormatan itu, ia akan dikejar muslim biasanya oleh laki-laki muslim.

Perempuan tidak dianggap berharga oleh Islam. Perempuan adalah hak milik laki-laki. Jika perempuan melewati batas, mereka dapat dibunuh. Dalam kasus ini, si laki-laki lah yang dituduh menghamili pihak perempuan, akibatnya si laki-laki harus dibunuh untuk mengembalikan kehormatan keluarga. Perempuan ini pernah berjalan-jalan di daerahnya sambil menggandeng tangan laki-laki ini. Hal ini tidak diperbolehkan muslim yang sangat legalistik dalam menjalankan kebiasaan mereka. Karena itu si laki-laki harus dilenyapkan. Seorang teman telah memperingatkan si perempuan agar jangan memegang tangan di tempat umum. Tapi ia tetap melakukannya. "Hal itu memalukan pihak keluarga," kata teman pihak perempuan kepada media. Menurut wali: "Seorang bapak dan kedua anak laki-lakinya terbukti bersalah dari pembunuhan seorang mahasiswa untuk membalaskan kehormatan keluarga."

"Juri dari pengadilan Oxford Crown memutuskan bahwa Chomir Ali, 44 tahun, orang Bangladesh, pelayan, pada tanggal 20 November tahun lalu telah memerintahkan kedua anak laki-lakinya yaitu Mohammed Mujibar Rahman, 19 tahun, dan Mamnoor Rahman, 16 tahun, untuk membunuh Arash Ghorbani-Zarin, 19 tahun, mahasiswa, sedang dalam hubungan jangka panjang dengan putri Ali, Manna Begum." "Ketiganya akan dihukum penjara seumur hidup."

"Jenasah dari Gorbani-Zarin -muslim Iran yang sedang mempelajari teknik elektronik di Universiras Oxford Brookes- ditemukan dalam mobilnya di Spencer Crescent, Rosehill - pinggiran kota Oxford. Ia telah ditikam 46 kali, sebagian besar di dada."

Dengan meningkatnya perpindahan muslim ke Eropa dan Afrika dan juga Amerika Utara, kekhawatiran non-muslim juga semakin meningkat. Non-muslim akhirnya menyadari tujuan utama dari muslim fanatik adalah menguasai dunia secara Islam. Ada 4000 website yang memuntahkan kebencian terhadap non-muslim. Orang Yahudi khususnya sangat dibenci, disebut sebagai "babi-Yahudi." Semua non-muslim harus dibunuh sesuai perintah Allah dalam quran.

Ada banyak sel-sel muslim yang tidak aktif di negara-negara bebas. Sel-sel ini dapat meledak setiap saat dan akan menghancurkan budaya negara tersebut. Ada banyak sekolah dimana para guru Islam mengajar anak laki-laki dan perempuan bagaimana caranya membenci dan membunuh untuk Allah. Di Timur Tengah terdapat program TV yang mengajarkan hal yang sama. Perempuan yang tidak mengikuti aturan Islam yang bersifat legalistik ada dalam bahaya akan dihabisi. Sebagai contoh, "Cheherazad Jmil, teman dekat Begum, menggambarkan Begum sebagai 'seorang berkarakter kuat' yang tidak pernah memakai kerudung atau pakaian muslim, tapi memakai jeans" "Ia berkata bahwa ia telah memperingatkan Begum bahwa tindakannya mempermalukan keluarganya." Banyak komunitas muslim mengharapkan para perempuannya menutup tubuh mereka dari kepala sampai jari kaki. Dalam beberapa kasus, jika perempuan muslim memperlihatkan tumitnya, ia akan dipukuli suaminya. Bahkan mungkin dibunuh. Ada kasus-kasus dimana saudara laki-laki membantai saudara perempuannya karena si perempuan mempermalukan keluarganya. Kemudian si laki-laki akan memeluk jenasah itu dan menangis karena ia tidak mau membunuh saudara perempuannya. Tapi apa boleh buat, "membunuh demi kehormatan" mengharuskannya. Dalam kebudayaan non-muslim, perilaku seperti ini adalah perbuatan yang terkutuk. Para pemimpin negara non-muslim perlahan-lahan mulai menyadari bahwa masuknya kebrutalan seperti ini tidak dapat ditolerir dalam masyarakat non-muslim.

Para pemimpin muslim di negara muslim biasanya pura-pura tidak tahu mengenai kebiasaan yang mengerikan ini. Kebiasaan ini sudah mengakar sedemikan mendalam di negara seperti Pakistan sehingga sangat sulit bagi daerah desa dan pedalaman untuk mengubah cara hidup mereka supaya menjadi lebih beradab.

Sumber: Mengenalislam

Terjemahan

 
Copyright © 2011. Islam Dalam Fakta - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger