Headlines News :
Home » , , , » Makna Ritual Jumroh = Bunuh "Manusia" Pakai Batu

Makna Ritual Jumroh = Bunuh "Manusia" Pakai Batu

Written By Islam Dalam Fakta on Senin, 07 Januari 2013 | 22.59

RITUAL JUMROH yang dilakukan oleh para calon haji di Mekkah, adalah sebuah praktek latihan membunuh setan.

Caranya: Ambil batu-batu kerikil, dan lemparkan kepada "setan berwujud". Karena itu sebuah latihan, maka targetnya bukan "setan beneran", tapi sebuah batu besar yang dibayangkan sebagai "setan".

Nah, kalian tentu berpikir, setan apakah yang berwujud yang bisa dibunuh pakai lemparan batu?

Itu adalah setan-setan berwujud, yang oleh Islam dinamai sebagai ORANG-ORANG KAFIR.

Jadi, ORANG-ORANG KAFIR = SETAN

Musuh Islam bukanlah SETAN SEJATI yang wujudnya roh, melainkan "setan berwujud manusia", yaitu orang-orang yang menentang Islam.

Jadi jangan heran, kalau muslim diajari membunuh setan pakai batu, karena setannya Islam bukan setan yang sebenarnya, melainkan MANUSIA yang sangat mereka benci.

Islam tidak membenci ROH SETAN, justru Islam berteman baik dengan roh-roh setan dan jin-jin. Musuh Islam bukan ROH SETAN, tapi MANUSIA.

Kenapa bisa begitu? Kenapa ada "agama" yang menjadikan MANUSIA sebagai target permusuhan, dan bukannya menjadikan roh setan sebagai targetnya? Apakah mungkin dalam kehidupan nyata, ada orang tak waras yang menyamakan manusia dengan setan?

Sebelumnya kita harus tahu dulu, apa itu SETAN SEJATI dan apa itu SETAN dalam definisi manusia degil.

Setan Sejati, yaitu setan berwujud roh, yang oleh Tuhan dinyatakan sebagai musuh abadi manusia yang tidak kelihatan, tidak berwujud, namun mereka mampu menguasai pikiran dan hati manusia sehingga pada akhirnya manusia itu berubah menjadi bejat dan jahat. Jadi, peperangan melawan setan dalam ajaran Tuhan adalah peperangan yang bersifat rohani, bukan peperangan secara fisik membunuh makhluk-makhluk berjasad.

Nah, bagaimana dengan SETAN dalam definisi manusia degil? Yang disebut "setan" oleh manusia degil bukan SETAN yang diajarkan Tuhan pada kita, melainkan sekedar kata ganti untuk menyebut "MUSUH" atau "LAWAN" yang begitu kita benci. Kalau saya benci pada Anda, saya bisa saja mengatai Anda sebagai SETAN. Suatu misal: "Kau ini SETAN!" atau "SETAN KAU!" Jadi, sebutan setan di sini bukan menunjuk pada sosok roh, melainkan sekedar cacian atau julukan kepada seseorang yang kita musuhi.

Nah, dalam Islam, kerap kata setan yang dipakai Muhammad bukan setan dalam arti sebenarnya seperti yang Tuhan ajarkan (yang wujudnya roh), melainkan sekedar CACIAN atau JULUKAN kepada orang yang menentangnya. Dia tidak segan-segan menyebut orang-orang yang menentangnya sebagai setan, atau kawan-kawannya setan, atau setan dari jenis manusia.

Nah, perilaku seperti ini bisa kita gambarkan sebagaimana perumpamaan berikut:

Sebuah geng preman sedang mencari para pengikut. Si pimpinan geng berkata: Siapapun yang tidak mau masuk gengku, dia adalah kawan setan. Siapapun yang menentang gengku, dia adalah setan, bahan bakar neraka. Jadi, masuklah kalian keseluruhan dalam gengku, dan jangan ikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh kalian yang nyata, yang suka menghasut kalian agar tidak mengikuti jalan yang lurus. Siapapun yang masuk gengku, berarti dia sudah menemukan jalan yang lurus.

Sewaktu geng ini beraksi, memalak orang-orang di pasar, mereka kepergok polisi. Lalu mereka berkata, "Ayo kita cepat menyingkir, ada setan tuh!"

Pada suatu hari, seorang pengikut geng dipengaruhi oleh kawannya, "Kau jangan ikut geng preman itu, mereka itu orang-orang jahat." Lantas ia melaporkannya pada sang pimpinan. Apa yang dikatakan sang pimpinan geng? Dia berkata, "Setan itu nyata. Mereka berusaha untuk menghasut kalian agar kalian murtad. Jangan ikuti langkah setan. Orang-orang yang menentang kita adalah kawan-kawannya setan. Bila setan itu berusaha mempengaruhi kalian lagi, bunuh dia, penggal kepalanya! Siapapun yang membunuh setan, kelak akan mendapat pahala di surga.

Beginilah kalau dunia sudah dikuasai IBLIS, semuanya serba terbalik. Setan teriak setan, adalah suatu hal yang sudah kerap terjadi dan memang hingga kini hal itu masih dilakukan dan dilestarikan.

Tidaklah sulit kalau cuma mengatai pihak lawan (para penentang) sebagai Iblis dan Setan. Yang sulit itu adalah memahami diri sendiri apakah dirinya itu lebih mencerminkan sosok setan atau bukan. Muhammad adalah manusia buta rohani. Dengan tidak tahu malu, dia menyebut orang-orang yang menentangnya sebagai setan atau kawan-kawan setan, tanpa dia sendiri menyadari kalau dialah setan sejatinya.

Tidak heran bila kemudian sifat-sifat Iblis/Setan menurut Islam adalah hal-hal berikut:

1) Ingkar pada awloh (tuhan fiktif karangannya Muhammad)
2) Tidak mengakui kenabian Muhammad
3) Menolak masuk Islam
4) Mengajak murtad dari Islam

Itulah sifat-sifat Iblis menurut Islam.

Tapi kalau membunuh, merampok, memperkosa, pedofil, berzinah dengan kedok nikah, premanisme, sifat-sifat seperti ini bukan sifatnya Iblis. Justru sifat-sifat itu malah dianggap sebagai sifat-sifat yang wajib dimiliki oleh umat muslim bila muslim ingin dianggap sebagai PENGIKUT SETIA AGAMA dan PENERUS SUNNAH NABI.

Muslim punya keyakinan bahwa sifat-sifat seperti itu adalah sifat-sifat yang disukai oleh awlohnya.

Demikianlah saya sudah jelaskan pada kalian di sini, bahwa ada perbedaan yang nyata antara Islam dengan Agama Sejati.

Agama Sejati:
Target peperangan: Roh-roh setan/roh-roh duniawi

Islam:
Target peperangan: Orang-orang kafir yang dijuluki "setan" atau "kawannya setan" atau "setan dari jenis manusia".


Sumber : Mengenal Islam
Share this article :

2 komentar:

  1. Setan kok dilempar dengan batu setiap umbro...,setan tentu ketawa pada umat muslim...?
    mengapa tidak mengusir setan itu; MEMAKAI NAMA JESUS..., PASTI SETAN AKAN MENGHILANG...KARENA DENGAN NAMA JESUS...SETAN AKAN KEMETAR.

    Kalau tetap umbru dilempar dengan batu....?setan akan tersenyuam dan diakatakan pada muslim;
    hei kamu musklim anak-anak iblis inilah 'BAPAMU.....KARENA MUHAMMAD SUDAH KUJADIKAN SEBAGAI NABI BEPAK SEGALAH PEMBOHONG....?IKUTILAH NABIMU....?

    BalasHapus
  2. Astaghfirullah hal'adziim..
    semoga Allah SWT masih mengampuni olok-olok dan dosa saudara/i..
    Amiin...

    BalasHapus

Terjemahan

 
Copyright © 2011. Islam Dalam Fakta - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger