Headlines News :
Home » , , » Cara Islam Menghormati Hari Besar Agama Lain

Cara Islam Menghormati Hari Besar Agama Lain

Written By Islam Dalam Fakta on Senin, 07 Januari 2013 | 22.01

Cara Islam menghormati Hari Besar Agama Lain
Oleh Eeyore 

Artikel ini diambil dari Tanya Jawab Muslim dengan Ulamanya, Sheikh Muhammed Salih Al-Munajjid dalam situs IslamQnA

Klarifikasi mengenai bagaimana Islam tidak Toleran terhadap agama lain

Dari tanya Jawab Islam:

Dilarang memberi selamat pada kafir utk perayaan2 mereka dalam bentuk apapun.

Apa aturan makan makanan (nasi, daging, ayam atau kue) yang diberikan pada kita oleh teman kristen, dimana makanan itu dibuat khusus ulang tahun atau Natal atau Tahun Baru Kristen? Apa pendapat anda jika kita memberi selamat dengan berkata, "Insha Allah anda akan mendapat hal baik tahun inipun" agar kita terhindar utk memberi selamat dengan mengatakan Kull'aam wa antum bi khayr (kurang lebih: selamat natal, tahun baru atau ultah).
Praise be to Allah.


Jawaban:
Dilarang bagi muslim utk memakan apapun yang dibuat yahudi atau kristen utk perayaan mereka, atau yang diberikan oleh mereka dalam rangka perayaan mereka, karena itu sama saja dengan bekerja sama dengan mereka dan bergabung dengan mereka dalam tindakan durjana ini.

Dilarang memberi selamat bagi perayaan umat Kristen atau Yahudi apapun, karena secara tidak langsung sama dengan menyetujui perayaan mereka dan bukannya menolak mereka, ini membantu mereka mewujudkan simbol2 dan meluaskan bid'ah2 mereka, dan dilarang juga berbagi kebahagiaan dengan mereka dalam perayaan2 ini, karena perayaan2 itu adalah perayaan bidah yang berasal dari kepercayaan yang salah yang tidak diakui dalam islam.

Dan Allah maha mengetahui.

Mengenai ikut serta Natalan dan Tahun baru

Saya lihat banyak 'muslim' ikut natal dan perayaan2 lainnya. Apa ada dalil dari Quran atau/dan Sunnah yang bisa saya tunjukkan pada mereka bahwa tindakan mereka itu adalah dosa?

Jawaban:
Praise be to Allah.

Dilarang ikut/mengikuti perayaan2 orang kafir dengan alasan2 sbb:

Pertama-tama: karena ini sama dengan meniru2 atau memirip2kan dengan mereka, dan "Barang siapa yang meniru sesuatu bangsa, ia adalah termasuk golongan mereka." (Diriwayatkan dalam Abu Dawud). Ini adalah peringatan yang serius. Abdullah ibn al-Aas berkata: 

"Siapapun yang tinggal ditanah musrikin (Kafir) dan merayakan perayaan mereka dan hari2 besar mereka, dan meniru2 mereka hingga dia mati, dia akan jadi pecundang pada hari kiamat"

Kedua: Mengambil bagian dalam perayaan mereka sama dengan berteman dengan mereka dan menunjukkan rasa cinta pada mereka. Allah berkata :

Al-Maidah 5.51: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi teman-teman (mu); sebahagian mereka adalah teman bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi teman, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.

Al-Mumtahanah [60.1] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang

Ketiga: Perayaan2 tsb berhubungan dengan agama dan kepercayaan, bukan masalah kebiasaan atau tradisi, seperti yang disebutkan dalam hadis: 

"Setiap bangsa mempunyai Hari Besar (Eid) dan inilah Eid kami." 

Eid atau hari besar mereka melambangkan kepercayaan rusak mereka, yaitu Kafir dan Sirik.

Keempat: 

Al-Furqaan [25.72] Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.

Para ulama menafsirkan ayat ini dengan mengacu pada hari2 besar kaum kafir. Tidak boleh memberi mereka kartu, menjual kartu atau apapun yang mereka perlukan utk merayakan hari besar mereka, seperti lampu2, pohon atau makanan – termasuk ayam kalkun, lilin, dll.

--------------------------------

Klarifikasi tentang mengapa muslim tidak boleh berteman dengan non muslim, kalau-kalau ada pembaca yang tidak yakin tentang hal itu. Ini menolong kita utk menjelaskan kenapa ada pembersihan etnis non muslim disepanjang sejarah Eropa dan Amerika Utara didaerah2 dimana para muslim terkonsentrasi.

Mengambil non-muslim sebagai teman

Haram mengambil kafir sebagai teman atau pelindung.
Kami harap anda bisa menjelaskan, dengan contoh, apa artinya kalimat, "Mengambil kafir sebagai teman dan pelindung itu haram."


Jawaban:
Praise be to Allaah.
Ya, dengan adanya contoh2 pastinya akan lebih menjelaskan apa arti kalimat tersebut, jadi kami akan langsung mengutip poin2 penting yang didakwahkan para pemimpin dan ulama mengenai cara2 yang berbeda dalam memperlihatkan 'pertemanan' dengan kafir.

Menerima dan meragukan kekafiran mereka, atau menahan diri utk menyebut mereka kafir atau memuji agama mereka.

Allah berkata mengenai kafir dan orang yang menerima mereka:

"akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran" Al-Nahl 16.106

Allah berkata, diwajibkan menyebut mereka kafir:

"Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus." Al-Baqarah 2.256

Allah berkata tentang orang munafik yang lebih suka pada kafir dibanding muslim:

"Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al Kitab? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang kafir, bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman." Al-Nisa 4.51

Allah menyebut mereka dihari kiamat. Allah berkata:

"Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya." Al-Nisa 4.60

Tentang berteman dan menyukai mereka, Allah berkata:

"Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka." Al-Mujaadilah 58.22

Lebih condong pada mereka, bersandar pada mereka dan mengambil mereka sebagai pendukung, Allah berkata :

Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka," Hud 11.113

Menolong dan mendukung mereka melawan Muslim. Allah berkata:

"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain." Al-Tawbah 9.71

Dia juga berkata bahwa Kafir adalah:

"mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain." Al-Maaidah 5.51

Dan Dia berkata:

"Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim." Al-Maaidah 5.51

Dilarang menjadi anggota kelompok mereka, bergabung dalam kelompok mereka, menambah jumlah mereka, masuk warganegara mereka (kecuali jika darurat/mendesak), masuk militer mereka atau membantu mengembangkan senjata mereka. Mendatangkan hukum dan aturan ke negara2 muslim. Allah berkata:

"Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?" al-Maaidah 5.50

Berteman dengan mereka dalam arti luas, mengambil mereka sebagai penolong, pendukung dan menjadi anggota kelompok mereka. Allah melarang semua ini, Dia mengatakan:

Al-Maidah 5.51: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi teman-teman (mu); sebahagian mereka adalah teman bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi teman, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.

Berkompromi dengan mereka, berbuat baik pada mereka. Allah berkata:

"Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu)." Al-Qalam 68.9

Ini termasuk duduk bersama mereka dan ikut dengan mereka ketika mereka mengejek pertanda2 Allah. Allah berkata:

"Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al Qur'an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahanam," al-Nisa 4.140

Mempercayai mereka dan meminta nasihat dan konsultasi mereka bukannya pada muslim. Allah berkata:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudaratan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata: "Kami beriman"; dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): "Matilah kamu karena kemarahanmu itu". Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati. Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudaratan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan." Al-Imran 3.118-120

Imam Ahmad dan Muslim melaporkan bahwa sang Nabi (pbuh) berangkat perang Badar dan seseorang diantara kaum Musrikin mengikut dan menyusulnya di al-Harrah. Dia berkata, "Aku ingin mengikutimu dan bergabung dengan mu, dan mendapat jarahan perang darimu." Sang Nabi (pbuh) berkata: "Apa kau percaya pada Allah dan utusanNya?" Dia berkata, "Tidak." Sang Nabi berkata, "Kembali, aku tidak butuh pertolongan dari orang kafir."

Dari hadis diatas jelaslah bahwa kita dilarang menunjuk kafir utk posisi yang memungkinkan dia tahu rahasia2 muslim dan lalu berkomplot melawan muslim dengan maksud mencederai muslim.

Menempatkan mereka dalam posisi administratif dimana mereka menjadi boss dari para muslim dan bisa mempermalukan mereka, menjalankan urusan2 muslim dan mencegah mereka mempraktekan agama mereka. Allah berkata:

"dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman." Al-Nisa 4.141

Imam Ahmad melaporkan bahwa Abu Musa al-Ashari berkata: "Aku berkata pada Umar. 'Aku punya ahli tulis orang kristen.' Dia berkata 'Kau ini bagaimana, semoga Allah membunuhmu! Tidakkah kau dengan perkataan Allah, "janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi teman-teman (mu)" [al-Maaidah 5.51]? Kenapa tidak kau pekerjakan seorang Hanif (muslim) saja? Aku berakta, 'O Amir al-Mumineen, aku mendapat keuntungan dari pekerjaannya dan dia tidak menyebarkan agamanya.' Dia berkata, 'Aku tidak akan pernah menghormati mereka ktika Allah mempermalukan mereka, dan aku tidak akan pernah mendekati mereka ketika Allah membuang mereka dari ampunanNya.'"

Juga, kita tidak boleh mempekerjakan mereka dirumah2 muslim dimana mereka bisa melihat urusan2 pribadi kita dan membesarkan anak kita menjadi kafir. Ini yang terjadi sekarang ini dimana para kafir dibawa kenegara muslim sebagai pekerja, supir, pelayan dan pengasuh anak dirumah2 keluarga muslim.

Kita juga jangan menyekolahkan anak kita disekolah kafir, institusi misionari dan universitas2 setan atau membuat mereka tinggal dirumah keluarga kafir.

Dilarang juga meniru cara berpakaian, penampilan dan bicara orang kafir dll, karena ini menunjukkan kecintaan pada orang yang ditiru. Sang Nabi berkata: "Siapa yang meniru sesuatu bangsa, ia adalah golongan mereka."

Dilarang utk meniru kebiasaan kafir, tradisi atau urusan2 yang menyangkut penampilan dan kelakuan yang menggambarkan kafir. In itermasuk mencukur jenggot, menumbuhkan kumis dan berbicara bahasa mereka, kecuali ketika diperlukan sekali, juga dalam masalah baju, makanan dan minuman, dll.

Dilarang tinggal dinegara kafir ketika tidak ada perlunya. Allah melarang muslim lemah utk tinggal diantara orang kafir, jika mereka mampu pindah. Dia berkata:

"Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?". Mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?". Orang-orang itu tempatnya neraka Jahanam, dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali, kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita atau pun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah)," al-Nisa 4.97-98

Tak seorangpun diijinkan tinggal dinegara kafir kecuali mereka yang sungguh2 lemah dan tertekan dan tidak dapat pindah, atau mereka yang tinggal disana utk tujuan agama yang sah seperti berdakwah dan menyebarkan islam dinegara tsb.

Dilarang tinggal diantara mereka jika tidak ada perlunya. Sang nabi berkata: "Aku tidak mengakui orang yang tinggal diantara kaum kafir."

Dilarang bepergian kenegara2 kafir utk berlibur dan tujuan2 kenikmatan lain. Tapi bepergian utk alasan sah – seperti berobat, berdagang dan belajar keahlian tertentu yang tidak bisa didapatkan ditempat lain, diijinkan, jika memang diperlukan sangat, dan jika hal itu sudah terpenuh, wajib utk kembali ke dunia muslim.

Ijin ini juga diberikan dalam kondisi bahwa sang peziarah punya pengetahuan yang cukup utk tidak ragu akan agamanya, mengontrol hasrat fisiknya, mendemonstrasikan agamanya, berbangga jadi muslim, menjauh dari tempat2 maksiat, dan berhati-hati akan rencana2 jahat musuh2nya (kafir). Juga diijinkan, bahkan diwajibkan, utk bepergian kenegara kafir dengan tujuan dakwah dan menyebarkan islam.

Dilarang memuji mereka, peradaban dan budaya mereka, membela mereka dan mengagumi tingkah laku serta keahlian mereka tanpa menyebutkan agama rusak dan ideologi salah mereka. Allah berkata:

"Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal." Taha 20.131

Juga dilarang menghormati mereka, memberi mereka gelar kehormatan, memulai menyalami mereka, memberi mereka kursi terbaik dalam perkumpulan2 dan memberi jalan pada mereka ketika bertemu dijalanan. Sang nabi berkata: "Jangan menjadi yang pertama menyalami orang yahudi atau kristen (jangan memulai salam), dan jika bertemu dengan mereka dijalan, dorong mereka ketempat tersempit dari jalan tersebut."

Mengabaikan kalender islam dan memakai kalender mereka, khususnya ketika itu melambangkan ritual dan hari besar mereka, dalam hal ini kalendar Gregorian, yang berhubungan dengan hari kelahiran sang Messias, yang menjadi bidah yang mereka karang dan tidak ada hubungannya dengan agama Isa (Yesus). Memakai kalendar ini sama saja dengan menyetujui perayaan2 dan simbol2 mereka.

Untuk menghindar dari semua itu, ketika para Sahabat membuat kalendar muslim dijaman Umar, mereka mengabaikan sama sekali sistem orang kafir dan membuat sebuah kalendar baru mulai dari Hijrahnya sang Nabi. Ini menandakan sebuah kewajiban yang berbeda dari kafir dan membedakan ciri-ciri mereka. Dan Allah adalah sumber pertolongan.

Mengambil bagian dalam hari besar dan perayaan mereka, menolong mereka merayakannya, menyalami mereka dalam perayaan ini atau ikut ambil bagian dalam perayaan tsb. Kata al-Zoor dalam ayat:

"Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu" al-Furqaan 25.72

Artinya adalah perayaan hari besar orang kafir.

Memakai nama2 mereka yang punya arti jelek. Sang Nabi mengubah nama2 yang artinya termasuk sirik, seperti Abd al-Uzza dan Abd al-Ka'bah.

Mencari ampunan utk mereka dan meminta ampunan Allah bagi mereka. Allah berkata:

"Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu, adalah penghuni neraka Jahanam." Al-Tawbah 9.113

Contoh2 ini bisa memberi gambaran jelas apa artinya LARANGAN BERTEMAN DENGAN KAFIR. Kami meminta Allah utk menjaga agama kita agar tetap kuat dalam iman. Dan Allah adalah sumber pertolongan

Islam Q&A
Sheikh Muhammed Salih Al-Munajjid


Sumber : Mengenal Islam
Share this article :

1 komentar:

  1. asalam mau tanya.. dan pendapatnya..
    begini ceritanya..
    1 bln sekali aku ikut sembayangan di pbr, bos orang china kmi 100 kariyawan berbeda suku, agama, negara, APA aku salah aku ikut sembayangan di pbr kuil ,,aku orang Muslim,,,,Semuwa kariyAwan wajib ikut, kami orang vilipina, tailan,Vietnam,& Indonesian, harus ikut itu uda teradisi sebelum di bangunya pberik ini, tpi di hatiku hanya ada alloh, aku hanya menghormati aja, APA aku salah aku butuh uwang, btuh makan apa aku salah,,,,

    BalasHapus

Terjemahan

 
Copyright © 2011. Islam Dalam Fakta - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger