Sahih Al-Bukhari, Volume 9, Book 87, Number 111
Dikisahkan ‘Aisha:
"Awal munculnya wahyu illahi kepada Rasul Allah adalah dalam bentuk mimpi2 yang baik dalam tidurnya. Dia tidak pernah bermimpi sejelas itu seperti di siang hari yang terang. Dia biasa pergi menyendiri (ke gua) Hira di mana dia biasa sembahyang (kepada Allah saja) terus-menerus dalam banyak (hari) dan malam. Dia biasa membawa bekal makanan untuk diam di situ dan kembali ke (istrinya) Khadija untuk mengambil bekal makanan lagi untuk tinggal di gua lagi, sampai tiba2 Kebenaran datang padanya ketika dia sedang berada di gua Hira.
Malaikat datang padanya dan memintanya untuk membaca. Sang Nabi menjawab, “Aku tidak dapat membaca.” (Sang Nabi menambahkan), “Malaikat mencengkeramku (dengan kuat) dan menekanku begitu kuat sampai aku tidak tahan lagi. Dia lalu melepaskanku dan sekali lagi memintaku untuk membaca dan aku jawab, “Aku tidak dapat membaca,” dan dia mencengkeramku lagi dan menekan diriku untuk kedua kalinya sampai aku tidak tahan lagi. Dia lalu melepaskanku dan memintaku untuk membaca lagi, tapi aku jawab lagi, “Aku tidak dapat membaca (atau, apakah yang harus kubaca?).”
Atas itu dia mencengkeramku untuk ketiga kalinya dan menekanku dan lalu melepaskanku dan berkata, “Baca: Dalam nama Tuhanmu, yang menciptakan segala (yang ada). Telah menciptakan manusia dari gumpalan darah. Baca dan Tuhanmu Maha Pemurah” …
Lalu Rasul Allah kembali mendapat wahyu, otot2 lehernya kejang2 karena rasa takut sampai dia menemukan Khadija dan berkata, “Selubungi aku! Selubungi aku!” Mereka menyelubungi dirinya sampai rasa takutnya hilang dan berkata, “Wahai Khadija, apa yang terjadi pada diriku?” Lalu dia mengatakan padanya (Khadija) semua yang terjadi dan katanya, “Aku takut sesuatu mungkin telah terjadi atasku.” Khadija berkata, “Tidak mungkin! Tapi bersukacitalah, karena demi Allah, Allah tidak akan pernah merendahkanmu selama kau tetap bersikap baik kepada sanak saudaramu, berkata jujur, menolong kaum miskin dan yang menderita, memperlakukan tamu dengan murah hati dan membantu orang2 yang membutuhkan dan tertimpa bencana.”
Khadija lalu membawanya kepada (saudara sepupunya) Waraqa bin Naufal bin Asad bin ‘Abdul ‘Uzza bin Qusai. Waraqa adalah anak laki dari paman Khadija, yakni saudara laki ayahnya, yang di saat periode sebelum Islam adalah orang Kristen dan biasa menulis dalam bahasa Arab dan menulis Injil dalam bahasa Arab sebanyak yang Allah inginkan dia menulis. Dia adalah orang yang lanjut usia dan buta. Khadija berkata padanya, “Wahai saudara sepupuku! Dengarlah kisah dari keponakanmu.” Waraqa bertanya, “Wahai keponakanku! Apakah yang telah kau lihat?” Sang Nabi mengisahkan segala yang telah dilihatnya.
Waraqa berkata, “Ini adalah Namus (Jibril, malaikat yang menyimpan rahasia2) yang sama yang Allah kirim kepada Musa. Kuharap aku masih muda dan dapat hidup mengalami saat ketika orang2mu mengunjungimu.” Rasul Allah berkata, “Apakah mereka akan mengunjungiku?” Waraqa menjawab dengan tegas, “Tiada orang yang mengalami pengalaman yang sama seperti yang kau alami diperlakukan dengan buruk. Jika aku masih hidup di hari kau dikunjungi, maka aku akan mendukungmu sepenuhnya.”
Tapi beberapa hari kemudian Waraqa mati dan Wahyu Illahi tidak datang untuk beberapa saat dan sang Nabi jadi begitu sedih sampai kami mendengar bahwa dia beberapa kali bermaksud terjun dari puncak gunung dan setiap kali dia di atas gunung siap untuk terjun ke bawah, Jibril lalu muncul di hadapannya dan berkata, “Wahai Muhammad! Engkau memang Rasul Allah yang benar” dan ini membuatnya hatinya tenteram dan dia jadi tenang dan lalu pulang." Dst, dll… baca sendiri.
Berlawanan dengan yang dikatakan Aisha, yang dialami Muhammad ketika mendapat wahyu dalam mimpi bukanlah mimpi baik, tapi mimpi buruk sampai Muhammad ketakutan, kejang2, dan jerit2. Dari manakah datangnya mimpi buruk ?
Muhammad sendiri memberi jawabannya. Lihat Hadis2 di bawah ini.
Sahih Al-Bukhari, Volume 4, Book 54, Number 513:
Dikisahkan oleh Abu Qatada:
Sang Nabi berkata, “Mimpi baik datang dari Allah, dan mimpi buruk atau jahat datang dari setan; jadi jika ada diantara kalian yang bermimpi buruk dan jadi ketakutan, dia harus meludah ke sebelah kirinya dan minta perlindungan Allah atas yang jahat, sehingga orang itu tidak celaka.”
Sahih Al-Bukhari, Volume 9, Book 87, Number 113
Dikisahkan oleh Abu Qatada:
Sang Nabi berkata, “Mimpi baik datang dari Allah, dan mimpi buruk datang dari Setan.”
Malik’s Muwatta, Book 52, Number 52.1.4
Yahya menceritakan padaku dari Malik dari Yahya ibn Said bahwa Abu Salama ibn Abd ar-Rahman berkata, “Aku mendengar Abu Qatada ibn Ribiyy berkata bahwa Rasul Allah berkata, “Mimpi baik datang dari Allah, dan mimpi buruk datang dari setan. Kalau kau melihat apa yang tidak kau sukai, meludahlah ke sebelah kiri 3 kali setelah kau bangun, dan minta perlindungan dari Allah. Atas kehendak Allah, hal itu (mimpi buruk) tidak akan mencelakanmu.’ Abu Salama berkata, “Aku sering bermimpi yang membebaniku lebih berat daripada sebuah gunung. Ketika aku mendengar hadis ini, aku tidak khawatir lagi.”
:twisted: :twisted: Nah, Muhammad sendiri sudah mengaku bahwa mimpi buruk datang dari setan. Sedangkan wahyu (so called) “illahi” datang padanya melalui mimpi buruk !! Jadi jelas yang datang padanya adalah setan dan bukan malaikat.
Wahai, Muslim!! Muhammad sudah mengaku bahwa ia dapat wahyu dari setan!!
Sumber : Faithfreedom
Dikisahkan ‘Aisha:
"Awal munculnya wahyu illahi kepada Rasul Allah adalah dalam bentuk mimpi2 yang baik dalam tidurnya. Dia tidak pernah bermimpi sejelas itu seperti di siang hari yang terang. Dia biasa pergi menyendiri (ke gua) Hira di mana dia biasa sembahyang (kepada Allah saja) terus-menerus dalam banyak (hari) dan malam. Dia biasa membawa bekal makanan untuk diam di situ dan kembali ke (istrinya) Khadija untuk mengambil bekal makanan lagi untuk tinggal di gua lagi, sampai tiba2 Kebenaran datang padanya ketika dia sedang berada di gua Hira.
Malaikat datang padanya dan memintanya untuk membaca. Sang Nabi menjawab, “Aku tidak dapat membaca.” (Sang Nabi menambahkan), “Malaikat mencengkeramku (dengan kuat) dan menekanku begitu kuat sampai aku tidak tahan lagi. Dia lalu melepaskanku dan sekali lagi memintaku untuk membaca dan aku jawab, “Aku tidak dapat membaca,” dan dia mencengkeramku lagi dan menekan diriku untuk kedua kalinya sampai aku tidak tahan lagi. Dia lalu melepaskanku dan memintaku untuk membaca lagi, tapi aku jawab lagi, “Aku tidak dapat membaca (atau, apakah yang harus kubaca?).”
Atas itu dia mencengkeramku untuk ketiga kalinya dan menekanku dan lalu melepaskanku dan berkata, “Baca: Dalam nama Tuhanmu, yang menciptakan segala (yang ada). Telah menciptakan manusia dari gumpalan darah. Baca dan Tuhanmu Maha Pemurah” …
Lalu Rasul Allah kembali mendapat wahyu, otot2 lehernya kejang2 karena rasa takut sampai dia menemukan Khadija dan berkata, “Selubungi aku! Selubungi aku!” Mereka menyelubungi dirinya sampai rasa takutnya hilang dan berkata, “Wahai Khadija, apa yang terjadi pada diriku?” Lalu dia mengatakan padanya (Khadija) semua yang terjadi dan katanya, “Aku takut sesuatu mungkin telah terjadi atasku.” Khadija berkata, “Tidak mungkin! Tapi bersukacitalah, karena demi Allah, Allah tidak akan pernah merendahkanmu selama kau tetap bersikap baik kepada sanak saudaramu, berkata jujur, menolong kaum miskin dan yang menderita, memperlakukan tamu dengan murah hati dan membantu orang2 yang membutuhkan dan tertimpa bencana.”
Khadija lalu membawanya kepada (saudara sepupunya) Waraqa bin Naufal bin Asad bin ‘Abdul ‘Uzza bin Qusai. Waraqa adalah anak laki dari paman Khadija, yakni saudara laki ayahnya, yang di saat periode sebelum Islam adalah orang Kristen dan biasa menulis dalam bahasa Arab dan menulis Injil dalam bahasa Arab sebanyak yang Allah inginkan dia menulis. Dia adalah orang yang lanjut usia dan buta. Khadija berkata padanya, “Wahai saudara sepupuku! Dengarlah kisah dari keponakanmu.” Waraqa bertanya, “Wahai keponakanku! Apakah yang telah kau lihat?” Sang Nabi mengisahkan segala yang telah dilihatnya.
Waraqa berkata, “Ini adalah Namus (Jibril, malaikat yang menyimpan rahasia2) yang sama yang Allah kirim kepada Musa. Kuharap aku masih muda dan dapat hidup mengalami saat ketika orang2mu mengunjungimu.” Rasul Allah berkata, “Apakah mereka akan mengunjungiku?” Waraqa menjawab dengan tegas, “Tiada orang yang mengalami pengalaman yang sama seperti yang kau alami diperlakukan dengan buruk. Jika aku masih hidup di hari kau dikunjungi, maka aku akan mendukungmu sepenuhnya.”
Tapi beberapa hari kemudian Waraqa mati dan Wahyu Illahi tidak datang untuk beberapa saat dan sang Nabi jadi begitu sedih sampai kami mendengar bahwa dia beberapa kali bermaksud terjun dari puncak gunung dan setiap kali dia di atas gunung siap untuk terjun ke bawah, Jibril lalu muncul di hadapannya dan berkata, “Wahai Muhammad! Engkau memang Rasul Allah yang benar” dan ini membuatnya hatinya tenteram dan dia jadi tenang dan lalu pulang." Dst, dll… baca sendiri.
Berlawanan dengan yang dikatakan Aisha, yang dialami Muhammad ketika mendapat wahyu dalam mimpi bukanlah mimpi baik, tapi mimpi buruk sampai Muhammad ketakutan, kejang2, dan jerit2. Dari manakah datangnya mimpi buruk ?
Muhammad sendiri memberi jawabannya. Lihat Hadis2 di bawah ini.
Sahih Al-Bukhari, Volume 4, Book 54, Number 513:
Dikisahkan oleh Abu Qatada:
Sang Nabi berkata, “Mimpi baik datang dari Allah, dan mimpi buruk atau jahat datang dari setan; jadi jika ada diantara kalian yang bermimpi buruk dan jadi ketakutan, dia harus meludah ke sebelah kirinya dan minta perlindungan Allah atas yang jahat, sehingga orang itu tidak celaka.”
Sahih Al-Bukhari, Volume 9, Book 87, Number 113
Dikisahkan oleh Abu Qatada:
Sang Nabi berkata, “Mimpi baik datang dari Allah, dan mimpi buruk datang dari Setan.”
Malik’s Muwatta, Book 52, Number 52.1.4
Yahya menceritakan padaku dari Malik dari Yahya ibn Said bahwa Abu Salama ibn Abd ar-Rahman berkata, “Aku mendengar Abu Qatada ibn Ribiyy berkata bahwa Rasul Allah berkata, “Mimpi baik datang dari Allah, dan mimpi buruk datang dari setan. Kalau kau melihat apa yang tidak kau sukai, meludahlah ke sebelah kiri 3 kali setelah kau bangun, dan minta perlindungan dari Allah. Atas kehendak Allah, hal itu (mimpi buruk) tidak akan mencelakanmu.’ Abu Salama berkata, “Aku sering bermimpi yang membebaniku lebih berat daripada sebuah gunung. Ketika aku mendengar hadis ini, aku tidak khawatir lagi.”
:twisted: :twisted: Nah, Muhammad sendiri sudah mengaku bahwa mimpi buruk datang dari setan. Sedangkan wahyu (so called) “illahi” datang padanya melalui mimpi buruk !! Jadi jelas yang datang padanya adalah setan dan bukan malaikat.
Wahai, Muslim!! Muhammad sudah mengaku bahwa ia dapat wahyu dari setan!!
Sumber : Faithfreedom
Mudah2an yang punya blog ini segera diberi hidayah.. amin
BalasHapusHalah dasar kafir domba yesus setan yang tersesat 😂 makannya kalau bawa² hadist atau ayat suci alAlqur itu disertai TAFSIR jangan main pukul rata kalau gak tau TAFSIRNYA dasar GOBLOK umat Domba yang tersesat pada keKAFIR am😂
BalasHapusLah..
BalasHapusDia kan udah sertakan Tafsirnya tuh.
Malah dari Sahih Al Buchori.. Lo ga lihat kata 'SAHIH'di situ?
Ngerti maksudnya Sahih ga sih? Itu artinya tuh Tafsiran sudah diakui oleh Islam seluruh dunia..
Mau ngelak gimana lagi lo?
Elo aja yang ga ngerti Quran keles. Dasar umat penyembah setan lo..
Baca hafist pake otak ente yg paling waras ye! Jangan percaya Tafsir!
BalasHapusTAFSIR ITU PENGGIRINGAN OPINI!
Mengkenye ente gampang diboongin sama h4b1b mesum, karena ente percaya TAFSIR!
Skrg noh kabur ke arab kagak balik2.
Lalu tafsiran yg benar gimana? Kalo gk bisa jawab ya berarti hal ini benar dong
HapusMemang muhamad bukan nabi
BalasHapusKok wahyu dari setan? Nabi bilang kalau mimpi buruk itu dari setan min..
BalasHapusKalau baik dari allah,kalau nabi mimpi buruk gak pernah,kalau mimpi buruk nabi muhammad ga pernah kalau pernah kasih buktinya,dan org yang mimpi baik itu org yg beriman selalu berdoa sebelum tidur dan sesudahnya
pertemuan mhmad dng mister x di gua hira diungkapkan oleh mhmad sndiri ke khadijah bhw dirinya mrasakan spt kerasukan setan dan sgt ketakutan shg mbuat mhamad hmp bunuh diri bbrp kali tp dtenangkan oleh khadijah dng mengatakan bwh kau nabi dan mister x adalah jibril..monggo kritisi siapakah mister x itu setan ato malaikat?
HapusHahaha ternyata dari setan toh. Pantesan pedofil
BalasHapus