Headlines News :
Home » , , , » Allah dan Alquran Merusak Cara Berpikir Lurus

Allah dan Alquran Merusak Cara Berpikir Lurus

Written By Islam Dalam Fakta on Selasa, 25 Desember 2012 | 21.17

Apakah pernyataan itu ini salah? Mari kita lihat bagaimana cara Allah berbicara melalui Alqurannya.

Pertama-tama anda harus tahu, kapan Muhammad mendapat wangsit dari Awloh ciptaannya. Para penulis sirah [biografi] Muhammad pada umumnya sepakat bahwa ia lahir di Tahun Gajah tahun 570 M. Muhammad lahir di kota Mekkah, di bagian Selatan Jazirah Arab, Selanjutnya menurut laporan Muhammad sendiri [artinya tanpa saksi mata], kemudian didukung kuat oleh isterinya [Kadijjah], Muhammad merasa mendapat wahyu Allah di Gua Hira Jazirah Arab pada abad ke-7, tepatnya tangga 17 Ramadhan/ 6 Agustus 611. Awloh lebih senang memberi wahyunya di sebuah Gua daripada di depan umum dan disaksikan oleh banyak orang. Di sisi lain Anda harus tahu, kapan Musa hidup di bumi ini. Musa (sekitar 1527-1408 SM) adalah seorang nabi yang menyampaikan Hukum Taurat dan menuliskannya dalam Pentateveh/Pentateukh (Lima Kitab Taurat). Musa adalah anak Amram dari suku Lewi, anak Yakub bin Ishak. Ia diangkat menjadi nabi sekitar tahun 1450 SM. Ia ditugaskan untuk membawa Bani Israel keluar dari Mesir. Namanya disebutkan sebanyak 873 kali dalam 803 ayat dalam 31 buku di Alkitab Terjemahan Barudan 136 kali di dalam Al-Quran. Ia memiliki orang 2 anak (Gersom dan Eliezer) dan wafat di Tanah Tih (Gunung Nebo).. 

Berdasarkan data sejarah di atas mari kita lihat kejanggalan si pembicara dalam Alquran [ayat berikut ini diambil sebagai sampel saja karena masih terdapat beratus-ratus contoh lainnya].

1. Mengacaukan Sejarah

Surat Sapi Betina [2.49] 

Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Firaun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu.

[2.50] Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Firaun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan. 

[2.51] Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu (sembahanmu) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang lalim. 

[2.52] Kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur.


a. Siapakah “Kami”???. 
Umumnya muslim menyoodorkan oknum ini yakni Allah berbicara melalui mulut Malaikat. Jika ditanyakan, mengapa memakai kata “Kami” [Jamak], muslim terbiasa menjawab: Awloh memperlihatkan dan mengajarkan kerendahan hatinya kepada manusia. Selain itu kata “Kami” adalah majesty [bentuk keagungan, kebesaran].Jawaban seperti itu tentu saja tidak masuk akal. Bagaimana mungkin Tuhan Sang Maha segalanya berbicara melalui ciptaannya [Malaikat] memakai pula bentuk majesti, memakai tata karma sopan santun [layaknya bawahan pada atasannya, atau hamba yang berbicara pada tuannya]. Semua itu adalah bentuk pembelaan [pembohongan] para penafsir muslim, sementara Alquran sendiri tidak memberikan indikasi ke arah tafsiran itu. 

Kalau pun ini benar, Anda dihadapankan pada sikap Allah yang amat arogan dan haus darah, tidak memiliki rasa belaskasihan yang dapat kita temukan pada ayat-ayat Iblisnya [surat rampasaan perangnya], misalnya: 

Surat Rampasan Perang

(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.
Ingat!!!! Kata "kelak" adalah bentuk ketakberdayaan berbuat dimasa kini, dihadapan para pendengar, artinya ini janji palsu Muhammad bukan Tuhan.


b. Siapakah Kamu dalam ayat di atas?

Anda sudah tahu. “Kamu” adalah para pendengar si pembicara, paling sedikit Muhammad yang mendengar wahyu Awlohnya pada abad ke-7 Sesudah Masehi[/size]. Para muslim selalu mengagungkan bahwa Alquran itu sangat masuk akal. Untuk itu mari kita selidik dengan menggunakan alkal sehat kita. Anda lihat betapa janggal dan tidak masuk akalnya pernyataan Awloh yang satu ini.

Pendengarnya jelas: manusia pada abad ke-7 sesudah masehi [Muhammad dan penduduk Arab] tidak mungkin diselamatkan Awloh dari pengejaran Firaun yang sudah berlalu. Mustahil manusia Firaun [abad 15 Sebelum Masehi], menimpakan siksaan dan menyembeli manusia abad 7 sesudah masehi. Jadi, si pembicara dalam ayat di atas sangat tolol, sinting atau gila. Anda dan saya jangan mau dibodohi oleh Quran sampah ciptaan Muhammad. 
c. Pasti bukan Tuhan Yang berbicara, "Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu."

Kalimat ini menegaskan secara meyakinkan bahwa si pembicara di atas bukan Tuhan, tetapi orang lain. Tidak mungkin Tuhan berkata: “cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu”. Karena si pembicara bukan Tuhan, tetapi orang lain, maka Alquran tidak 100% turun langsung dari sorga, paling banter Awloh berbicara melalui pembantunya. Jika ini benar, maka segala argument konyol yang dikembangkan oleh para muslim atau perkataan ayat-ayat Alquran lainnya hanyalah pembodohan pada akal sehat Anda. Sekali lagi, bukan Tuhan yang berbicara tetapi sosok siluman.

Lihat ayat berikut ini:

Surat Memperjalankan Di Malam Hari (17) 111 [Ini surat kucing nggarong, lho]!

Dan katakanlah: "Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya. 

Jadi, menurut ayat di atas: Awloh tidak hina yang memerlukan penolong. Dengan kata lain, jika Awloh memerlukan penolong, maka Awloh itu adalah hina.

Segera saja Si Awloh yang Terhina itu berteriak:

Surat Barisan (61) 14

Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana 'Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut- pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong- penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang. 

Baca juga, Surat Keluarga Imran (3) 52

Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah,kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri. 
Catatan: kata "agama" yang dalam kurung adalah upaya muslim menipu anda, teks aslinya tidak ada!!!

Awloh yang satu ini, tidak hanya memiliki penolong tetapi juga PENJAGA.

Arba'in 
-Imam An-Nawawi- 
Bab: Mintalah Tolong Kepada Allah 

Dari Abu Al 'Abbas, 'Abdullah bin 'Abbas"Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat : Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjaga kamu. Jagalah Allah, niscaya kamu akan mendapati Dia di hadapanmu. Jika kamu minta, mintalah kepada Allah. Jika kamu minta tolong, mintalah tolong juga kepada Allah. Ketahuilah, sekiranya semua umat berkumpul untuk memberikan kepadamu sesuatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang sudah Allah tetapkan untuk dirimu. Sekiranya mereka pun berkumpul untuk melakukan sesuatu yang membahayakan kamu, niscaya tidak akan membahayakan kamu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Segenap pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering."

Nomor: 19
Sumber: http://assunnah.mine.nu 

2. Awloh Berbicara kepada Yahudi yang sudah meninggal Atau kepada Muhammad dan bangsa Arab sezamannya?

Seluruh teks Alquran sesungguhnya tidak lulus dari verifikasi akal sehat. Ceritera yang telah dikutip di atas bersifat anakronis [hal ketidakcocokan dng zaman tertentu; penempatan tokoh, peristiwa percakapan, dan unsur latar yg tidak sesuai menurut waktu ] Peristiwa yang sudah terjadi, sekian abad yang lalu seakan-akan baru terjadi hari ini. 


Awloh selalau berkata:

“Ingatlah…dan ingatlah….dan ingatlah…..ketika Kami….bla-bla untuk kamu”. 


Kalau anda sedikit merenung, anda akan tahu bahwa si pembicara itu sinting. Bagaimana mungkin para pendengar Awloh itu [yakni Muhammad dan orang-orang sezamannya], mengingat apa yang tidak mereka alami? Atau mungkin Awloh berpikir bahwa dia sedang berbicara kepada orang-orang yang sudah mati dan kini hidup kembali?. Itu pun masih aneh, sebab mereka yang kini mendengar suaranya bukan lagi orang Yahudi zaman Musa, tetapi orang Arab yg sejaman dengan Muhammad.

3. Siapakah sesungguhnya orang yang berbicara dalam lembaran2 Alquran? 
Berikut ini jawabnnya:

Shahih Muslim 
-Imam Muslim- 
Kitab Pemerintahan 
Bab 21: Keutamaan berjihad dan keluar di jalan Allah 

Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Allah akan menjamin orang yang keluar di jalan-Nya yang tidak didorong kecuali karena untuk berjihad di jalan-Ku, beriman dengan-Ku serta percaya kepada rasul-rasul-Ku. Maka ia Aku jamin, untuk Aku masukkan ke dalam surga atau Aku pulangkan kembali ke rumahnya tempat ia berangkat dengan memperoleh pahala atau harta rampasan. Demi Tuhan Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidak ada satu luka pun di jalan Allah kecuali pada hari kiamat akan tampak dalam keadaannya semula ketika ia terluka, warnanya warna darah dan baunya adalah bau minyak kasturi. Demi Tuhan Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, jika tidak memberatkan kaum muslimin, niscaya aku tidak akan tertinggal di belakang pasukan perang yang aku utus untuk berperang di jalan Allah selamanya. Tetapi aku tidak mendapatkan kendaraan lebih sehingga aku dapat menyertakan mereka dan mereka pun tidak mendapatkan kendaraan lebih padahal berat bagi mereka untuk tidak ikut serta bersamaku. Demi Tuhan Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya.Sesungguhnya aku sangat senang sekali seandainya aku berperang di jalan Allah lalu terbunuh, kemudian berperang lagi dan terbunuh lagi, kemudian berperang lagi dan akhirnya terbunuh lagi 

Hadits marfu'
Nomor: 3484
Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/ 


Teks di atas mengesankan bahwa di satu pihak ALLAH SWT YANG BERBICARA [Perhatikan kalimat yang digarisbawahi] BUKAN MUHAMAMD, 


a. “serta percaya kepada rasul-rasul-Ku.” 

Kalimat ini tidak mungkin merujuk kepada Muhammad. Alasannya Muhammad adalah Nabi dan Rasul terakhir, tidak mungkin ada lagi Rasul. Di samping itu, Muhammad sendiri tidak punya Rasul, bukan? Muhamamd hanya pemberi peringatan [Qs…. Al Hijr (15) 89, An-Najm (53) 56, Asy Syu'araa (26) 115, Faathir (35) 23, An-Naazi'aat (79) 45]


b. Maka ia Aku jamin, untuk Aku masukkan ke dalam surga atau Aku pulangkan kembali ke rumahnya tempat ia berangkat dengan memperoleh pahala atau harta rampasan.

Kalimat ini tidak mungkin berasal dari Muhammad. Hanya Allah saja yang dapat menjamin seseorang masuk sorga.[ An Nahl (16) 31, Al Fatihah (1) 5, dll]


c. Jika kalimat di atas berasal dari Muhammad seharusnya berbunyi:

“Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Allah akan menjamin orang yang keluar di jalan-Nya yang tidak didorong kecuali karena untuk berjihad di jalan-Nya, beriman dengan-Ku serta percaya kepada rasul-rasul-Nya. Maka ia (mereka yang berjihad di jalan Allah), Allah jamin, untuk Allah masukkan ke dalam surga atau Dia (Allah) pulangkan kembali ke rumahnya tempat ia berangkat dengan memperoleh pahala atau harta rampasan….”

Di pihak lain, MUHAMMADLAH YANG BERBICARA [Perhatikan kalimat huruf miring]. 

1. Demi Tuhan Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidak ada satu luka pun di jalan Allah kecuali pada hari kiamat akan tampak dalam keadaannya semula ketika ia terluka, warnanya warna darah dan baunya adalah bau minyak kasturi. 

2. Demi Tuhan Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, jika tidak memberatkan kaum muslimin, niscaya aku tidak akan tertinggal di belakang pasukan perang yang aku utus untuk berperang di jalan Allah selamanya. Tetapi aku tidak mendapatkan kendaraan lebih sehingga aku dapat menyertakan mereka dan mereka pun tidak mendapatkan kendaraan lebih padahal berat bagi mereka untuk tidak ikut serta bersamaku. 

3. Demi Tuhan Yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya. Sesungguhnya aku sangat senang sekali seandainya aku berperang di jalan Allah lalu terbunuh, kemudian berperang lagi dan terbunuh lagi, kemudian berperang lagi dan akhirnya terbunuh lagi 

Ketika “model sumpah” di atas tidak masuk akal kalau berasal dari mulut Allah. Kalau berasal dari Allah, maka itu berarti Awloh sendiri memiliki Tuhannya sendiri. 


Kesimpulan yang paling masuk akal adalah Awloh ITU ADALAH MUHAMMAD SENDIRI


5. Sanggahan Muslim Zaman ini

a. Untuk memahami Islam, butuh ilmu tafsir yang memadai.
b. Anda mengutip ayat-ayat Awloh dan Hadis sepotong-sepotong, comot sana, comot sini
c. Alkitab [Kristen begini dan begitu, kemudian mereka bentangkan ayat-ayatnya]
d. Anda menuduh dan menghina Islam, Anda membenci Islam secara membabi buta.
Apakah anda sedang berkeluh kesah ataukah hanya ingin mengungkapkan ketidak mengertian anda ?
e. Islam agama damai dan sangat masuk akal
f. Dilaknati Allah kamu hai kafir, apa agamamu?
g. Lebih hebat lagi, Muhammad yang terlibat secara aktif membela Awloh dalam peperangan berdarah, memiliki isteri lusinan, kawin dengan anak di bawa umur, memiliki harta rampasan perang, adalah rahmat bagi semesta alam dan lelaki yang berbudi pekerti yang agung.
h. Kehebatan Muslim adalah membela Islam dengan mengemukakan keburukan agama lain. Mereka berpikir bahwa kalau agama lain buruk maka Islam benar. Logika yang sangat buruk dan berhasil ditanamkan oleh Muhammad dalam otak mereka.
i. Puncak dari semua ketololan argumentasinyanya adalah rusuh, teriak rame-rame di jalan, teriak Awloh hu Akbar…Awlohuakbar, …….fatwah mati, bunuh murtadin, bunuh kafir dll. Islam adalah satu-satunya agama di jagat ini yang memiliki fatwah mati bagi kaum penentang atau yang murtad dari Islam.
 

Cob baca hadis berikut ini:

Bulughul Maram 
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani- 
Kitab Pidana 
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 
"Barangsiapa berganti Agama, bunuhlah ia." 
Riwayat Bukhari. 
Nomor: 1226
Sumber: http://assunnah.mine.nu 

Muslim lupa, atau pura-pura lupa bahwa Alquran mengklaim diri sebagai wahyu Allah untuk semua orang. Nah, jika konsisten, maka semua orang harus mempelajari dan mengkritisinya sebelum ia menerima atau menolak Islam.

Wahualam………


Sumber : Murtadinkafirun
Share this article :

2 komentar:

  1. Oh jadi begitu. What you are thinking.
    Surat al kafirun gift for you :)

    Alquran versi arab di tafsir ulang, lalu kirim mail ke saya, bisa?
    Semakin dekat anda melihat, semakin dikit anda dapat melihat.
    Keep on what you've done xD

    BalasHapus
  2. Mantap alquran memang kitab yg nga masuk akal.Dan seering para ulama membohongi publik lewat tv..lokal..
    Mantap bro biar mereka tau apa yg menjadi fakta sebenarnya dari kitab alquran yg brengsek itu

    BalasHapus

Terjemahan

 
Copyright © 2011. Islam Dalam Fakta - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger