Headlines News :
Home » , » Asal Usul Qur’an

Asal Usul Qur’an

Written By Islam Dalam Fakta on Selasa, 25 Desember 2012 | 23.28

Muhamad mulai mendirikan agamanya setelah tahun 610 Masehi, ketika ia mengangkat dirinya sendiri sebagai utusan Allah, sebagaimana tertulis dalam Qur’an (bukan sebagai nabi). Ia mengaku bahwa Malaikat Jibril yang memerintahkannya (tanpa satu saksi-pun yang bisa membenarkan pengakuannya).
Muhamad mengumpulkan cerita2;
10% kitab Talmud Babilonia (bukan Taurat Yahudi, namun sebuat kitab lain yang mengandung banyak keanehan);
sekitar 25% dari kuil Hindu/Allah/berhala/ritual dan kepercayaan-kepercayaan yang memang sudah ada saat itu di Saudi Arabia. (Kata “ALLAH” sendiri sebenarnya adalah sebuah kata Sansekerta, dan sesungguhnya tidak pernah ada Allah yang asli dari Islam);
sekitar 10% Animisme (roh-roh, syaitan, Jinn, iblis, mahluk halus, dedemit, dsb.) diambil dari cerita rakyat dan dongeng-dongeng bangsa Arab yang telah lama beredar di zamannya;
sekitar 10% tradisi-tradisi dan budaya bangsa Arab dan 40% sisanya adalah khayalan dan karangan-karangan liar dari Muhamad dan para pengikutnya sendiri.
Semuanya itu membentuk ISLAM, agama baru. Karena Muhamad dan beberapa ratus pengikutnya buta huruf (tidak bisa menulis dan membaca) dan Muhamad memiliki daya ingat yang buruk, para pengikutnya yang lain menghafalkan/merumuskan untuknya ayat-ayat Qur’an yang telah mereka contek atau mereka karang. Namun pada perang Yamamah, hampir seluruh pengikutnya tewas dan ayat-ayat Qur’an yang asli hilang selamanya dan tidak pernah tersusun lagi menjadi sebuah buku sebelum akhirnya Muhammad sendiri tewas akibat diracun, 632 M. oleh budak Yahudinya, yang berkata: “Jika memang engkau adalah seorang rasul, Allah seharusnya bisa menyelamatkanmu”.
Kalif Abu Bakar (632-634 M.) lalu mempercayakan Zayed Ibn Thabit untuk menyusun kembali Quran, dari ingatan-ingatan para istri, gundik, budak (mereka semua buta huruf), dan beberapa kenalan/sahabat yang mengaku mendengar beberapa ayat langsung dari Muhammad dan para pengikutnya. Zayed berhasil mengumpulkan kurang lebih 7,900 ayat. Tetapi susunan pertama ini, mengandung banyak kontradiksi, kejanggalan, kelucuan/ejekan, hal-hal yang membingungkan, dan kesalahan-kesalahan dan akhirnya menimbulkan kesulitan dan masalah yang besar selama beberapa tahun.
Di bawah pemerintahan Kalifah Uthman (644-656), diperintahkanlah agar semua salinan Al-Quran yang beredar ditarik dari peredaran dan dibakar. Zayed untuk kedua kalinya diperintahkan untuk menyusun dan menulis ulang Al-Quran supaya lebih masuk akal dan lebih meyakinkan dari Quran yang asli, yang disimpan oleh Hafsa (janda Muhammad). Zayed berusaha semampunya menulis ulang Quran dan lebih dari 2,000 ayat yang kontradiktif, membingungkan, keliru dan tidak masuk akal dibatalkan / dibuang, beberapa diganti, dan beberapa lainnya ditambahkan atau dicontek sedemikian supaya pembatalan/perubahan-perubahan tersebut dapat lebih masuk akal.
Quran edisi baru ini berkata di Surah 16:101-103 bahwa orang-orang Arab menuduh seorang budak Nasrani telah mengajari Muhammad dan ia lalu dianiaya, dan di 25:4-5 membenarkan dugaan pencotekan dari cerita-cerita rakyat, dan dongeng-dongeng bangsa Arab. Abu Al-Aswad Al Doaly menaruh titik-titik sebagai tanda baca, semasa kekuasaan Mu’awiyah Ibn Abi Sofyan (661-680). Huruf- huruf lalu diimbuhi oleh beragam titik oleh Nasir Ibn Asem dan Hayy ibn Ya’amor, pada masa Abd Al-Malek Ibn Marawan (685-705). Sistem penandabacaan yang lengkap (damma, fataha, kasra), diciptakan oleh Al Khalil Ibn Ahmad Al Faraheedy (wafat 786 M).
Saat ini Quran memiliki hanya 6,241 ayat dari aslinya yang 7,900. Meskipun demikian, mengingat kondisi yang ada saat itu dan fakta bahwa penyusunan mengandalkan sumber dari ingatan-ingatan kaum buta huruf, dsb; dapatlah dipahami bahwa Quran, karangan dan buatan manusia ini masih menyimpan banyak kontradiksi, sumber perbantahan, kejanggalan, keanehan, kekonyolan, hal-hal yang tidak masuk akal dan keliru, belum lagi theori-theori yang berlawanan dengan ilmu pengetahuan. Jadi, tebalnya ayat-ayat Quran yang ada sekarang sesungguhnya berasal dari kata-kata para istri, gundik, istri simpanan, budak dari Muhammad, dan disusun oleh Zayed Ibn Thabit (tidak ada hubungannya sama sekali dengan Tuhan).


TERNYATA QURAN ITU KARYA EROR KANG MAMAD
"Sesungguhnya Alquran itu perkataan rasul yang mulia." (Qs.69:40) 
"innahu (sesungguhnya) la qaula (perkataan) rasuulin kariim (rasul yang mulia)


Sumber : Murtadinkafirun
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Terjemahan

 
Copyright © 2011. Islam Dalam Fakta - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger