Pemerkosa dibebaskan
Laporan dari Reuters: Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun berhubungan dengan seseorang dari suku lain, karena itu ia "menghina kehormatan suku yang hebat lewat berteman dengan perempuan suku mereka." Akibatnya, 12 laki-laki memperkosa saudara perempuan anak laki-laki itu, Mukhatarn Mai. Mereka melakukan itu untuk "menyamakan kedudukan". Sekarang pengadilan Pakistan membebaskan selusin pemerkosa. Itu termasuk 6 orang yang sudah terbukti melakukan kejahatan itu. Tapi sekarang mereka menghirup udara bebas seperti warga beradab dan berkeliaran di jalan-jalan.
Gerombolan ini memperkosa perempuan itu. Tapi sekarang mereka menikmati kebebasan. Itulah Pakistan. Hal ini terlalu sering terjadi di Pakistan. Presiden Pakistan menyatakan pada wartawan bahwa ia sedang bekerja keras untuk memberantas kebiasaan seperti itu karena menyebabkan negaranya tidak terlihat baik pada negara beradab lainnya di planet ini.
Terlihat baik? Bagaimana dengan perempuan yang diperkosa? Adakah perhatian mengenai kesejahteraannya, tuan presiden? Pengadilan tinggi Pakistan di Punjab memberitahu para pemerkosa itu bahwa mereka dapat bebas Jumat yang lalu.
Hal ini bukan peristiwa yang langka.
Sering kali terdapat "kekurangan bukti" pada kasus pemerkosaan dan "membunuh demi kehormatan" dimana laki-laki kriminal dibebaskan. Membunuh demi kehormatan adalah pembantaian seorang perempuan oleh para laki-laki suku tertentu waktu perempuan tersebut dianggap menghina keluarga tersebut.
Tenggorokannya dapat digorok. Kepalanya dapat "dilubangi" dengan peluru. Stadium sepak bola di Irak pada masa Saddam Hussein sering digunakan untuk membantai perempuan yang bersalah, biasanya lewat lubang peluru di kepala. Dengan kata lain, di daerah basis kekuatan muslim tertentu, perempuan dianggap seperti tahi. Mereka dikandung dalam rahim ibunya dengan kutuk 10x lipat karena kehadiran mereka. Kenyataannya, akan lebih baik jika mereka tidak pernah dikandung sama sekali. Kehadiran mereka di bumi ini setiap hari dihantui oleh rasa takut yang tidak terucapkan.
Sekarang para pemerkosa tersebut telah dibebaskan, maka Mai khawatir akan hidupnya. Dimanakah ia dapat bersembunyi? Kemanakah ia dapat melarikan diri? Akankah mereka datang mengejarnya kembali - gaya pemerkosaan masal?
"Pengadilan pertama sebelum pengadilan anti terorisme pada 2002 memutuskan bahwa Mai telah diperkosa masal berdasarkan perintah dari dewan tradisional desa setelah saudara laki-lakinya -pada waktu itu berusia 12 tahun- diputuskan telah menghina kehormatan suku yang hebat lewat berteman dengan perempuan suku mereka."
"Enam laki-laki semula terbukti bersalah dan dijatuhi hukuman mati, tapi kemudian 5 orang dibebaskan melalui naik banding ke pengadilan propinsi Punjab, yang menyatakan kurang bukti. Laki-laki yang keenam hukuman mati nya diganti menjadi penjara seumur hidup."
"Pemerkosaan masal dan membunuh demi kehormatan adalah hal biasa di pedalaman Pakistan. Pada sebagian besar kasus, para pelakunya dibebaskan karena ketidakmampuan polisi dan cacat pada sistim hukum, seperti yang menjadi sorotan pada kasus ini."
"Presiden Pervez Musharraf yang mencoba menampilkan Pakistan sebagai negara muslim yang moderat dan progresif, memberikan perhatian khusus pada kasus ini, mengatakan bahwa kasus ini mencemarkan muka negara di luar negeri."
Sekali lagi: muka negara? Bagaimana dengan kesejahteraan perempuan itu?
Diulang kembali: perempuan tidak dianggap sedemikian berharga dalam masyarakat muslim.
Sebenarnya mereka lebih buruk dari sampah masyarakat. Mereka dikandung dengan 10 kutukan. Kutuk-kutuk ini ada dalam bentuk masyarakat tahu mereka adalah perempuan. Pada waktu seorang perempuan menikah, satu kutuk diangkat, sisanya tetap ada seumur hidup.
Karena itu, kehadiran di bumi bagi para perempuan lebih buruk daripada kematian. Mereka diasingkan untuk bernapas dibalik cadar. Mereka memakai pakaian khusus dari kepala sampai kaki. Mereka harus melekat pada setiap laki-laki dalam suku mereka; jika tidak, mereka akan ditembak kepalanya. Stadium sepak bola pada masa rejim Saddam Hussein sering digunakan untuk menembak perempuan di kepala. Suami atau saudara laki-laki atau paman dapat menarik pelatuk pistolnya. "Membunuh demi kehormatan" sangat populer pada laki-laki Islam yang menyimpulkan seorang perempuan dalam keluarga telah mempermalukan rumah tangganya. Apapun dapat dituduhkan pada perempuan tersebut. Lalu perempuan itu dibunuh, tenggorokannya digorok atau dengan cara lainnya.
Karena itulah, waktu Komite Koordinasi Gerakan Mahasiswa untuk Demokrasi di Iran memberitahu media dunia bahwa pimpinan Islam akan meningkatkan gerakan penindasan terhadap perempuan, kita hanya dapat membayangkan satu bagian lain dari neraka dijatuhkan pada perempuan negara itu. Ini dikenal sebagai Kebijaksanaan Apartheid Jenis Kelamin. Tindakan ini akan diperkuat dengan pembatasan melalui Pemisahan Sex yang diarahkan pada perempuan.
Kejahatan ini dipaksakan terutama oleh para ulama Islam. Kejahatan ini sesuai dengan penafsiran quran yang ketat, legalistik, seperti sekte pembunuh, dan aturan Islam diluar quran dari 14 abad yang lampau dari suku-suku Saudi Arabia yang menjadi "pusat dari Islam."
Umat di mesjid semakin sering mendengar pidato gila dari ulama yang diarahkan untuk menghina dan menodai perempuan. Khotbahnya sudah pasti gerutu anti perempuan yang dikumandangkan pada hari Jumat waktu "sholat jamaah." Tujuannya adalah untuk "menggerakkan para umat menjalankan apa yang telah sah sebagai 'menghormati nilai-nilai Islam dan moralitas'" sebagai prioritas utama. Tentu saja kalimat itu adalah bahasa isyarat untuk merendahkan perempuan.
Sekarang ada polisi yang bertugas untuk menangkap perempuan yang melanggar aturan ini. Polisi ini dikenal sebagai "Pasukan Moral." Mereka sangat terkenal akan kekejamannya. Semuanya ini dibiarkan dan benar-benar didukung oleh agama Islam.
Orang yang mempelajari agama-agama di dunia, sekarang dengan meningkatnya pengetahuan akan Islam, menyimpulkan bahwa Islam bukanlah seperti agama di dunia pada umumnya, melainkan seperti sekte yang jelas-jelas ingin membunuh dengan tujuan untuk membunuh setiap non-muslim dan muslim pengecut yang tidak mau ikut serta dalam pembantaian orang kafir.
Pasukan Moral adalah bukti lain kegilaan berdasarkan Islam. Pasukan ini adalah bagian dari kegilaan yang sangat jahat yang diproklamirkan sebagai sesuatu yang sah, walaupun mengkhianati anggota masyarakatnya sendiri - perempuan.
Sementara itu National Organization for Women/Organisasi Nasional untuk Perempuan (NOW) dan kaum feminis lainnya di dunia tidak mengeluh sedikit pun mengenai kekejaman Islam terhadap perempuan. Sungguh luar biasa. Organisasi seperti NOW menghabiskan waktu dan energi mereka membela membunuh bayi dalam kandungan karena itu mereka tidak mempunyai waktu ataupun energi untuk memerangi kejahatan sebenarnya yang ditujukan kepada sesama perempuan.
Hal ini tidak dapat dimengerti tapi memang begitulah kenyataannya. Organisasi ini menyatakan bahwa mereka membela hak-hak perempuan tapi sangat tidak melihat kekejaman yang sangat nyata terhadap perempuan yang dilakukan dalam nama Islam, Allah dan quran. Kunjungilah "Women History and Conditions" di bagian "About Iran" dari website SMCCDI untuk informasi lebih lanjut mengenai kasus perempuan di Iran.
Perhatikan ini: Sekolah muslim menghasilkan pembunuh di seluruh penjuru bumi. Sekolah-sekolah ini adalah pencetak pembunuh. Sekolah ini terdiri dari anak-anak. Mereka membungkuk diatas sebuah buku seperti sedang belajar sejarah dunia. Sebaliknya, mereka sedang mempelajari quran. Mereka sedang membaca kata-kata Allah nya Quran.
Mereka sedang di indoktrinasi bagaimana caranya menghabisi non-muslim. Ini dimulai pada waktu mereka masih sangat muda. Contohnya di Pakistan, pelajaran ini terus berlangsung. Pemboman London baru-baru ini diyakini penyebabnya adalah cuci otak melawan non-muslim. Karena itu para penyelidik berusaha semaksimal mungkin untuk mengungkapkan semakin berkembangnya akademi pembunuh dalam Islam. Para penyelidik menekan pemerintah Pakistan untuk menghancurkan sekolah ini.
Tapi hal ini sangat sulit bagi presiden Pakistan Pervez Musharraf karena ia telah diancam oleh para muslim pembunuh. Mengapa nyawanya menjadi dalam bahaya? Karena ia bekerja sama dengan orang barat terutama dalam usaha mengungkapkan para muslim pembunuh di dunia. Ini tidak dapat ditolerir oleh muslim. Musharraf telah menunjukkan dirinya sebagai muslim pengecut, karena itu ia harus dilenyapkan.
Allah nya quran menyatakan bahwa muslim yang berpaling dari membantai non-muslim harus dibunuh. Karena itu semua staf pemerintahan Pakistan setiap hari dalam ketakutan akan dibunuh karena bernegosiasi dengan non-muslim. Jadi sekarang roda berputar ke pihak setan. Indoktrinasi terus berlangsung. Anak muda diajar sedini mungkin bahwa kaum mereka yang pengecut harus dibunuh jika tidak ikut memerangi kafir.
Orang Yahudi dipisahkan sendiri sebagai "babi-Yahudi" merupakan "keturunan monyet." Karena orang Yahudi adalah orang hina yang sedemikan rendahnya, maka orang Yahudi harus dilenyapkan dari planet ini, dimulai dari yang ada di Israel.
Itulah sebabnya Otoritas Palestina terus menayangkan program tetap di TV untuk melawan dan bagaimana membunuh Yahudi. Anak-anak duduk nonton TV berjam-jam untuk menonton acara cuci otak ini. Pemimpin Otoritas Palestina memberitahu media mereka mencoba mengurangi program televisi tersebut; tapi kita dapat menduga seberapa jauh usaha mereka ini karena Hamas doanya sama saja seperti isi acara televisi tersebut.
Di negara muslim, jumlah kaum muda jauh lebih besar daripada yang usia menengah dan yang lebih tua. Jumlah yang banyak ini terdiri dari pemuda dan akibatnya banyak sekali pasukan untuk membunuh semua non-muslim. Inilah yang dihadapi negara non-muslim. Musuh dalam jumlah besar dimulai dari anak kecil yang "diajar" oleh calon pembunuh yang berpakaian khusus seperti guru.
Selain sekolah juga ada kamp pelatihan. Di kamp ini ada panduan bagaimana cara menggorok kafir, bagaimana cara menggulingkan pemerintah, dan bagaimana cara mempersembahkan tubuh seseorang dgn pengorbanan secara bunuh diri kepada Allah nya quran. Pengorbanan ini akan memastikan keabadian laki-laki bersenang-senang dgn para playboy bunny dalam pesta sex yang tidak berkesudahan. Tidak ada imbalan bagi para perempuan yang bunuh diri karena dalam Islam perempuan dianggap sebagai sampah bumi.
Lalu propaganda yang diberikan sekolah Islam kepada orang barat. Anggaplah seperti pelayanan masyarakat yang berbohong setiap hari melalui website Council on American-Islamic Council/Dewan Islam Amerika (CAIR). Apa yang dapat dibaca disitu, jika dibalik itulah kebenarannya. Jika CAIR mengatakan bahwa Islam adalah agama damai, pembaca dapat menyimpulkan bahwa Islam adalah sekte pembunuh, bahkan bukan agama diantara agama-agama dunia. Islam adalah sebuah sekte pembunuh, tidak mempunyai status theologi sebagai "agama."
Mengenai propaganda, anggaplah seperti berita dari Associated Press berupa pidato instruktur Islam. Ia mengajar dari gedung dua lantai yang mengelilingi mesjid dengan menaranya yang tinggi. Dalam gedung itu anak-anak sebagai murid duduk di atas karpet membentuk setengah lingkaran. Instruktur duduk di atas meja pendek.
Instruktur berkata kepada wartawan: "Musuh-musuh Islam dan para munafik telah terlalu lama mencoba menghapuskan status dari madrasah serta merubah mata pelajarannya." "Sekolah kami terbuka untuk siapa saja... Islam sangat menentang terorisme. Kami hanya memberikan pendidikan moral dan agama berdasarkan quran. Islam berarti damai."
Sekarang kita lihat sisi lain dari praktek islami: menikam badan sendiri akan menyatukan para muslim. Betul sekali. Sementara sunni dan shiah sedang berperang satu sama lain di Iraq, di tempat lain mereka bersatu menikam badan mereka dengan pisau.
Hal ini berlangsung di kelompok seperti sufi dan kasnazani. Muslim-muslim ini menikamkan pisau ke tubuh mereka untuk membuktikan bahwa keilahian mereka adalah asli dan hebat dan menyembuhkan. Demikianlah mereka bermain-main dengan kekuatan setan dan menyebutnya "keilahian."
Menurut reporter Reuters Andrew Hammond dan Seif Fuad, para umat berdiri diam, kemudian menusukkan pisau tajam di pipi atau kepala atau kaki atau dimana saja. Bagian badan manapun tidak jadi masalah. Pada waktu pisau menembus atau menancap untuk dilihat orang banyak selama beberapa hari atau minggu, saat itulah roh-roh tersebut bekerja untuk membuktikan diri mereka.
Demikianlah masa lalu berbagai aliran Islam. Tidak peduli apakah itu sunni atau shiah atau kelompok Islam lainnya, semuanya bisa dilakukan karena pisau memberi kebaikan, demikianlah keyakinan mereka. Mereka menyebutnya "mistik." Orang Kristen menyebutnya "dari setan."
Reuters melaporkan. "Dalam pertemuan kaum sufi, sekte Islam ini saling melukai diri mereka supaya lebih dekat dengan tuhan." Dimanakah pertemuan ini? Yang sedang diliput oleh Reuters ini berlangsung di Sulaimaniya, Iraq Utara.
Kembali ke apa yang dilakukan dalam pertemuan ini.
Pemimpin pertemuan membawa para murid ke "wilayah kekuatannya" untuk mengajarkan bagaimana cara menikam tubuh mereka. Sudah menjadi panggilan hidupnya untuk "mematikan daging para muslim."
Satu orang menikam pipinya dengan pisau, yang lain memasukkan pisau di kepalanya. Di sekeliling mereka para umat mondar mandir seperti irama sufi, sehingga menghasilkan "mabuk akibat hipnotis." Inti dari upacara ini adalah untuk semakin dekat dengan sesembahan mereka. Bagi mereka sesembahan ini adalah Allah nya quran. Penting untuk dingat bahwa Allah nya quran adalah yang menetapkan bahwa semua non-muslim di dunia ini harus dibunuh. Bahkan muslim yang pengecut yang menolak membunuh non-muslim juga harus dibunuh demi menaklukkan planet ini untuk Islam.
Lebih dari itu, jika muslim yang ingin membunuh non-muslim terbunuh maka hal itu tidak masalah karena perjuangan memerlukan pengorbanan. Itulah sebabnya muslim bom bunuh diri di Iraq tidak peduli jika tetangganya yang sesama muslim ikut meledak karena itu harus terjadi untuk melenyapkan para "kafir" non-muslim.
Jika kita memahami bahwa Allah quran sedemikan kejam seperti Beelzebub bukan Tuhan Pencipta di bible, maka kita tidak perlu susah payah berpikir menyimpulkan bahwa Allah yang ini juga mengawasi pemotongan daging manusia di sekte Islam lainnya. Secara keseluruhan, Islam memperlihatkan dirinya bukan sebagai agama seperti agama lain di dunia melainkan sebagai sekte yang suka memotong dan membunuh manusia.
Semakin banyak pemimpin negara yang berdasarkan kebebasan seperti Inggris dan Australia menyimpulkan bahwa Islam adalah sekte yang berbahaya. Karena itu muslim diperintahkan untuk pergi, kembali ke negara asalnya, dan jangan pernah kembali. Muslim tidak termasuk dalam budaya yang beradab.
Daniel Pipes menulis ( ) khusus mengenai pengusiran ini dalam kolomnya, "Orang Islam, Keluar!" Orang Kristen menjumpai keadaan kesetanan ini waktu perjalanan misi, keadaan ini juga dijumpai di Amerika. Dimana dijumpai kehadiran setan, disana ada pelecehan tubuh manusia. Sebaliknya, orang Kristen mambaca dalam bible bahwa tubuh manusia harus diperlakukan sebagai rumah ibadah bagi Roh Kudus. Karena itu pemotongan tubuh manusia adalah kejijikan bagi orang Kristen. Waktu para misionaris menemukan orang budaya lain mau ikut Kristus, para misionaris melihat bahwa para pengikut tersebut berhenti melukai tubuh mereka. Mereka menganggap daging mereka didiami oleh Roh kudus bukan oleh roh-roh yang najis.
Islam tidak mengikuti Tuhan bible yang benar melainkan mereka mengikuti setan. Pada kenyataannya setan dapat melakukan mujizat seperti yang dialami umat Islam. Sebagai contohnya: para guru dan murid melihat luka sembuh dengan cepat atau tidak ada rasa sakit waktu ditusuk. Mereka mengatakan bahwa ini adalah bukti dari tuhan sedang bekerja.
Yang terjadi adalah kebalikannya. Setan dapat melakukan mujizat, seperti yang telah diperingatkan oleh Yesus bahwa hal ini akan sangat meningkat sejalan dengan semakin dekatnya akhir masa gereja sebelum kedatanganNya yang kedua. Yesus memperinagtkan murid-muridNya untuk waspada terhadap "tanda, keajaiban, mujizat" yang datang dari setan yang berkeliaran di bumi. (Penjelasan lebih lanjut tercatat pada bagian kedatangan kedua di Matius 24, Markus 13, dan Lukas 21.) Sufiisme adalah salah satu sekte Islam. Sekte lainnya yang bersifat legalistik adalah sunni wahabi dari Saudi Arabia. Ada banyak jenis penyiksaan badan dalam pertemuan satanik ini dan masing-masing mempunyai namanya sendiri.
"Melukai badan dengan pisau, tusuk daging, minum racun, makan beling, dan listrik - semua ini adalah tanda diberkati tuhan" kata Ahmed Jassem. 'Waktu pisau dicabut, para murid akan langsung sembuh. Ini adalah berkat tuhan dan kekuatan kelompok kami.'
"'Setelah mereka melilitkan kabel listrik pada badan saya dan menyalakan listrik lewat kabel itu, saya tidak merasakan apa-apa. Saya semakin mendekati tuhan melalui ini,' kata Qusay Abdel-Latif, seorang dokter dari Basra di Iraq selatan"
Sekarang kita lihat tahap lain dari gaya hidup muslim: Bagaimana dengan masuk Islam akibat pemaksaan? Sanno dan Champa Amra adalah pasangan Hindu yang tinggal dengan 5 anaknya secara sederhana tapi nyaman di Karachi, daerah Punjab. Suatu hari mereka sampai di rumah dan menemukan bahwa anak-anak perempuan mereka hilang. Usia mereka: 21, 19, 17. Mereka melaporkan peristiwa ini ke polisi lokal tapi tidak mendapat bantuan yang berarti. Akhirnya mereka ditemui oleh asisten kepala polisi daerah Clifton untuk mencatatkan anak-anak mereka yang hilang. Penyelidikan pun dimulai. Tiga orang laki-laki muslim ditangkap sebagai tersangka. Kemudian dimulailah penganiayaan keluarga ini oleh para tetangga yang muslim. Kesimpulannya para perempuan tersebut diculik oleh muslim, dibawa ke sebuah "seminari" dimana mereka dididik (dipaksa, dicuci otak) menjadi ikut Islam.
Setelah orang tua ini dijinkan untuk bertemu dengan anak-anaknya, mereka sangat luar biasa terkejut melihat putri-putri mereka berbusana tertutup dari kepala sampai jari kaki, tidak dapat dikenali. "Waktu Sanno dan Champa akhirnya bertemu putri-putri mereka, mereka terkejut melihat mereka mengenakan burqa yang menutupi mereka dari kepala sampai jari kaki, hanya mata saja yang tidak tertutup. Mata putri yang termuda merah seperti darah akibat menangis. Pertemuan yang seharusnya bersifat pribadi ini diawasi oleh seorang perempuan dan dua orang polisi."
"Dalam suara yang tidak jelas karena terhalang kain yang tebal, para perempuan ini mengatakan mereka ingin tinggal di tempat mereka yang dulu." Para perempuan ini telah menandatangani formulir yang menyatakan bahwa mereka telah pindah ke Islam. Mereka memberitahu orang tua mereka bahwa mereka tidak dapat meninggalkan kamar mereka.
Pada formulir tersebut tertulis: "Karena orang tua saya adalah Hindu, setelah pindah agama saya tidak mungkin untuk tinggal dan melewatkan hidup saya dalam sistem masyarakat Hindu, karena itu saya telah memutuskan untuk hidup terpisah..."
Tentu saja semua pihak yang berkepentingan tahu bahwa para perempuan ini dipaksa untuk menandatangani formulir tersebut. Nama mereka juga diganti paksa menjadi "Afshan, Anam, dan Nida."
Sekarang kedua orang tua ini setiap hari hanya bisa saling menatap karena perasaan mereka sudah mati. Mereka memberitahu media bahwa mereka tidak mempunyai alasan untuk hidup lagi. Hidup mereka telah berakhir karena ketiga putri mereka telah direbut dan sekarang tidak ada kepastian akan masa depan ketiga perempuan itu.
Keluarga Hindu Pakistan ini tinggal di daerah yang penduduknya sebagian besar adalah muslim. "Kami hanya duduk dan saling menatap saja. Bagi kami, hidup sudah berakhir," kata ibu dan bapak itu kepada wartawan. Menurut wartawan Times of India, Irfan Husain, apa yang terjadi ini disebut sebagai "terorisme pemindahan agama." (Lihat ). Masih ada lagi: Bapak muslim mengatur anak laki-lakinya untuk membunuh pacar anak perempuannya. Mengapa? Si anak perempuan sedang mengandung anak pacarnya. Pacarnya ini dibunuh oleh bapak si
perempuan. Dengan kata lain keluarga telah "dipermalukan."
Mempermalukan sebuah keluarga muslim dapat mengakibatkan pembunuhan. Siapapun yang melakukan tindakan mempermalukan ini harus dibantai. Kadang menggunakan pisau, peluru, atau apapun jadi. Yang penting tindakan mempermalukan ini harus dibalas. Dengan pembalasan itu Allah menjadi puas. Ini terjadi setiap hari. Ini sedang terjadi sementara saya mengetik.
Kebiasan setan ini menakutkan kebudayaan yang tidak biasa dengan kebrutalan seperti ini. Muslim yang pindah ke masyarakat non-muslim tetap membawa tradisi mereka seperti "membunuh demi kehormatan." Tradisi ini tentu sangat melukai kebudayaan beradab non-muslim yang tidak mentolerir kejahatan setan itu.
Arash Ghorbani-Zarin, 19 tahun, ditusuk dengan pisau sebanyak 46 kali. Ia didudukkan dalam sebuah mobil di Oxford pada November 2004. Alasan ia dibunuh adalah karena ia dituduh menghamili Manna Begum, pacarnya. Dengan alasan ini kedua saudaranya laki-laki membantainya. Bapak perempuan ini, Chomir Ali, 44 tahun, yang mengatur semuanya. Ia meyakinkan saudara laki-laki si perempuan untuk membunuh pacar anak perempuannya. "Memang demikianlah cara muslim," kata Cheherazad Jmil kepada wartawan. Dengan kata lain, perbuatan ini adalah hal yang biasa. Hal ini sudah diperkirakan pada muslim di komunitas tertentu.
Waktu terjadi membunuh demi kehormatan, sering kali press tidak memberitakannya. Sering kali polisi tidak berbuat apa pun. Bahkan sering kali para perempuan komunitas muslim melindungi si pembunuh. Jika ada orang yang memprotes membunuh demi kehormatan itu, ia akan dikejar muslim biasanya oleh laki-laki muslim.
Perempuan tidak dianggap berharga oleh Islam. Perempuan adalah hak milik laki-laki. Jika perempuan melewati batas, mereka dapat dibunuh. Dalam kasus ini, si laki-laki lah yang dituduh menghamili pihak perempuan, akibatnya si laki-laki harus dibunuh untuk mengembalikan kehormatan keluarga. Perempuan ini pernah berjalan-jalan di daerahnya sambil menggandeng tangan laki-laki ini. Hal ini tidak diperbolehkan muslim yang sangat legalistik dalam menjalankan kebiasaan mereka. Karena itu si laki-laki harus dilenyapkan. Seorang teman telah memperingatkan si perempuan agar jangan memegang tangan di tempat umum. Tapi ia tetap melakukannya. "Hal itu memalukan pihak keluarga," kata teman pihak perempuan kepada media. Menurut wali: "Seorang bapak dan kedua anak laki-lakinya terbukti bersalah dari pembunuhan seorang mahasiswa untuk membalaskan kehormatan keluarga."
"Juri dari pengadilan Oxford Crown memutuskan bahwa Chomir Ali, 44 tahun, orang Bangladesh, pelayan, pada tanggal 20 November tahun lalu telah memerintahkan kedua anak laki-lakinya yaitu Mohammed Mujibar Rahman, 19 tahun, dan Mamnoor Rahman, 16 tahun, untuk membunuh Arash Ghorbani-Zarin, 19 tahun, mahasiswa, sedang dalam hubungan jangka panjang dengan putri Ali, Manna Begum." "Ketiganya akan dihukum penjara seumur hidup."
"Jenasah dari Gorbani-Zarin -muslim Iran yang sedang mempelajari teknik elektronik di Universiras Oxford Brookes- ditemukan dalam mobilnya di Spencer Crescent, Rosehill - pinggiran kota Oxford. Ia telah ditikam 46 kali, sebagian besar di dada."
Dengan meningkatnya perpindahan muslim ke Eropa dan Afrika dan juga Amerika Utara, kekhawatiran non-muslim juga semakin meningkat. Non-muslim akhirnya menyadari tujuan utama dari muslim fanatik adalah menguasai dunia secara Islam. Ada 4000 website yang memuntahkan kebencian terhadap non-muslim. Orang Yahudi khususnya sangat dibenci, disebut sebagai "babi-Yahudi." Semua non-muslim harus dibunuh sesuai perintah Allah dalam quran.
Ada banyak sel-sel muslim yang tidak aktif di negara-negara bebas. Sel-sel ini dapat meledak setiap saat dan akan menghancurkan budaya negara tersebut. Ada banyak sekolah dimana para guru Islam mengajar anak laki-laki dan perempuan bagaimana caranya membenci dan membunuh untuk Allah. Di Timur Tengah terdapat program TV yang mengajarkan hal yang sama. Perempuan yang tidak mengikuti aturan Islam yang bersifat legalistik ada dalam bahaya akan dihabisi. Sebagai contoh, "Cheherazad Jmil, teman dekat Begum, menggambarkan Begum sebagai 'seorang berkarakter kuat' yang tidak pernah memakai kerudung atau pakaian muslim, tapi memakai jeans" "Ia berkata bahwa ia telah memperingatkan Begum bahwa tindakannya mempermalukan keluarganya." Banyak komunitas muslim mengharapkan para perempuannya menutup tubuh mereka dari kepala sampai jari kaki. Dalam beberapa kasus, jika perempuan muslim memperlihatkan tumitnya, ia akan dipukuli suaminya. Bahkan mungkin dibunuh. Ada kasus-kasus dimana saudara laki-laki membantai saudara perempuannya karena si perempuan mempermalukan keluarganya. Kemudian si laki-laki akan memeluk jenasah itu dan menangis karena ia tidak mau membunuh saudara perempuannya. Tapi apa boleh buat, "membunuh demi kehormatan" mengharuskannya. Dalam kebudayaan non-muslim, perilaku seperti ini adalah perbuatan yang terkutuk. Para pemimpin negara non-muslim perlahan-lahan mulai menyadari bahwa masuknya kebrutalan seperti ini tidak dapat ditolerir dalam masyarakat non-muslim.
Para pemimpin muslim di negara muslim biasanya pura-pura tidak tahu mengenai kebiasaan yang mengerikan ini. Kebiasaan ini sudah mengakar sedemikan mendalam di negara seperti Pakistan sehingga sangat sulit bagi daerah desa dan pedalaman untuk mengubah cara hidup mereka supaya menjadi lebih beradab.
Sumber: Mengenalislam
Laporan dari Reuters: Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun berhubungan dengan seseorang dari suku lain, karena itu ia "menghina kehormatan suku yang hebat lewat berteman dengan perempuan suku mereka." Akibatnya, 12 laki-laki memperkosa saudara perempuan anak laki-laki itu, Mukhatarn Mai. Mereka melakukan itu untuk "menyamakan kedudukan". Sekarang pengadilan Pakistan membebaskan selusin pemerkosa. Itu termasuk 6 orang yang sudah terbukti melakukan kejahatan itu. Tapi sekarang mereka menghirup udara bebas seperti warga beradab dan berkeliaran di jalan-jalan.
Gerombolan ini memperkosa perempuan itu. Tapi sekarang mereka menikmati kebebasan. Itulah Pakistan. Hal ini terlalu sering terjadi di Pakistan. Presiden Pakistan menyatakan pada wartawan bahwa ia sedang bekerja keras untuk memberantas kebiasaan seperti itu karena menyebabkan negaranya tidak terlihat baik pada negara beradab lainnya di planet ini.
Terlihat baik? Bagaimana dengan perempuan yang diperkosa? Adakah perhatian mengenai kesejahteraannya, tuan presiden? Pengadilan tinggi Pakistan di Punjab memberitahu para pemerkosa itu bahwa mereka dapat bebas Jumat yang lalu.
Hal ini bukan peristiwa yang langka.
Sering kali terdapat "kekurangan bukti" pada kasus pemerkosaan dan "membunuh demi kehormatan" dimana laki-laki kriminal dibebaskan. Membunuh demi kehormatan adalah pembantaian seorang perempuan oleh para laki-laki suku tertentu waktu perempuan tersebut dianggap menghina keluarga tersebut.
Tenggorokannya dapat digorok. Kepalanya dapat "dilubangi" dengan peluru. Stadium sepak bola di Irak pada masa Saddam Hussein sering digunakan untuk membantai perempuan yang bersalah, biasanya lewat lubang peluru di kepala. Dengan kata lain, di daerah basis kekuatan muslim tertentu, perempuan dianggap seperti tahi. Mereka dikandung dalam rahim ibunya dengan kutuk 10x lipat karena kehadiran mereka. Kenyataannya, akan lebih baik jika mereka tidak pernah dikandung sama sekali. Kehadiran mereka di bumi ini setiap hari dihantui oleh rasa takut yang tidak terucapkan.
Sekarang para pemerkosa tersebut telah dibebaskan, maka Mai khawatir akan hidupnya. Dimanakah ia dapat bersembunyi? Kemanakah ia dapat melarikan diri? Akankah mereka datang mengejarnya kembali - gaya pemerkosaan masal?
"Pengadilan pertama sebelum pengadilan anti terorisme pada 2002 memutuskan bahwa Mai telah diperkosa masal berdasarkan perintah dari dewan tradisional desa setelah saudara laki-lakinya -pada waktu itu berusia 12 tahun- diputuskan telah menghina kehormatan suku yang hebat lewat berteman dengan perempuan suku mereka."
"Enam laki-laki semula terbukti bersalah dan dijatuhi hukuman mati, tapi kemudian 5 orang dibebaskan melalui naik banding ke pengadilan propinsi Punjab, yang menyatakan kurang bukti. Laki-laki yang keenam hukuman mati nya diganti menjadi penjara seumur hidup."
"Pemerkosaan masal dan membunuh demi kehormatan adalah hal biasa di pedalaman Pakistan. Pada sebagian besar kasus, para pelakunya dibebaskan karena ketidakmampuan polisi dan cacat pada sistim hukum, seperti yang menjadi sorotan pada kasus ini."
"Presiden Pervez Musharraf yang mencoba menampilkan Pakistan sebagai negara muslim yang moderat dan progresif, memberikan perhatian khusus pada kasus ini, mengatakan bahwa kasus ini mencemarkan muka negara di luar negeri."
Sekali lagi: muka negara? Bagaimana dengan kesejahteraan perempuan itu?
Diulang kembali: perempuan tidak dianggap sedemikian berharga dalam masyarakat muslim.
Sebenarnya mereka lebih buruk dari sampah masyarakat. Mereka dikandung dengan 10 kutukan. Kutuk-kutuk ini ada dalam bentuk masyarakat tahu mereka adalah perempuan. Pada waktu seorang perempuan menikah, satu kutuk diangkat, sisanya tetap ada seumur hidup.
Karena itu, kehadiran di bumi bagi para perempuan lebih buruk daripada kematian. Mereka diasingkan untuk bernapas dibalik cadar. Mereka memakai pakaian khusus dari kepala sampai kaki. Mereka harus melekat pada setiap laki-laki dalam suku mereka; jika tidak, mereka akan ditembak kepalanya. Stadium sepak bola pada masa rejim Saddam Hussein sering digunakan untuk menembak perempuan di kepala. Suami atau saudara laki-laki atau paman dapat menarik pelatuk pistolnya. "Membunuh demi kehormatan" sangat populer pada laki-laki Islam yang menyimpulkan seorang perempuan dalam keluarga telah mempermalukan rumah tangganya. Apapun dapat dituduhkan pada perempuan tersebut. Lalu perempuan itu dibunuh, tenggorokannya digorok atau dengan cara lainnya.
Karena itulah, waktu Komite Koordinasi Gerakan Mahasiswa untuk Demokrasi di Iran memberitahu media dunia bahwa pimpinan Islam akan meningkatkan gerakan penindasan terhadap perempuan, kita hanya dapat membayangkan satu bagian lain dari neraka dijatuhkan pada perempuan negara itu. Ini dikenal sebagai Kebijaksanaan Apartheid Jenis Kelamin. Tindakan ini akan diperkuat dengan pembatasan melalui Pemisahan Sex yang diarahkan pada perempuan.
Kejahatan ini dipaksakan terutama oleh para ulama Islam. Kejahatan ini sesuai dengan penafsiran quran yang ketat, legalistik, seperti sekte pembunuh, dan aturan Islam diluar quran dari 14 abad yang lampau dari suku-suku Saudi Arabia yang menjadi "pusat dari Islam."
Umat di mesjid semakin sering mendengar pidato gila dari ulama yang diarahkan untuk menghina dan menodai perempuan. Khotbahnya sudah pasti gerutu anti perempuan yang dikumandangkan pada hari Jumat waktu "sholat jamaah." Tujuannya adalah untuk "menggerakkan para umat menjalankan apa yang telah sah sebagai 'menghormati nilai-nilai Islam dan moralitas'" sebagai prioritas utama. Tentu saja kalimat itu adalah bahasa isyarat untuk merendahkan perempuan.
Sekarang ada polisi yang bertugas untuk menangkap perempuan yang melanggar aturan ini. Polisi ini dikenal sebagai "Pasukan Moral." Mereka sangat terkenal akan kekejamannya. Semuanya ini dibiarkan dan benar-benar didukung oleh agama Islam.
Orang yang mempelajari agama-agama di dunia, sekarang dengan meningkatnya pengetahuan akan Islam, menyimpulkan bahwa Islam bukanlah seperti agama di dunia pada umumnya, melainkan seperti sekte yang jelas-jelas ingin membunuh dengan tujuan untuk membunuh setiap non-muslim dan muslim pengecut yang tidak mau ikut serta dalam pembantaian orang kafir.
Pasukan Moral adalah bukti lain kegilaan berdasarkan Islam. Pasukan ini adalah bagian dari kegilaan yang sangat jahat yang diproklamirkan sebagai sesuatu yang sah, walaupun mengkhianati anggota masyarakatnya sendiri - perempuan.
Sementara itu National Organization for Women/Organisasi Nasional untuk Perempuan (NOW) dan kaum feminis lainnya di dunia tidak mengeluh sedikit pun mengenai kekejaman Islam terhadap perempuan. Sungguh luar biasa. Organisasi seperti NOW menghabiskan waktu dan energi mereka membela membunuh bayi dalam kandungan karena itu mereka tidak mempunyai waktu ataupun energi untuk memerangi kejahatan sebenarnya yang ditujukan kepada sesama perempuan.
Hal ini tidak dapat dimengerti tapi memang begitulah kenyataannya. Organisasi ini menyatakan bahwa mereka membela hak-hak perempuan tapi sangat tidak melihat kekejaman yang sangat nyata terhadap perempuan yang dilakukan dalam nama Islam, Allah dan quran. Kunjungilah "Women History and Conditions" di bagian "About Iran" dari website SMCCDI untuk informasi lebih lanjut mengenai kasus perempuan di Iran.
Perhatikan ini: Sekolah muslim menghasilkan pembunuh di seluruh penjuru bumi. Sekolah-sekolah ini adalah pencetak pembunuh. Sekolah ini terdiri dari anak-anak. Mereka membungkuk diatas sebuah buku seperti sedang belajar sejarah dunia. Sebaliknya, mereka sedang mempelajari quran. Mereka sedang membaca kata-kata Allah nya Quran.
Mereka sedang di indoktrinasi bagaimana caranya menghabisi non-muslim. Ini dimulai pada waktu mereka masih sangat muda. Contohnya di Pakistan, pelajaran ini terus berlangsung. Pemboman London baru-baru ini diyakini penyebabnya adalah cuci otak melawan non-muslim. Karena itu para penyelidik berusaha semaksimal mungkin untuk mengungkapkan semakin berkembangnya akademi pembunuh dalam Islam. Para penyelidik menekan pemerintah Pakistan untuk menghancurkan sekolah ini.
Tapi hal ini sangat sulit bagi presiden Pakistan Pervez Musharraf karena ia telah diancam oleh para muslim pembunuh. Mengapa nyawanya menjadi dalam bahaya? Karena ia bekerja sama dengan orang barat terutama dalam usaha mengungkapkan para muslim pembunuh di dunia. Ini tidak dapat ditolerir oleh muslim. Musharraf telah menunjukkan dirinya sebagai muslim pengecut, karena itu ia harus dilenyapkan.
Allah nya quran menyatakan bahwa muslim yang berpaling dari membantai non-muslim harus dibunuh. Karena itu semua staf pemerintahan Pakistan setiap hari dalam ketakutan akan dibunuh karena bernegosiasi dengan non-muslim. Jadi sekarang roda berputar ke pihak setan. Indoktrinasi terus berlangsung. Anak muda diajar sedini mungkin bahwa kaum mereka yang pengecut harus dibunuh jika tidak ikut memerangi kafir.
Orang Yahudi dipisahkan sendiri sebagai "babi-Yahudi" merupakan "keturunan monyet." Karena orang Yahudi adalah orang hina yang sedemikan rendahnya, maka orang Yahudi harus dilenyapkan dari planet ini, dimulai dari yang ada di Israel.
Itulah sebabnya Otoritas Palestina terus menayangkan program tetap di TV untuk melawan dan bagaimana membunuh Yahudi. Anak-anak duduk nonton TV berjam-jam untuk menonton acara cuci otak ini. Pemimpin Otoritas Palestina memberitahu media mereka mencoba mengurangi program televisi tersebut; tapi kita dapat menduga seberapa jauh usaha mereka ini karena Hamas doanya sama saja seperti isi acara televisi tersebut.
Di negara muslim, jumlah kaum muda jauh lebih besar daripada yang usia menengah dan yang lebih tua. Jumlah yang banyak ini terdiri dari pemuda dan akibatnya banyak sekali pasukan untuk membunuh semua non-muslim. Inilah yang dihadapi negara non-muslim. Musuh dalam jumlah besar dimulai dari anak kecil yang "diajar" oleh calon pembunuh yang berpakaian khusus seperti guru.
Selain sekolah juga ada kamp pelatihan. Di kamp ini ada panduan bagaimana cara menggorok kafir, bagaimana cara menggulingkan pemerintah, dan bagaimana cara mempersembahkan tubuh seseorang dgn pengorbanan secara bunuh diri kepada Allah nya quran. Pengorbanan ini akan memastikan keabadian laki-laki bersenang-senang dgn para playboy bunny dalam pesta sex yang tidak berkesudahan. Tidak ada imbalan bagi para perempuan yang bunuh diri karena dalam Islam perempuan dianggap sebagai sampah bumi.
Lalu propaganda yang diberikan sekolah Islam kepada orang barat. Anggaplah seperti pelayanan masyarakat yang berbohong setiap hari melalui website Council on American-Islamic Council/Dewan Islam Amerika (CAIR). Apa yang dapat dibaca disitu, jika dibalik itulah kebenarannya. Jika CAIR mengatakan bahwa Islam adalah agama damai, pembaca dapat menyimpulkan bahwa Islam adalah sekte pembunuh, bahkan bukan agama diantara agama-agama dunia. Islam adalah sebuah sekte pembunuh, tidak mempunyai status theologi sebagai "agama."
Mengenai propaganda, anggaplah seperti berita dari Associated Press berupa pidato instruktur Islam. Ia mengajar dari gedung dua lantai yang mengelilingi mesjid dengan menaranya yang tinggi. Dalam gedung itu anak-anak sebagai murid duduk di atas karpet membentuk setengah lingkaran. Instruktur duduk di atas meja pendek.
Instruktur berkata kepada wartawan: "Musuh-musuh Islam dan para munafik telah terlalu lama mencoba menghapuskan status dari madrasah serta merubah mata pelajarannya." "Sekolah kami terbuka untuk siapa saja... Islam sangat menentang terorisme. Kami hanya memberikan pendidikan moral dan agama berdasarkan quran. Islam berarti damai."
Sekarang kita lihat sisi lain dari praktek islami: menikam badan sendiri akan menyatukan para muslim. Betul sekali. Sementara sunni dan shiah sedang berperang satu sama lain di Iraq, di tempat lain mereka bersatu menikam badan mereka dengan pisau.
Hal ini berlangsung di kelompok seperti sufi dan kasnazani. Muslim-muslim ini menikamkan pisau ke tubuh mereka untuk membuktikan bahwa keilahian mereka adalah asli dan hebat dan menyembuhkan. Demikianlah mereka bermain-main dengan kekuatan setan dan menyebutnya "keilahian."
Menurut reporter Reuters Andrew Hammond dan Seif Fuad, para umat berdiri diam, kemudian menusukkan pisau tajam di pipi atau kepala atau kaki atau dimana saja. Bagian badan manapun tidak jadi masalah. Pada waktu pisau menembus atau menancap untuk dilihat orang banyak selama beberapa hari atau minggu, saat itulah roh-roh tersebut bekerja untuk membuktikan diri mereka.
Demikianlah masa lalu berbagai aliran Islam. Tidak peduli apakah itu sunni atau shiah atau kelompok Islam lainnya, semuanya bisa dilakukan karena pisau memberi kebaikan, demikianlah keyakinan mereka. Mereka menyebutnya "mistik." Orang Kristen menyebutnya "dari setan."
Reuters melaporkan. "Dalam pertemuan kaum sufi, sekte Islam ini saling melukai diri mereka supaya lebih dekat dengan tuhan." Dimanakah pertemuan ini? Yang sedang diliput oleh Reuters ini berlangsung di Sulaimaniya, Iraq Utara.
Kembali ke apa yang dilakukan dalam pertemuan ini.
Pemimpin pertemuan membawa para murid ke "wilayah kekuatannya" untuk mengajarkan bagaimana cara menikam tubuh mereka. Sudah menjadi panggilan hidupnya untuk "mematikan daging para muslim."
Satu orang menikam pipinya dengan pisau, yang lain memasukkan pisau di kepalanya. Di sekeliling mereka para umat mondar mandir seperti irama sufi, sehingga menghasilkan "mabuk akibat hipnotis." Inti dari upacara ini adalah untuk semakin dekat dengan sesembahan mereka. Bagi mereka sesembahan ini adalah Allah nya quran. Penting untuk dingat bahwa Allah nya quran adalah yang menetapkan bahwa semua non-muslim di dunia ini harus dibunuh. Bahkan muslim yang pengecut yang menolak membunuh non-muslim juga harus dibunuh demi menaklukkan planet ini untuk Islam.
Lebih dari itu, jika muslim yang ingin membunuh non-muslim terbunuh maka hal itu tidak masalah karena perjuangan memerlukan pengorbanan. Itulah sebabnya muslim bom bunuh diri di Iraq tidak peduli jika tetangganya yang sesama muslim ikut meledak karena itu harus terjadi untuk melenyapkan para "kafir" non-muslim.
Jika kita memahami bahwa Allah quran sedemikan kejam seperti Beelzebub bukan Tuhan Pencipta di bible, maka kita tidak perlu susah payah berpikir menyimpulkan bahwa Allah yang ini juga mengawasi pemotongan daging manusia di sekte Islam lainnya. Secara keseluruhan, Islam memperlihatkan dirinya bukan sebagai agama seperti agama lain di dunia melainkan sebagai sekte yang suka memotong dan membunuh manusia.
Semakin banyak pemimpin negara yang berdasarkan kebebasan seperti Inggris dan Australia menyimpulkan bahwa Islam adalah sekte yang berbahaya. Karena itu muslim diperintahkan untuk pergi, kembali ke negara asalnya, dan jangan pernah kembali. Muslim tidak termasuk dalam budaya yang beradab.
Daniel Pipes menulis ( ) khusus mengenai pengusiran ini dalam kolomnya, "Orang Islam, Keluar!" Orang Kristen menjumpai keadaan kesetanan ini waktu perjalanan misi, keadaan ini juga dijumpai di Amerika. Dimana dijumpai kehadiran setan, disana ada pelecehan tubuh manusia. Sebaliknya, orang Kristen mambaca dalam bible bahwa tubuh manusia harus diperlakukan sebagai rumah ibadah bagi Roh Kudus. Karena itu pemotongan tubuh manusia adalah kejijikan bagi orang Kristen. Waktu para misionaris menemukan orang budaya lain mau ikut Kristus, para misionaris melihat bahwa para pengikut tersebut berhenti melukai tubuh mereka. Mereka menganggap daging mereka didiami oleh Roh kudus bukan oleh roh-roh yang najis.
Islam tidak mengikuti Tuhan bible yang benar melainkan mereka mengikuti setan. Pada kenyataannya setan dapat melakukan mujizat seperti yang dialami umat Islam. Sebagai contohnya: para guru dan murid melihat luka sembuh dengan cepat atau tidak ada rasa sakit waktu ditusuk. Mereka mengatakan bahwa ini adalah bukti dari tuhan sedang bekerja.
Yang terjadi adalah kebalikannya. Setan dapat melakukan mujizat, seperti yang telah diperingatkan oleh Yesus bahwa hal ini akan sangat meningkat sejalan dengan semakin dekatnya akhir masa gereja sebelum kedatanganNya yang kedua. Yesus memperinagtkan murid-muridNya untuk waspada terhadap "tanda, keajaiban, mujizat" yang datang dari setan yang berkeliaran di bumi. (Penjelasan lebih lanjut tercatat pada bagian kedatangan kedua di Matius 24, Markus 13, dan Lukas 21.) Sufiisme adalah salah satu sekte Islam. Sekte lainnya yang bersifat legalistik adalah sunni wahabi dari Saudi Arabia. Ada banyak jenis penyiksaan badan dalam pertemuan satanik ini dan masing-masing mempunyai namanya sendiri.
"Melukai badan dengan pisau, tusuk daging, minum racun, makan beling, dan listrik - semua ini adalah tanda diberkati tuhan" kata Ahmed Jassem. 'Waktu pisau dicabut, para murid akan langsung sembuh. Ini adalah berkat tuhan dan kekuatan kelompok kami.'
"'Setelah mereka melilitkan kabel listrik pada badan saya dan menyalakan listrik lewat kabel itu, saya tidak merasakan apa-apa. Saya semakin mendekati tuhan melalui ini,' kata Qusay Abdel-Latif, seorang dokter dari Basra di Iraq selatan"
Sekarang kita lihat tahap lain dari gaya hidup muslim: Bagaimana dengan masuk Islam akibat pemaksaan? Sanno dan Champa Amra adalah pasangan Hindu yang tinggal dengan 5 anaknya secara sederhana tapi nyaman di Karachi, daerah Punjab. Suatu hari mereka sampai di rumah dan menemukan bahwa anak-anak perempuan mereka hilang. Usia mereka: 21, 19, 17. Mereka melaporkan peristiwa ini ke polisi lokal tapi tidak mendapat bantuan yang berarti. Akhirnya mereka ditemui oleh asisten kepala polisi daerah Clifton untuk mencatatkan anak-anak mereka yang hilang. Penyelidikan pun dimulai. Tiga orang laki-laki muslim ditangkap sebagai tersangka. Kemudian dimulailah penganiayaan keluarga ini oleh para tetangga yang muslim. Kesimpulannya para perempuan tersebut diculik oleh muslim, dibawa ke sebuah "seminari" dimana mereka dididik (dipaksa, dicuci otak) menjadi ikut Islam.
Setelah orang tua ini dijinkan untuk bertemu dengan anak-anaknya, mereka sangat luar biasa terkejut melihat putri-putri mereka berbusana tertutup dari kepala sampai jari kaki, tidak dapat dikenali. "Waktu Sanno dan Champa akhirnya bertemu putri-putri mereka, mereka terkejut melihat mereka mengenakan burqa yang menutupi mereka dari kepala sampai jari kaki, hanya mata saja yang tidak tertutup. Mata putri yang termuda merah seperti darah akibat menangis. Pertemuan yang seharusnya bersifat pribadi ini diawasi oleh seorang perempuan dan dua orang polisi."
"Dalam suara yang tidak jelas karena terhalang kain yang tebal, para perempuan ini mengatakan mereka ingin tinggal di tempat mereka yang dulu." Para perempuan ini telah menandatangani formulir yang menyatakan bahwa mereka telah pindah ke Islam. Mereka memberitahu orang tua mereka bahwa mereka tidak dapat meninggalkan kamar mereka.
Pada formulir tersebut tertulis: "Karena orang tua saya adalah Hindu, setelah pindah agama saya tidak mungkin untuk tinggal dan melewatkan hidup saya dalam sistem masyarakat Hindu, karena itu saya telah memutuskan untuk hidup terpisah..."
Tentu saja semua pihak yang berkepentingan tahu bahwa para perempuan ini dipaksa untuk menandatangani formulir tersebut. Nama mereka juga diganti paksa menjadi "Afshan, Anam, dan Nida."
Sekarang kedua orang tua ini setiap hari hanya bisa saling menatap karena perasaan mereka sudah mati. Mereka memberitahu media bahwa mereka tidak mempunyai alasan untuk hidup lagi. Hidup mereka telah berakhir karena ketiga putri mereka telah direbut dan sekarang tidak ada kepastian akan masa depan ketiga perempuan itu.
Keluarga Hindu Pakistan ini tinggal di daerah yang penduduknya sebagian besar adalah muslim. "Kami hanya duduk dan saling menatap saja. Bagi kami, hidup sudah berakhir," kata ibu dan bapak itu kepada wartawan. Menurut wartawan Times of India, Irfan Husain, apa yang terjadi ini disebut sebagai "terorisme pemindahan agama." (Lihat ). Masih ada lagi: Bapak muslim mengatur anak laki-lakinya untuk membunuh pacar anak perempuannya. Mengapa? Si anak perempuan sedang mengandung anak pacarnya. Pacarnya ini dibunuh oleh bapak si
perempuan. Dengan kata lain keluarga telah "dipermalukan."
Mempermalukan sebuah keluarga muslim dapat mengakibatkan pembunuhan. Siapapun yang melakukan tindakan mempermalukan ini harus dibantai. Kadang menggunakan pisau, peluru, atau apapun jadi. Yang penting tindakan mempermalukan ini harus dibalas. Dengan pembalasan itu Allah menjadi puas. Ini terjadi setiap hari. Ini sedang terjadi sementara saya mengetik.
Kebiasan setan ini menakutkan kebudayaan yang tidak biasa dengan kebrutalan seperti ini. Muslim yang pindah ke masyarakat non-muslim tetap membawa tradisi mereka seperti "membunuh demi kehormatan." Tradisi ini tentu sangat melukai kebudayaan beradab non-muslim yang tidak mentolerir kejahatan setan itu.
Arash Ghorbani-Zarin, 19 tahun, ditusuk dengan pisau sebanyak 46 kali. Ia didudukkan dalam sebuah mobil di Oxford pada November 2004. Alasan ia dibunuh adalah karena ia dituduh menghamili Manna Begum, pacarnya. Dengan alasan ini kedua saudaranya laki-laki membantainya. Bapak perempuan ini, Chomir Ali, 44 tahun, yang mengatur semuanya. Ia meyakinkan saudara laki-laki si perempuan untuk membunuh pacar anak perempuannya. "Memang demikianlah cara muslim," kata Cheherazad Jmil kepada wartawan. Dengan kata lain, perbuatan ini adalah hal yang biasa. Hal ini sudah diperkirakan pada muslim di komunitas tertentu.
Waktu terjadi membunuh demi kehormatan, sering kali press tidak memberitakannya. Sering kali polisi tidak berbuat apa pun. Bahkan sering kali para perempuan komunitas muslim melindungi si pembunuh. Jika ada orang yang memprotes membunuh demi kehormatan itu, ia akan dikejar muslim biasanya oleh laki-laki muslim.
Perempuan tidak dianggap berharga oleh Islam. Perempuan adalah hak milik laki-laki. Jika perempuan melewati batas, mereka dapat dibunuh. Dalam kasus ini, si laki-laki lah yang dituduh menghamili pihak perempuan, akibatnya si laki-laki harus dibunuh untuk mengembalikan kehormatan keluarga. Perempuan ini pernah berjalan-jalan di daerahnya sambil menggandeng tangan laki-laki ini. Hal ini tidak diperbolehkan muslim yang sangat legalistik dalam menjalankan kebiasaan mereka. Karena itu si laki-laki harus dilenyapkan. Seorang teman telah memperingatkan si perempuan agar jangan memegang tangan di tempat umum. Tapi ia tetap melakukannya. "Hal itu memalukan pihak keluarga," kata teman pihak perempuan kepada media. Menurut wali: "Seorang bapak dan kedua anak laki-lakinya terbukti bersalah dari pembunuhan seorang mahasiswa untuk membalaskan kehormatan keluarga."
"Juri dari pengadilan Oxford Crown memutuskan bahwa Chomir Ali, 44 tahun, orang Bangladesh, pelayan, pada tanggal 20 November tahun lalu telah memerintahkan kedua anak laki-lakinya yaitu Mohammed Mujibar Rahman, 19 tahun, dan Mamnoor Rahman, 16 tahun, untuk membunuh Arash Ghorbani-Zarin, 19 tahun, mahasiswa, sedang dalam hubungan jangka panjang dengan putri Ali, Manna Begum." "Ketiganya akan dihukum penjara seumur hidup."
"Jenasah dari Gorbani-Zarin -muslim Iran yang sedang mempelajari teknik elektronik di Universiras Oxford Brookes- ditemukan dalam mobilnya di Spencer Crescent, Rosehill - pinggiran kota Oxford. Ia telah ditikam 46 kali, sebagian besar di dada."
Dengan meningkatnya perpindahan muslim ke Eropa dan Afrika dan juga Amerika Utara, kekhawatiran non-muslim juga semakin meningkat. Non-muslim akhirnya menyadari tujuan utama dari muslim fanatik adalah menguasai dunia secara Islam. Ada 4000 website yang memuntahkan kebencian terhadap non-muslim. Orang Yahudi khususnya sangat dibenci, disebut sebagai "babi-Yahudi." Semua non-muslim harus dibunuh sesuai perintah Allah dalam quran.
Ada banyak sel-sel muslim yang tidak aktif di negara-negara bebas. Sel-sel ini dapat meledak setiap saat dan akan menghancurkan budaya negara tersebut. Ada banyak sekolah dimana para guru Islam mengajar anak laki-laki dan perempuan bagaimana caranya membenci dan membunuh untuk Allah. Di Timur Tengah terdapat program TV yang mengajarkan hal yang sama. Perempuan yang tidak mengikuti aturan Islam yang bersifat legalistik ada dalam bahaya akan dihabisi. Sebagai contoh, "Cheherazad Jmil, teman dekat Begum, menggambarkan Begum sebagai 'seorang berkarakter kuat' yang tidak pernah memakai kerudung atau pakaian muslim, tapi memakai jeans" "Ia berkata bahwa ia telah memperingatkan Begum bahwa tindakannya mempermalukan keluarganya." Banyak komunitas muslim mengharapkan para perempuannya menutup tubuh mereka dari kepala sampai jari kaki. Dalam beberapa kasus, jika perempuan muslim memperlihatkan tumitnya, ia akan dipukuli suaminya. Bahkan mungkin dibunuh. Ada kasus-kasus dimana saudara laki-laki membantai saudara perempuannya karena si perempuan mempermalukan keluarganya. Kemudian si laki-laki akan memeluk jenasah itu dan menangis karena ia tidak mau membunuh saudara perempuannya. Tapi apa boleh buat, "membunuh demi kehormatan" mengharuskannya. Dalam kebudayaan non-muslim, perilaku seperti ini adalah perbuatan yang terkutuk. Para pemimpin negara non-muslim perlahan-lahan mulai menyadari bahwa masuknya kebrutalan seperti ini tidak dapat ditolerir dalam masyarakat non-muslim.
Para pemimpin muslim di negara muslim biasanya pura-pura tidak tahu mengenai kebiasaan yang mengerikan ini. Kebiasaan ini sudah mengakar sedemikan mendalam di negara seperti Pakistan sehingga sangat sulit bagi daerah desa dan pedalaman untuk mengubah cara hidup mereka supaya menjadi lebih beradab.
Sumber: Mengenalislam
MENURUT AKU BEGINI :
BalasHapusKITA PASTI MENYAKINI BAHWA DUNIA INI HARUS MENGANDUNG DUALISME, YAITU JAHAT DAN BAIK, BENAR DAN SALAH, KASIH DAN BENCI. ISLAM MEMANG HARUS ADA DI DUNIA INI SEMATA-MATA AGAR DUNIA INI BERPUTAR DAN BERPROSES UNTUK MEMENUHI DUALISME DASAR DUNIA, KALAU TIDAK DUNIA INI BISA BERHENTI. MENGAPA AKU KATAKAN BEGITU : ANDAIKATA SAJA ISLAM TIDAK MUNCUL DAN HANYA ADA AGAMA YUDAISME, HINDU, BUDDHA, TAOISME, KONG HU CU DAN KRISTEN, BUKANKAH DUNIA INI AKAN HANYA ADA KEBAIKAN SAJA, KEBENARAN SAJA, DAN KASIH SAJA, MAKA DUNIA INI AKAN TAMAT, MAKA MAU TIDAK MAU ISLAM HARUS MUNCUL SEBAGAI BAGIAN DARI YANG MENGAJARKAN KEBENCIAN DAN KEJAHATAN SEPERTI YANG DI CONTOHKAN NABINYA DAN TERTULIS DI KITABNYA AGAR DUNIA INI BERPUTAR TERUS.
SETUJU NGA ? SETUJU TIDAK SETUJU, MEMANG SUDAH DEMIKIANLAH HARUS TERJADI. WALAUPUN BEGITU, MANUSIA TETAP DI BERI KEBEBASAN MEMILIH DI ANTARA DUA, SESAT ATAU LURUS,
BalasHapusB O dan T O L
.
BOTOL, hai krisetan, perayaan natal itu bukan ritual MUSLIM dan TIDAK PERLU ucapkan selamat pada kami atau sebaliknya karena itu adalah tradisi penyembah berhala paganis warisan Babilonia kuno ribuan tahun yang lalu
BOTOL, yesus memang TIDAK lahir pada 25 desember, dan dipertegas oleh paus Benediktus bahwa itu memang keliru, sudah terlanjur kaya gitu tapi gengsi dan malu
BOTOL, 25 desember itu adalah kelahiran Dewa Matahari MITRA, yang diadopsi umat kristen yaitu dan berasal dari PAGAN PERSIA
BOTOL, kalian krisetan peringati natal padahal umat ADVENT, MORMON, KOPTIK dan YEHOVA, itu oleh mereka pesta yang tidak pernah dijadwal
BOTOL, kalian pesta natal, padahal itu BUKAN HARI KELAHIRAN yesus yang benar dan itu semua memang tidak akan pernah bisa masuk akal
BOTOL, umat kristen bilang walaupun SALAH TANGGAL, malah mereka terus ngeyel berkoar, skarang jawab kalian yang penting pesta natal walau tidak legal
BOBOL, semuanya dipaksakan demi KRISETANISASI, padahal entelektuil tahu bahwa campur tangan penguasa gereja yang mengotori BIBLE banyak dikritisi
BOTOL, yesus di SUNAT tapi kalian lelaki kristen TIDAK, padahal itu suatu keharusan, karena PAULUS yang melanggar hukum taurat sebagai aturan
BOTOL, karena kalian kegereja bukan sabtu dihari SABBATH SABTU menurut hukum taurat tapi malah jadi hari MINGGU, karena paulus yang tidak mau . BOTOL, yesus itu cuma nabi, manusia UTUSAN dan dia secara letterlijk TIDAK PERNAH sama sekali menyebut dirinya minta disembah sebagai tuhan beneran
BOTOL, yesus tidak hidup bermewah MEWAH, kalian malah ber hura hura .. wah !
BOTOL, yesus TIDAK membatalkan HUKUM TAURAT malah bikin akurat, tapi justru paulus katanya hebat, malah merusaknya sampai bible sekarat
BOTOL, yesus TIDAK PERNAH mengajarkan DOSA WARIS yaitu dosa adam yg harus ditebus, tapi PAULUS malah yang bikin mulus
BOTOL, yesus ajarkan wudhu, berdoa, sujud, zakat dan PUASA, tapi paulus suruh NYANYI jingkrak jingkrak pakai musik buat kalian para domba, digereja
BOTOL, yesus tidak melarang hukum PANCUNG dan RAJAM, nah karena masuknya surat dari PAULUS didalam bible malah sekarang jadi ditentang
BOTOL, yesus mati di KAFANI kain lena oleh murid2nya yang asli, tapi kenapa krisetan kalau mati, justru dihiasi dengan PAKAIAN PENGANTIN biar aksi
BOTOL, paulus MEMANIPULASI ajaran yesus, penguasa tahu itu kasus, biar bagus buat paulus waktu itu akhirnya kepalanya dipenggal sampai mampus
BOTOL, yesus melarang makan DARAH, BABI dan MINUMAN KERAS, justru paulus malahan membolehkannya dengan tegas, jadi gimana sekarang yah !
BOTOL, trinitas itu CONTEKAN Hymne PLATO dari Philo yang di ADOPSI penulis yohanes , terus disisipkan dalam bible biar kelihatan pantes, walau palsu gitu lho
BOTOL, maka dari itu hai kalian kristenen jangan suka maksa maksa melakukan expansi pakai supermie, sekarang umat islam yang beriman sudah mulai grogi !
BOTOL, mestinya kristenen berdoa dalam gereja dengan ruku, bersujud dengan khusyu, tapi malah nyanyi bersama walau dalam bible tidak ada hukumnya BOTOL, ternyata DOA BAPA KAMI yang diklaim sebagai sabda Yesus, ternyata doa sisipan (INSERSI) jadi namanya DOA PALSU bukan bikinan Yesus tapi yang mengkreasikan adalah para penulis bible, meniru tradisi agama di Mesir - kepada Osiris-Amon, dewa Mesir Kuno, dan juga ini dijumpai dalam liturgi FARISI - Yahudi
BOTOL, kalian suka gembar gembor menghina Muhammad 50 tahun menikahi gadis Aisyah yg katanya masih dibawah umur, padahal YOSEF ato YUSUF si tukang kayu ketika menikahi MARIA yg waktu itu berumur 12-14 tahun, Yosef sudah berumur 90 (sembilan puluh) TAHUN, jadi menurut kalian yang PEDOFIL itu sebenarnya Muhammad ato YOSEF alias Yusuf suami Maria