Keahlian, Pesona, Penipuan, Disinformasi Istilah-istilah di atas adalah
istilah dan metode operasional Dunia Barat. Tetapi kaum teroris yang
beragama Islam memiliki istilah-istilah sendiri yang khusus: taqiyya
(tark-e-ya): disinformasi atau penipuan sebagai tindakan preventatif
demi merahasiakan niat, keyakinan dan rencana. Istilah serupa lain,
kitman, mempunyai arti menahan diri secara mental dan kebohongan atau
menutupi niat jahat ...
Taqiyya dan kitman atau ‘kemunafikan kudus’ telah mendarahdaging dalam kebudayaan Arab selama 1400 tahun sejak dikembangkan oleh kaum Shi’a sebagai alat bela diri dan menyembunyikan keyakinan terhadap kaum Sunni yang tidak percaya. Sebagaimana nabi Muhammad katakan: “dia yang memelihara rahasia akan segera mencapai tujuannya.’
Penggunaan taqiyya dan kitman secara ahli sering merupakan soal hidup atau mati dalam pertempuran dengan musuh; hal ini juga merupakan soal hidup atau mati bagi banyak teroris Islamis masa kini. Sebagaimana telah sering terjadi dalam sejarah Islam, suatu doktrin theologia telah menjadi operasional kembali.
Pada waktu Penganiayaan Spanyol, kaum Sunni Moriscos menghadiri misa lalu pulang ke rumah dan mencuci tangannya dari ‘air kudus’. Dalam arti operasional, taqiyya dan kitman telah mengizinkan kaum ‘mujahidin’ menyamar dengan identitas apapun demi melaksanakan misinya. Mereka telah memiliki dukungan doktrin dan theologia dan kemudian izin ahli-ahli agama agar menyamar sebagai orang Yahudi atau orang Kristen to agar memperoleh akses pada target-target Kristen dan Yahudi: ‘kaum mujahidin boleh mengambil rupa kaum musuh’.
Taqiyya adalah biasa dalam pembahasan Muslim Shi’a dan Sunni dan memiliki implikasi dalam memahami fundamentalisme dan kegiatan kaum teroris. Teori dan praktek lawan terorisme justru tak beruntung, tak berarti, bahkan merugikan, tanpa memahami taqiyya dan kitman dan pentingnya peranan penipuan dalam hukum Islam sampai kepada panduan pelatihan Al Qaeda, yang muat instruksi-instruksi terinci tentang penggunaan penipuan oleh kelompok teroris dalam negara-negara sasaran di Dunia Barat.
Menurut etika Kristiani berbohong adalah dosa; dalam hukum dan teologia dalam agama Islam, penggunaan taqiyya untuk melawan kaum kafir dianggap suatu kesalehan bahkan kewajiban agama.
an akramakum 9inda allaah itqaakum inna allah 9aliim xabiir.
"Sesungguhnya yang terhormat di antaramu di hadapan Allah adalah yang paling taat agama di antaramu; sesungguhnya, Allah mengetahui dan menyadarinya!" 49:13
Kaum Shi'ah menafsirkan kalimat di atas sebagai "dia yang di antaramu yang paling banyak menggunakan taqiyya"
Seperti banyak konsep dalam Islam taqiyya dan kitman dibentuk dalam konteks perjumpaan sukuisme dan peperangan ekspansionis Arab-Islam. Taqiyya sudah digunakan orang-orang Muslim sejak Abad ke-7 demi membingunkan dan memecahbelah musuh-musuhnya. Suatu taktik favorit disebut ‘penipuan segitiga’; untuk meyakinkan musuh bahwa jihad tidak ditujukan kepada mereka tetapi pada musuh lain. Taktik lain adalah menyangkalu adanya suatu jihad. Nasib kaum sasaran karena penilaian salah seperti itu adalah kekalahan dan kematian.
Sydney NSW Australia: 2 November 2002
Syeik Taj el-Din al Hilaly, Mufti Besar Australia yang penuh kontroversi, telah menikmati makan siang bersama dengan kawan kepercayaannya Keysar Trad. Seorang wartawan telah menulis tentang pertemuan tersebut dan mencatat:
’Beberapa kali, waktu jawaban terus terang dan langsung terhadap pertanyaan-pertanyaan tentang isi Al Qur’an hanya memohonkan jawaban sederhana saja, ‘ya’ atau ‘tidak’, ternyata kedua-duanya telah menghindari isu-isu pembahasan dengan membicarakan kesulitan menerjemahkan bagian ayat-ayat itu dari bahasa Arab ke bahasa Inggris.’
Dengan mencatat sikap meremehkan kata-kata kebencian dan agresif yang besifat anti-Semitisme yang diucapkannya pada tahun 1998, wartawan itu merenungkan:
'Saya hanya dapat menduga-duga isi pikiran tamu saya, yang juga memuji bom-bom bunuh diri belakangan ini, dan untuk membiarkan kata-katanya yang jahat dan ngeri dengan begitu mudah dan tanpa bermaafan sedikitpun. Sepertinya sudah jelas bahwa dia sedang mempertimbangkan bagaimana caranya kata-katanya akan ditafsirkan oleh para pembaca Al-Qur’an The Sunday Telegraph yang banyak dan yang sangat berpengaruh huge khususnya ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Arab untuk diperdebatkan masyarakat Muslim. Dengan demikian dia sedang jalan di ambang kesulitan besar.'
Seorang wartawan berpengalaman tidak akan bingung karena para pembaca tujuan Syeik itu adalah orang Australia dan bukan pembaca Arab. Taqiyya, atau disinformasi, adalah suatu taktik dan kunci utama dalam pembahasan umum Islam yang membingungkan pembaca atau pendengar Barat. Memang inilah tujuannya, menurut Al-Qur’an:
“Janganlah orang-orang percaya mengambil orang-orang kafir menjadi sahabat atau wali daripada orang-orang percaya. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali dengan jalan (siasat) untuk memelihara diri.” 3:28
Al Taqiyya adalah dengan lidah saja; bukan dari hati. Seorang percaya boleh mengatakan apa saja asal ‘hati merasa enak'. Para teroris 9/11 telah hidup dan mengunjungi Amerika Serikat selama dua tahun sebelum serangan 9/11. Bagaimana mereka menyesuaikan diri dengan kebudayaan Amerika? Dengan menggunakan taqiyya. Artinya: Saya membenci kamu tetapi saya akan bersenyum padamu di muka umum.
Taqiyya dan ‘Mengakali’ dalam pembahasa politik kontemporer dan perdebatan
Mengakali: Jurubicara Islam sering menggunakan taqiyya sebagai cara ‘mengakali’ para pendengar. Isi dalam pembahasan tidak boleh diperdebatkan; sebaliknya lawannya harus ‘diakali’ dengan taqiyya, dengan membelokkan topik dan mengaburkan dengan dibantu sewaktu-waktu dengan referensi mistik tentang Allah.
Klaim bahwa kesulitan dalam menerjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Inggris membuat komunikasi dengan orang yang tidak tahu bahasa Arab sangat sulit atau mustahil, juga merupakan cara mengakali lawan. Taktik menggunakan seorang penerjemah punya untung besar.
Role playing sebagai korban atau viktim: Mengklaim diri adalah ‘korban’ diskriminasi religius dan intolerans setiap kali dalam debat atau diskusi adalah cara lain untuk mengubah arah pembahasan sebagai cara ‘mengakali’ lawan.
Manipulasikan ketidakjelasan: Syeik Hilaly di Sydney, Australia dalam catatan umum dinyatakan sebagai orang yang (a) ‘mengutuk’ serangan 9/11 dengan kata-kata yang kurang jelas dan (b) memuji pelaku pemboman cara bunuh diri dalam kegiatan syuhada. Namun, jubir Islam jarang sekali akan mengeritik sebuah perbuatan terorisme yang spesifik dan bila ditanya langsung maka jawabannya menghindar topik yang ditanyai.
Diversion atau merubah topik: Misalnya, pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan serangan teroris 9/11 akan diarahkan ke topik lain dengan menyebut masalah Palestina yang tak releven, peranan Israel dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan dukungannya untuk Israel sebagai ‘penyebab’ terorisme.
Anti-Semitisme, suatu keyakinan mendasar dalam fundamentalisme Islam juga dialihkan dengan cara=cara licik dengan memutarbalikkan fakta-fakta sejarah dengan mengemukakan bahwa orang-orang Yahudi telah memiliki status terhormat di bawah pemerintahan Islam dan dengan demikian mereka mengalihkan perhatian dari sikap anti-Semitisme yang sebenarnya dimilikinya.
Menuntut ‘bukti’: Jubir-jubir Islam menggunakan sejenis taqiyya yang disebut dalam psikologi sebagai ‘cognitive denial’ atau ‘penolakan dalam pikiran’ dengan mengulangi permintaan-permintaan ekstrim untuk ‘bukti’ perbuatan terorisme, yang mereka tahu tak boleh dinyatakan atau diekspos.
Sumber: Mengenalislam
Taqiyya dan kitman atau ‘kemunafikan kudus’ telah mendarahdaging dalam kebudayaan Arab selama 1400 tahun sejak dikembangkan oleh kaum Shi’a sebagai alat bela diri dan menyembunyikan keyakinan terhadap kaum Sunni yang tidak percaya. Sebagaimana nabi Muhammad katakan: “dia yang memelihara rahasia akan segera mencapai tujuannya.’
Penggunaan taqiyya dan kitman secara ahli sering merupakan soal hidup atau mati dalam pertempuran dengan musuh; hal ini juga merupakan soal hidup atau mati bagi banyak teroris Islamis masa kini. Sebagaimana telah sering terjadi dalam sejarah Islam, suatu doktrin theologia telah menjadi operasional kembali.
Pada waktu Penganiayaan Spanyol, kaum Sunni Moriscos menghadiri misa lalu pulang ke rumah dan mencuci tangannya dari ‘air kudus’. Dalam arti operasional, taqiyya dan kitman telah mengizinkan kaum ‘mujahidin’ menyamar dengan identitas apapun demi melaksanakan misinya. Mereka telah memiliki dukungan doktrin dan theologia dan kemudian izin ahli-ahli agama agar menyamar sebagai orang Yahudi atau orang Kristen to agar memperoleh akses pada target-target Kristen dan Yahudi: ‘kaum mujahidin boleh mengambil rupa kaum musuh’.
Taqiyya adalah biasa dalam pembahasan Muslim Shi’a dan Sunni dan memiliki implikasi dalam memahami fundamentalisme dan kegiatan kaum teroris. Teori dan praktek lawan terorisme justru tak beruntung, tak berarti, bahkan merugikan, tanpa memahami taqiyya dan kitman dan pentingnya peranan penipuan dalam hukum Islam sampai kepada panduan pelatihan Al Qaeda, yang muat instruksi-instruksi terinci tentang penggunaan penipuan oleh kelompok teroris dalam negara-negara sasaran di Dunia Barat.
Menurut etika Kristiani berbohong adalah dosa; dalam hukum dan teologia dalam agama Islam, penggunaan taqiyya untuk melawan kaum kafir dianggap suatu kesalehan bahkan kewajiban agama.
an akramakum 9inda allaah itqaakum inna allah 9aliim xabiir.
"Sesungguhnya yang terhormat di antaramu di hadapan Allah adalah yang paling taat agama di antaramu; sesungguhnya, Allah mengetahui dan menyadarinya!" 49:13
Kaum Shi'ah menafsirkan kalimat di atas sebagai "dia yang di antaramu yang paling banyak menggunakan taqiyya"
Seperti banyak konsep dalam Islam taqiyya dan kitman dibentuk dalam konteks perjumpaan sukuisme dan peperangan ekspansionis Arab-Islam. Taqiyya sudah digunakan orang-orang Muslim sejak Abad ke-7 demi membingunkan dan memecahbelah musuh-musuhnya. Suatu taktik favorit disebut ‘penipuan segitiga’; untuk meyakinkan musuh bahwa jihad tidak ditujukan kepada mereka tetapi pada musuh lain. Taktik lain adalah menyangkalu adanya suatu jihad. Nasib kaum sasaran karena penilaian salah seperti itu adalah kekalahan dan kematian.
Sydney NSW Australia: 2 November 2002
Syeik Taj el-Din al Hilaly, Mufti Besar Australia yang penuh kontroversi, telah menikmati makan siang bersama dengan kawan kepercayaannya Keysar Trad. Seorang wartawan telah menulis tentang pertemuan tersebut dan mencatat:
’Beberapa kali, waktu jawaban terus terang dan langsung terhadap pertanyaan-pertanyaan tentang isi Al Qur’an hanya memohonkan jawaban sederhana saja, ‘ya’ atau ‘tidak’, ternyata kedua-duanya telah menghindari isu-isu pembahasan dengan membicarakan kesulitan menerjemahkan bagian ayat-ayat itu dari bahasa Arab ke bahasa Inggris.’
Dengan mencatat sikap meremehkan kata-kata kebencian dan agresif yang besifat anti-Semitisme yang diucapkannya pada tahun 1998, wartawan itu merenungkan:
'Saya hanya dapat menduga-duga isi pikiran tamu saya, yang juga memuji bom-bom bunuh diri belakangan ini, dan untuk membiarkan kata-katanya yang jahat dan ngeri dengan begitu mudah dan tanpa bermaafan sedikitpun. Sepertinya sudah jelas bahwa dia sedang mempertimbangkan bagaimana caranya kata-katanya akan ditafsirkan oleh para pembaca Al-Qur’an The Sunday Telegraph yang banyak dan yang sangat berpengaruh huge khususnya ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Arab untuk diperdebatkan masyarakat Muslim. Dengan demikian dia sedang jalan di ambang kesulitan besar.'
Seorang wartawan berpengalaman tidak akan bingung karena para pembaca tujuan Syeik itu adalah orang Australia dan bukan pembaca Arab. Taqiyya, atau disinformasi, adalah suatu taktik dan kunci utama dalam pembahasan umum Islam yang membingungkan pembaca atau pendengar Barat. Memang inilah tujuannya, menurut Al-Qur’an:
“Janganlah orang-orang percaya mengambil orang-orang kafir menjadi sahabat atau wali daripada orang-orang percaya. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali dengan jalan (siasat) untuk memelihara diri.” 3:28
Al Taqiyya adalah dengan lidah saja; bukan dari hati. Seorang percaya boleh mengatakan apa saja asal ‘hati merasa enak'. Para teroris 9/11 telah hidup dan mengunjungi Amerika Serikat selama dua tahun sebelum serangan 9/11. Bagaimana mereka menyesuaikan diri dengan kebudayaan Amerika? Dengan menggunakan taqiyya. Artinya: Saya membenci kamu tetapi saya akan bersenyum padamu di muka umum.
Taqiyya dan ‘Mengakali’ dalam pembahasa politik kontemporer dan perdebatan
Mengakali: Jurubicara Islam sering menggunakan taqiyya sebagai cara ‘mengakali’ para pendengar. Isi dalam pembahasan tidak boleh diperdebatkan; sebaliknya lawannya harus ‘diakali’ dengan taqiyya, dengan membelokkan topik dan mengaburkan dengan dibantu sewaktu-waktu dengan referensi mistik tentang Allah.
Klaim bahwa kesulitan dalam menerjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Inggris membuat komunikasi dengan orang yang tidak tahu bahasa Arab sangat sulit atau mustahil, juga merupakan cara mengakali lawan. Taktik menggunakan seorang penerjemah punya untung besar.
Role playing sebagai korban atau viktim: Mengklaim diri adalah ‘korban’ diskriminasi religius dan intolerans setiap kali dalam debat atau diskusi adalah cara lain untuk mengubah arah pembahasan sebagai cara ‘mengakali’ lawan.
Manipulasikan ketidakjelasan: Syeik Hilaly di Sydney, Australia dalam catatan umum dinyatakan sebagai orang yang (a) ‘mengutuk’ serangan 9/11 dengan kata-kata yang kurang jelas dan (b) memuji pelaku pemboman cara bunuh diri dalam kegiatan syuhada. Namun, jubir Islam jarang sekali akan mengeritik sebuah perbuatan terorisme yang spesifik dan bila ditanya langsung maka jawabannya menghindar topik yang ditanyai.
Diversion atau merubah topik: Misalnya, pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan serangan teroris 9/11 akan diarahkan ke topik lain dengan menyebut masalah Palestina yang tak releven, peranan Israel dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan dukungannya untuk Israel sebagai ‘penyebab’ terorisme.
Anti-Semitisme, suatu keyakinan mendasar dalam fundamentalisme Islam juga dialihkan dengan cara=cara licik dengan memutarbalikkan fakta-fakta sejarah dengan mengemukakan bahwa orang-orang Yahudi telah memiliki status terhormat di bawah pemerintahan Islam dan dengan demikian mereka mengalihkan perhatian dari sikap anti-Semitisme yang sebenarnya dimilikinya.
Menuntut ‘bukti’: Jubir-jubir Islam menggunakan sejenis taqiyya yang disebut dalam psikologi sebagai ‘cognitive denial’ atau ‘penolakan dalam pikiran’ dengan mengulangi permintaan-permintaan ekstrim untuk ‘bukti’ perbuatan terorisme, yang mereka tahu tak boleh dinyatakan atau diekspos.
Sumber: Mengenalislam
BalasHapusB O dan T O L
.
BOTOL, hai krisetan, perayaan natal itu bukan ritual MUSLIM dan TIDAK PERLU ucapkan selamat pada kami atau sebaliknya karena itu adalah tradisi penyembah berhala paganis warisan Babilonia kuno ribuan tahun yang lalu
BOTOL, yesus memang TIDAK lahir pada 25 desember, dan dipertegas oleh paus Benediktus bahwa itu memang keliru, sudah terlanjur kaya gitu tapi gengsi dan malu
BOTOL, 25 desember itu adalah kelahiran Dewa Matahari MITRA, yang diadopsi umat kristen yaitu dan berasal dari PAGAN PERSIA
BOTOL, kalian krisetan peringati natal padahal umat ADVENT, MORMON, KOPTIK dan YEHOVA, itu oleh mereka pesta yang tidak pernah dijadwal
BOTOL, kalian pesta natal, padahal itu BUKAN HARI KELAHIRAN yesus yang benar dan itu semua memang tidak akan pernah bisa masuk akal
BOTOL, umat kristen bilang walaupun SALAH TANGGAL, malah mereka terus ngeyel berkoar, skarang jawab kalian yang penting pesta natal walau tidak legal
BOBOL, semuanya dipaksakan demi KRISETANISASI, padahal entelektuil tahu bahwa campur tangan penguasa gereja yang mengotori BIBLE banyak dikritisi
BOTOL, yesus di SUNAT tapi kalian lelaki kristen TIDAK, padahal itu suatu keharusan, karena PAULUS yang melanggar hukum taurat sebagai aturan
BOTOL, karena kalian kegereja bukan sabtu dihari SABBATH SABTU menurut hukum taurat tapi malah jadi hari MINGGU, karena paulus yang tidak mau . BOTOL, yesus itu cuma nabi, manusia UTUSAN dan dia secara letterlijk TIDAK PERNAH sama sekali menyebut dirinya minta disembah sebagai tuhan beneran
BOTOL, yesus tidak hidup bermewah MEWAH, kalian malah ber hura hura .. wah !
BOTOL, yesus TIDAK membatalkan HUKUM TAURAT malah bikin akurat, tapi justru paulus katanya hebat, malah merusaknya sampai bible sekarat
BOTOL, yesus TIDAK PERNAH mengajarkan DOSA WARIS yaitu dosa adam yg harus ditebus, tapi PAULUS malah yang bikin mulus
BOTOL, yesus ajarkan wudhu, berdoa, sujud, zakat dan PUASA, tapi paulus suruh NYANYI jingkrak jingkrak pakai musik buat kalian para domba, digereja
BOTOL, yesus tidak melarang hukum PANCUNG dan RAJAM, nah karena masuknya surat dari PAULUS didalam bible malah sekarang jadi ditentang
BOTOL, yesus mati di KAFANI kain lena oleh murid2nya yang asli, tapi kenapa krisetan kalau mati, justru dihiasi dengan PAKAIAN PENGANTIN biar aksi
BOTOL, paulus MEMANIPULASI ajaran yesus, penguasa tahu itu kasus, biar bagus buat paulus waktu itu akhirnya kepalanya dipenggal sampai mampus
BOTOL, yesus melarang makan DARAH, BABI dan MINUMAN KERAS, justru paulus malahan membolehkannya dengan tegas, jadi gimana sekarang yah !
BOTOL, trinitas itu CONTEKAN Hymne PLATO dari Philo yang di ADOPSI penulis yohanes , terus disisipkan dalam bible biar kelihatan pantes, walau palsu gitu lho
BOTOL, maka dari itu hai kalian kristenen jangan suka maksa maksa melakukan expansi pakai supermie, sekarang umat islam yang beriman sudah mulai grogi !
BOTOL, mestinya kristenen berdoa dalam gereja dengan ruku, bersujud dengan khusyu, tapi malah nyanyi bersama walau dalam bible tidak ada hukumnya BOTOL, ternyata DOA BAPA KAMI yang diklaim sebagai sabda Yesus, ternyata doa sisipan (INSERSI) jadi namanya DOA PALSU bukan bikinan Yesus tapi yang mengkreasikan adalah para penulis bible, meniru tradisi agama di Mesir - kepada Osiris-Amon, dewa Mesir Kuno, dan juga ini dijumpai dalam liturgi FARISI - Yahudi
BOTOL, kalian suka gembar gembor menghina Muhammad 50 tahun menikahi gadis Aisyah yg katanya masih dibawah umur, padahal YOSEF ato YUSUF si tukang kayu ketika menikahi MARIA yg waktu itu berumur 12-14 tahun, Yosef sudah berumur 90 (sembilan puluh) TAHUN, jadi menurut kalian yang PEDOFIL itu sebenarnya Muhammad ato YOSEF alias Yusuf suami Maria
daripada ngomongin yang gak habis 2, mending lihat yg seger2 http://ngangkangs.blogspot.com/
BalasHapus@townwash. Mmg penulis org Kristen ya? Belumtenntukan? Knpa anda Menghujat org kristiani? Apa mmg itu yg di ajarkan di Agama anda? Saya pikir jga tidakkan. Jangan biarkan qt di jajah org ARAB ( bkn agama nya ya, org nya). Tq wasalam
BalasHapusBilal menerima cambukan & tindihan batu besar di tengah terik matahari padang pasir.. dan tetap mengucap "Ahad.. Ahad.."
BalasHapusAmmar tetap bertahan dalam keislamannya, meskipun ibunya Sumayyah ditusuk tombak dari selangkangan tembus ke punggung, dan dirinya sendiri dibakar hidup-hidup..
Kecuali dalam keadaan betul-betul dalam keterpaksaan, taqiyyah itu tidak boleh dilakukan.. Ayat berikut ini turun ketika Ammar berada dalam keadaan penyesalan, setelah mengikuti perkataan orang2 kafir Quraisy (dalam kondisi sangat tersiksa dan tidak sadarkan diri).
Barang siapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap terang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar. (QS. 16: 106)