Headlines News :
Home » , , » Kematian Muhammad

Kematian Muhammad

Written By Islam Dalam Fakta on Selasa, 01 Januari 2013 | 03.14

PEMBUKA 
Muhammad meninggal pada 632 Masehi. Dia mati karena meminum racun setelah ia berhasil menaklukan kaum Yahudi yang tinggal di Khaibar. 

2 bulan sebelum peristiwa peracunan ini, Muhammad gagal menaklukan Mekah. Kegagalah ini memaksanya menandatangani perjanjian Hudaybiyya dengan orang Mekah. Dia kembali dari medan perang dengan kecewa karena dipermalukan orang Mekah, dan kehilangan harga diri di mata anak buahnya. Untuk mengangkat lagi mental mereka yang jatuh, Muhammad mengatakan pada anak buahnya bahwa perjanjuan Hudaybiyyah sebenarnya adalah kemenangan Muhammad. Bahkan untuk menguatkannya, maka Muhammad menerima “Wahyu” lagi dari Allah sebagai penegasan kemenangan Muhammad (Sura 48:1). NAMUN DEMIKIAN, Allah belum memberikan kekayaan orang Mekah sebagai rampasan perang, jadi sebagai gantinya Muhammad menyuruh pengikutnya untuk menyerang dan merampok penduduk Yahudi yang lebih lemah yang tinggal di Khaibar

6 Minggu kemudian, Muhammad memimpin pasukannya untuk menyerang Yahudi di Khaibar, ketika mereka sedang bekerja. Khaibar adalah suatu pemukiman yang dilindungi oleh beberapa benteng yang terpisah satu sama lain. Satu per satu benteng itu jatuh ke tangan Muhammad, sampai benteng yang terakhir. Beberapa pemimpin Yahudi sudah dipenggal kepalanya, seorang pemimpin (Kinana) bahkan disiksa dengan kejam untuk mengatakan dimana harta orang Khaibar disembunyikan. Dan ketika Kinana hampir mati, Muhammad memerintahkan agar Kinana dipancung. Banyak kaum wanita dan anak-anak yang dipebudak. Bahkan Muhammad mengambil salah satu wanita yang palung cantik untuk menjadi miliknya bahkan kemudian diperistri (Safiyah

Beberapa penduduk Khaibar kemudian mengadakan perjanjian dengan Muhammad. Daripada orang-orang kaya dan kreatif dari Khaibar itu diperbudak, toh hasilnya juga tidak seberapa, orang Yahudi minta dibiarkan hidup dan akan memberikan 50% dari apapun yang mereka punya untuk Muhammad dan Muslim. Muhammad menerima perjanjian ini dengan syarat tambahan bahwa sewaktu-waktu ia bisa mengusir seluruh Yahudi itu dari Khaibar. Dan memang beberapa tahun kemudian, Umar mengusir seluruh Yahudi dari Khaibar. 

Segera setelah berhasil menaklukan Khaibar, seorang perempuan Yahudi menawarkan makan malam untuk Muhammad dan pengikutnya. Tanpa diketahui Muslim, perempuan itu telah menaruh racun ke dalam daging domba (ada juga yang bilang kambing) yang disajikan pada makan malan kali itu. Muhammad memakan sejumlah racun itu dan sebagai akibatnya, ia meninggal 3 tahun kemudian. 


BUKTI DARI SUMBER ISLAM 

BAGIAN A – MUHAMMAD DIRACUN 
BAGIAN B – PERTANDA KEMATIANNYA 
BAGIAN C – MUHAMMAD DAN GABRIEL BERDOA PENYEMBUHAN 
BAGIAN D – MENINGGALNYA MUHAMMAD
 


Akan saya gunakan 4 sumber Islam yang paling dipercaya dalam tulisan ini: 

1) “Sahih Bukhari”. Hadis ini dianggap sebagai sumber yang paling penting bagi Islam, setelah Quran. 

2) Biografi dari Ibn. Ishaq, “Sirat Rasul Allah” (The Life of the Prophet) yang diterjemahkan oleh A. Guillaume sebagai “The Life of Muhammad”. adalah sirat yang paling otentik dalam literatur Islam. 

3) Biografi Ibn Sa’d, “Kitab al-Tabaqat al-Kabir” (Book of the Major Classes) volume 2. Diantara ketiganya, Sirat Ibn Sa’d mengandung paling banyak informasi yang menjelaskan wafatnya Muhammad. Tentunya saya tidak akan mengambil semua yang dijelaskan Ibn Sa’d. Tetapi informasi yang paling penting akan saya masukkan di sini. 

4) Karangan Tabari, “History”. Tabari adalah salah satu pengarang Islam yang sangat dihormati. “History” terdiri dari 39 jilid. 

5) “Sahih Muslim”. Koleksi hadith ini dianggap sebanding atau sedikit di bawah Hadis Bukhari. 


CATATAN: 

Saya mengutip dari beberapa sumber, jadi akan ada beberapa hal yang sepertinya diulang-ulang. Tetapi sebenarnya ada detail info yang ditambahkan di setiap point yang kelihatannya hanya perulangan tersebut. Mohon maaf kalau ada material yang saya kutip dari buku terlihat seperti membosankan. Hal itu terpaksa saya lakukan untuk menjaga keaslian dari naskah yang saya kutip. 

CATATAN: Komentar saya akan diletakkan pada “[]”. Seringkali pengarang buku yang saya kutip menambahkan komentar di dalam ”()”. Saya akan menuliskan persis seperti yang ada dalam naskah asli 

CATATAN: Pada beberapa kasus, saya akan membuang beberapa bagian agar kutipan saya tidak terlalu panjang. Dengan tentunya menjaga agar bagian yang dihapus itu tidak mengubah konteks. 

Juga saya akan memberikan kutipan sebisa-bisanya dalam urutan kronologis. 


BAGIAN A – MUHAMMAD DIRACUN 

Quote:
A1. 

Dari Hadith Bukhari 3.786: 
Dinarasikan oleh Anas Bin Malik: “Orang Yahudi membawa daging domba yang diracun yang kemudian dimakan Nabi. Perempuan itu kemudian dibawa kehadapan Nabi dan dia ditanya,”apakah perlu kami bunuh dia”. Nabi berkata, “Tidak”. Aku kemudian melanjutkan melihat efek racun itu pada langit-langit mulut Nabi. 

Quote:
A2. 
Dari Hadith Bukhari 4.394: 
Dinarasikan oleh Abu Huraira: Ketika Khaibar ditaklukan, daging domba yang diracun diberikan kepada Nabi sebagai bentuk hadiah dari orang Yahudi. Nabi berkata,” Perintahkan semua Yahudi yang ada di sini berkumpul di depanku”. Semua orang Yahudi itu kemudian dikumpulkan di depan Nabi, yang kemudian berkata,” Aku akan menanyakan kepadamu sesuatu. Apakah kamu akan menjawab dengan jujur?”. “Ya”, jawab mereka. 
Nabi bertanya,”Siapakah moyang kamu?” 
Mereka menjawab,”Moyang kami adalah ini, ini, dst” 
Nabi berkata,”Kamu telah berbohong, moyang kamu adalah ini, ini, dst...” 
Mereka menjawab,”Ya, engkau benar Abu Al-Qasim.” 
Nabi berkata,”Apakah kamu sekarang akan menjawab jujur, jika aku menanyakan sesuatu?” 
Mereka menjawab,”Ya, Abu Al-Qasim. Kalaupun kami berbohong, pastilah engkau menyadarinya, seperti pertanyaanmu barusan tentang moyang kami.” 
Nabi bertanya,” Siapakah orang yang akan menghuni neraka?” 
Mereka berkata,” Kami akan tinggal di Neraka untuk jangka waktu yang singkat, dan sesudah itu engkau akan menggantikan kami tinggal di sana.” 
Nabi berkata,”Terkutuklah kamu dan menderitalah kamu di Neraka. Demi Allah aku tidak akan menggantikan tempatmu di sana. “ 
Kemudian Nabi bertanya,” Apakah kamu akan menjawab jujur bila aku tanya?” 
Mereka menjawab,” Ya, Abu Al-Qasim” 
Nabi bertanya,”Apakah kamu sudah meracuni daging ini?” 
Mereka menjawab,”Ya” 
Nabi melanjutkan,”Mengapa kamu melakukan hal ini ?” 
Mereka menjawab, ” Untuk menguji kamu. Bila kamu adalah penipu, maka pastilah kami berhasil menyingkirkanmu. Tetapi bila benar engkau nabi, maka racun itu tentunya tidak akan mempan.” 

Quote:
A3 
Dari Ibn Sa’d halaman 249: 
Kenyatannya, seorang perempuan yahudi menyajikan daging beracun kepada nabi Allah. Ia mengambil sebagian dari daging itu, menaruhnya di mulutnya, menguyahnya tapi kemudian memuntahkannya. Kemudian berkatalah ia pada pengikutnya:”Berhenti, daging ini berkata padaku bahwa ia telah diracun” Kemudian diperintahkannya perempuan Yahudi itu untuk dibawa ke hadapannya,”Apa yang membuatmu melakukan ini?” Dia berkata,” Aku ingin mengetahui apakah engkau nabi sejati atau bukan; Jika ya, maka Allah tentu akan memberitahumu, dan jika engkau palsu, aku akan bisa membebaskan kaumku dari engkau.” 


Quote:
A4 
Dari Ibn Sa’d halaman 249 [berbeda narator] 
Nabi Allah dan pengikutnya memakan daging itu. Daging itu berkata,”Aku diracun.” Berkatalah Muhammad pada pengikutnya,”Tahan tanganmu! karena daging ini berkata padaku ia sudah diracun!”. Mereka menarik tangannya, tetapi Bihsr Ibn al-Bara sudah terlanjur mati. Dibawalah perempuan Yahudi kepada Nabi Allah,”Apa yang membuatmu melakukan ini?” Dia menjawab,” Aku ingin mengetahui apakah engkau nabi sejati, bila ya maka engkau tidak akan menderita apapun, tetapi bila engkau palsu, aku akan bisa membebaskan kaumku”. Dia memberikan putusan untuk menghukum mati perempuan itu. [LIHAT CATATAN 1] 


Quote:
A5 
Dari Ibn Sa’d halaman 250 [berbeda narator] 
Kenyataannya seorang wanita Yahudi dari Khaybar menyajikan daging beracun kepada nabi Allah. Lalu kemudian ia menyadari bahwa daging itu beracun, lalu kemudian ia menghadapkan wanita itu dan bertanya,”Apa yang membuatmu melakukan ini?” Dia berkata,” Bila engkau nabi sejati, Allah akan memperingatkanmu, tapi bila engkau palsu, maka aku akan membebaskan kaumku dari engkau.” Ketika nabi Allah merasakan sakit dia menyayat kulitnya sendiri untuk mengeluarkan darah [cupping]. 
[LIHAT CATATAN 2] 

Quote:
A6 
Dari Ibn Sa’d halaman 251, 252 [narator berbeda] 
...Ketika nabi Allah menaklukan Khaybar dan dia sudah merasa tenang, Zaynab Bint al-Harith saudara laki-laki Marhab, yang merupakan istri dari Sallam Ibn Mishkam, berkata, ”bagian kambing mana yang disukai Muhammad?” mereka menjawab,”kaki depan.” Lalu dipotongnyalah salah satu kambingnya dan membakarnya. Lalu ia mengambil racun yang paling mematikan....nabi Allah mengambil daging kambing itu (kaki depannya) dan meletakkan ke mulutnya. Bihsr juga mengambil potongan dan meletakkan ke mulutnya. Ketika nabi Allah menggigit sedikit, Bihsr memakan daging miliknya dan demikian juga yang lain. Lalu nabi Allah berkata,”Tahan tangan kamu! Karena daging ini berkata padaku bahwa ia diracun. Kemudian Bihsr berkata,”Demi nama Dia yang membuatmu besar! Aku juga mengetahuinya ada yang salah dengan daging yang aku gigit. Tidak ada yang menahanku untuk memuntahkannya, tetapi aku tidak mau engkau jadi tidak nafsu makan hanya karena aku tidak suka. Ketika engkau sudah makan apa yang ada di mulutmu, aku tidak mau selamat bila engkau mati, dan juga aku berpikir, bahwa tidak mungkin engkau makan daging itu bila ada sesuatu yang salah.” 

Bihsr tidak bangkit dari tempat duduknya dan warna tubuhnya menjadi seperti “taylsan” (pakaian hijau)....Nabi Allah memanggil Zaynab dan bertanya,”Apa yang membuatmu melakukan semua ini?” Dia menjawab,”Kamu sudah melakukan hal yang kejam pada kaumku. Kamu telah membunuh ayahku, pamanku, dan suamiku, jadi aku katakan pada diriku sendiri,”Jika engka nabi sejati, maka daging itu akan memperingatkanmu, tapi kalau kamu nabi palsu, aku akan menyingkirkanmu.” 

Nabi allah hidup selama 3 tahun setelah peristiwa ini, yang mengakibatkan dia menderita kesakitan dan kemudian mati. Pada saat menderita sakit, dia biasa berkata,”Aku tidak akan berhenti mencari akibat daging beracun itu, yang aku ambil di Khaybar dan aku sudah menderita sakit beberapa kali karenanya, dan sekarang aku rasakan racun itu memotong urat leherku. 

Quote:
A7 
Dari Tabari jilid 8, halaman 123, 124 
Ketika nabi Allah beristirahat dari pekerjaannya, Zaynab bt. al-Harith, istri dari Sallam b. Mishkam, menyajikan daging bakar. Dia telah menanyakan bagian mana dari daging domba yang disukai Muhammad, dan dikatakan padanya yang disukai Muhammad adalah bagian kaki depan. Lalu ditaburinya racun pada bagian itu, dan dia juga meracuni bagian yang lain. Lalu disajikannyalah daging beracun itu. Ketika daging itu sudah disajikan, maka nabi Allah mengambil bagian kaki depan dan mengunyahnya sedikit, tetapi ia tidak menelannya

Bersama dengan dia adalah Bihsr b. al Bara b. Marur, yang juga mengambil dan memakan daging itu. Tetapi ia terlanjur menelan, sementara nabi Allah memuntahkan semua daging yang ada di mulutnya dan berkata “Tulang ini berkata bahwa ia diracun.” Lalu bertanyalah ia, ”Apa yang menyebabkan engkau mau meracuni aku,” jawab perempuan itu,” Tentunya engkau sudah mengetahui bagaimana engkau sudah membuat kaumku menderita. Lalu aku katakan kepada kaumku,”Bila ia nabi sejati, ia akan diberi peringatan, tapi kalau ia palsu aku akan menyingkirkannya.” “ Nabi memaafkannya. Bihsr mati karena racun yang ia makan. 

Quote:
A8 
Dari Tabari Jilid 8, halaman 124 [berbeda narator] 
Nabi Allah berkata pada saat ia menderita sakit yang mengakibatkan kematiannya – saat ibu Bihsr datang menjenguknya – “ Umm Bihsr, pada saat ini aku merasakan aortaku sakit karena makanan yang aku makan bersama anakmu di Khaybar” [lihat Catatan 3] 



Catatan 1: Ada pertentangan apakah Muhammad menghukum mati wanita yang sudah meracuninya atau tidak. Tetapi singkatnya kalaupun akhirnya wanita itu dihukum mati salah satu alasannya yang jelas adalah karena salah seorang Muslim yang lain (Bihsr) mati karena diracun. Lihat tulisan Ibn Sa’d halaman 250. 

Catatan 2: Cupping pada dasarnya adalah mengeluarkan darah dari tubuh dengan sengaja. Muhammad percaya bahwa menyayat untuk mengeluarkan darah sendiri adalah “Obat paling manjur” 

Catatan 3: Catatan pada kutipan A8 yang menyatakan,”ia menderita karena sakit parah di aorta” tidak perlu dianggap secara literal, ini adalah suatu ungkapan metamorphose untuk menyimbolkan derita sakit yang sangat parah. 


BAGIAN B – PERTANDA KEMATIANNYA 

Quote:
B1 
Dari Hadith Bukhari 5.713: 

Dinarasikan oleh Ibn Abbas: 
Umar Bin Al-Khattab biasa membiarkan Ibn Abbas duduk di sebelahnya, lalu berkatalah Abdur Rahman bin Auf ke Umar,”Kami punya anak laki-laki seperti dia.” Umar menjawab,”Aku menghormatinya karena statusnya sekarang seperti yang kamu tahu.” Umar lalu menanyakan arti suatu ayat suci kepada Ibn Abbas:”Ketida datang pertolongan Allah dantakhluknya Mekah...” (110:1) 

Ibn Abbas menjawab,”Ini menandakan saatnya kematian nabi Allah.” Umar membalas,”aku tidak mengerti makna yang lain kecuali yang barusan engkau katakan” 

Dinarasikan oleh Aisha: Nabi pada saat kesakitan yang pada akhirnya membuhnya, biasa berkata,”Ya Aisha! aku merasakan sakit karena makanan yang aku makan di Khaibar, dan pada saat ini, aku merasakan seolah aorta-ku terpotong karena racun itu.” 


Quote:
B2 
Dari Ibn Sa’d halaman 244: 

.... dan tidak ada lagi nabi lain kecuali dia yang hidup setengah dari nabi yang mendahuluinya. Yesus anak Maria hidup 125 tahun, dan ini adalah tahun ke 62 ku. Dan Nabi meninggal setengah tahun kemudian.


Quote:
B3 
Dari Ibn Sa’d halaman 239: 

Saat yang ditentukan (untuk meninggal) bagi Nabi Allah semakin dekat dan dia diperintahkan untuk mengucapkan “tasbih” secara berulang-ulang dan meminta pengampunan. 

Quote:
B4 
Dari Ibn Sa’d halaman 240 

Ketika bantuan dan kemenangan dari Allah datang, dikatakannya bahwa itu adalah panggilan Allah dan saatnya meninggalkan dunia. 

Quote:
B5 
Dari Tabari Jilid 9 Halaman 108 

Ketika Nabi kembali ke Medina setelah melakukan ziarah yang terakhir, dia mulai mengeluh kesakitan. Dan berita mengenai penyakit nabi ini menyebar.... Saat Muharram Nabi mengeluh kesakitan yang akhirnya menyebabkan kematiannya. 


BAGIAN C – MUHAMMAD DAN GABRIEL BERDOA PENYEMBUHAN 

Catatan: Sudah dikutip dari Ibn Sa’d diatas (halaman 250 bahwa Muhammad mencoba untuk menyembuhkan dirinya dari racun. 


Quote:
C1 
Dari Ibn Sa’d halaman 263 
Seringkali pada saat sakitnya, Nabi mengucapkan “al-Mu-awwadhatayn” [Sura 113 dan 114], dan dia meniupkan nafasnya ke tubuhnya sambil megusap wajahnya [Ini dilakukan sebagai usaha mencapai kesembuhan] 


Quote:
C2 
Dari Sahih Muslim volume 3, #5440 

Aisha menceritakan bahwa ketika Utusan Allah menderita kesakitan, dia mengucapkan Mu’awwidhatan dan meniup dirinya sendiri. Ketika rasa sakitnya tambah parah, aku biasa membacakan Mu’awwidhatan untuknya dan mengusapkan tangannya ke tubuhnya agar ia semakin mendapat berkat. Juga mereferensi ke Hadith #5441 


Quote:
C3 
Dari Ibn Sa’d halaman 265 
Nabi Allah menderita sakit dan dia (Gabriel), bernyanyi untuknya, berkata, “Dalam nama Allah, pergilah semua penyakitmu, dan pergilah Iblis, dan biarlah Allah menyembuhkanmu.” 

Quote:
C4 
Dari Ibn Sa’d halaman 265 [berbeda penarasi] 
Aiha, istri dari Nabi biasa berkata,” Ketika Nabi Allah menderita kesakitan, Gabriel bernyani untuk dia,” Dalam nama Allah yang akan menyembuhkanmu dari penyakit dan dari segala penderitaan yang dari Iblis”  eeehhhh ... doanya ternyata nggak manjur ! Baca seterusnya !!

Quote:
C5 
Dari Ibn Sa’d halaman 232 
Seringkali, ketika Nabi Allah menderita kesakitan, dia meminta kesembuhan dari Allah. tetapi pada saat dia menderita kesakitan yang mengakitbatkan kematiannya, dia tidak berdoa untuk penyembuhan, dia biasa berkata,” Wahai jiwaku! apa yang terjadi padamu sehingga engkau mencari perlindungan di setiap tempat perlindungan?” 


BAGIAN D – MENINGGALNYA MUHAMMAD 


D1 [sekali lagi mengutip dari Hadith Bukhari 5.713] 
Dinarasikan oleh Aisha: 

Nabi pada saat menderita penyakit yang mengakibatkan kematiannya, biasa berkata,” Oh Aisya! Aku masih merasakan sakit disebabkan oleh makanan yang aku makan di Khaibar, dan pada saat ini, aku merasa racun itu telah memotong aorta-ku” 


Quote:
D2 
Dari Ibn Hisham halam 678 
Ketika nabi mulai menderita sakit dimana Tuhan membawanya ke kehormatan dan kesabaran sesaat menjelang akhir Safar atau pada awal Rabi’ul-awwal. Aku diceritai bahwa ia pergi ke Baqi’ul-Gharqad pada tengah malam dan memohon untuk kematiannya. Lalu ia kembali ke keluaraganya di pagi hari dan mulai marasa kesakitan. 


Quote:
D3 
Dari Ibn Hisham halaman 679: 

Kemudian penyakit Nabi semakin parah dan dia sangat kesakitan. Dia berkat, ”Tuangkan air dari 7 kirbat (tempat minum dari kulit) dari 7 sumur yang berbeda kepadaku, sehingga aku bisa keluar dan bicara pada orang-ku”. Maka kami mendudukkan dia di bak mandi milik Hafsa b. Umar dan kami tuangkan air sampai ia berteriak, ”Cukup, cukup” 
.... kemudian ia [Muhammad] berkata, “ Tuhan telah memberikan pilihan kepada hamba-Nya antara tinggal di dunia atau menghadap Tuhan, dan hamba-Nya memilih yang terakhir” 


Quote:
D4 
Fari Ibn Hisham halaman 680 

Lalu beberapa istri-istrinya berkumpul di dekatnya ... sementara pamannya Abbas juga bersama dengan dia, dan mereka setuju untuk memaksanya memakan obat. Abbas berkata,” Biarlah aku memaksanya,”. Ketika ia sadar, bertanyalah ia siapa yang memaksanya minum obat. Lalu orang banyak itu menunjuk pamannya. Kemudian lanjutnya,” Obat ini dibawa oleh seorang wanita dari negara di sana,” sambil tangannya menunjuk ke atah Abyssinia [Ethiopia]. Lalu bertanyalah ia mengapa mereka melakukan semua ini. Jawab pamannya,”Kami takut kalau engkau mengalam pleurisy (radang selaput dada),”. Jawabnya,”Itu adalah penyakit yang tidak mungkin Tuhan berikan padaku. Biarlah tidak seorangpun keluar dari rumah ini, sebelum mereka juga memakan obat ini kecuali pamanku.”. Maimuna [salah satu dari istri Muhammad] dipaksa memakan obat itu walaupun ia sedang puasa, karena perintah Muhammad, sebagai balasan atas apa yang mereka lakukan padanya. 


Quote:
D5 
Dari Ibn Sa’d halaman 294 

Umm Bishr [ibu dari Muslim mati saat makan racun], juga datang pada Nabi pada saat ia menderita sakit dan berkata,” Ya Nabi Allah! Aku tidak pernah melihat demam seperti ini”. Nabi berkata padanya,” Bila pencobaan atas kita digandakan, maka hadiah kita [di surga] juga akan digandakan. Apa yang orang katakan tentang ini [penyakit Muhammad]?” Dia menjawab,” Mereka katakan itu adalah pleurisy (radang selaput dada” Kemudian jawab Nabi,”Tidak mungkin Allah membiarkan Nabinya menderita penyakit itu (pleurisy) karena itu menandakan orang tersebut kerasukan setan, tetapi penyakitku ini adalah karena aku memakan racun yang juga dimakan anakmu. Racun itu telah memotong urat darah leherku” LIHAT CATATAN 3 

Quote:
D6 
Dari Ibn Hisham halaman 682 

... lalu ia mendengar Aisha [satu dari istri Muhammad] berkata:”Nabi meninggal di pelukanku pada saat giliranku: [malam saat Muhammad dijadwalkan tidur dengannya] Aku tidak melakukan apapun yang salah padanya. Mungkin karena aku masih muda dan bodoh, akhirnya Nabi meninggal di pelukanku. 

Quote:
D7 
Dari Ibn Sa’d halaman 322 

Ketika saat terakhir Nabi sudah dekat, dia biasa menutupi mukanya dengan suatu lembaran, tetapi ketika ia merasa tidak nyaman, disingkirkannya lembaran itu dan berkata,” Biarlah Allah mengutuk Yahudi dan Kristen yang membuat kuburan nabi-nabinya sebagai obyek penyembahan.” 

Catatan 3: Pleurisy adalah infeksi pada membran paru-paru. Itu sangat menyakitkan. Saya tidak tahu mengapa Muhammad menganggap infeksi ini sebagai sesuatu dari Setan, tetapi ia tidak menggap racun sebagai sesuatu dari Setan. 


RINGKASAN DARI KUTIPAN DI ATAS 

Muhammad menyerang Khaibar. Dia menghancurkan, menyiksa, membunuh, merampas, dan memperbudak banyak orang (Ref: Kitab al-Tabaqat al-Kabir, Jilid 2, halaman 134, 136, 137). Serangan ini dilakukan ketika Yahudi itu belum mempersiapkan perang. Seorang wanita Yahudi, yang semua keluarganya dibunuh Muhammad, menyajikan daging domba yang sudah diracun pada suatu jamuan makan malam. Muhammad dan beberapa pengikutnya memakan daging itu. Muhammad menelan sebagian racun itu dan mulai merasakan efeknya. Dia meninggal 3 tahun kemudian karena keracunan. 


DISKUSI 

Apa yang perlu diperjelas adalah sebab dari kematian Muhammad. Orang Yahudi merencanakan membunuh dia. Orang Yahudi percaya bahwa Nabi sejati akan diperingatkan Tuhan sebelum memakan racun itu, tetapi nabi palsu tidak akan mendapat peringatan. Muslim juga mempercayai hal ini, Muslim lainnya yang juga mati, berpendapat bahwa tidak mungkin Muhammad memakan sesuatu yang beracun (lihat kutipan A6) 

Orang Yahudi itu benar, Muhammad ternyata memakan racun itu, dan akibatnya ia mati. Mereka telah membuktikan, berdasarkan percobaannya, bahwa Muhammad bukanlah Nabi sejati. Seperti yang dikatakan di (kutipan A2) Quote:
“Kami ingin mengetahui. Jika kamu pendusta, maka kami pasti bisa menyingkirkan kamu, tetapi jika kamu Nabi sejati, racun itu tidak akan membahayakan kamu”


Yahudi ini juga percaya bahwa Nabi sejati selalu tahu apa yang sedang terjadi. Namun pada kasus ini Muhammad tidak tahu. Hanya sesudah Muhammad memakan daging itu, kemudian berkatalah ia, bahwa daging itu “berbicara” padanya. Saya tidak melihat ada keajaiban di situ; bahkan Muslim yang lain juga tahu bahwa ada yang salah pada daging itu sebelum Muhammad memakannya. Kebanyakan orang dewasa tahu apakah sesuatu yang mereka makan itu baik atau jelek. Jadi ketika Muhammad berkata bahwa daging itu “berbicara” padanya, itu bukanlah suatu keajaiban. Bahkan anak kecil juga akan memuntahkan makanan yang dirasanya tidak enak.

Pada banyak kasus sebelumnya, Muhammad menyatakan bahwa ia menerima “wahyu” yang memperingatkan bahwa dia sedang ada dalam bahaya. Bahkan dia menggunakan salah satu dari “wahyu” ini sebagai dasar untuk menyerang pemukiman Yahudi, Bani Nadhir. Tetapi mengapa di Khaibar, “wahyu”-nya datang terlambat untuk menyelamatkan hidupnya, dan juga nyawa Bishr ?

Ketika berbagai gejala mulai timbul, Muhammad mulai berdoa untuk sembuh – bahkan ia usapkan “tangan ajaib”-nya ke dirinya sendiri. Gabriel juga ikut berdoa dalam usaha penyembuhan itu. (Lihat kutipan C2 dan C3). Muhammad bahkan men-“cuppig” dirinya sendiri (kutipan A5). Tentunya berdasar semua ini, terlihat jelas bahwa Muhammad sebenarnya masih ingin hidup.

Tetapi sepertinya usaha-nya sia-sia. Pada saat gejala penyakit itu jadi tambah parah, Muhammad sadar bahwa ia sedang sekarat, kemudian dia menghentikan doa penyembuhan (kutipan C4), dan dia menyatakan bahwa Allah telah memberikan kepadanya pilihan untuk pergi ke Surga atau tinggal di dunia. Muhammad kemudian berkata bahwa ia ingin pergi ke surga saja. Mengetahui hidupnya hampir berakhir, dia membuat keputusan terbaik dari antara yang terjelek.

Pertanda kematian Muhammad sebelumnya terlihat sebagai suatu yang mengawang-awang, tidak jelas kapan. Tidak ada sesuatupun yang dikatakan yang merujuk ke kapan meninggalnya Nabi sampai saat saat terakhir menjelang kematiannya. Mungkin saja Nabi sudah banyak melihat orang mengalami gejala seperti ini dan sudah tahu akhirnya. Tidak perlu menjadi nabi atau mendapat “wahyu” untuk mengetahui bahwa kematian sudah dekat pada situasi yang demikian.

Point mendasar saya adalah: Yahudi membuktikan bahwa Muhammad bukan nabi sejati. Dia menelan racun itu, demikian juga paling tidak salah satu pengikutnya. Dia mencoba untuk sembuh, dengan mencoba berbagai obat, mengusapkan tangannya yang dianggap berkhasiat, sembahyang, dukungan Aisha, dan bahkan dukungan Gabriel, tetapi pada akhirnya dia mati karena racun.

PERTANYAAN 

1) Jika Muhammad adalah benar seorang nabi Tuhan, bukankah seharusnya ia mengetahui adanya racun sebelum ia memakannya?

2) Jika anda beranggapan bahwa memang sudah takdir Tuhan bahwa Muhammad akan memakan racun itu, bersama dengan Bishr, lalu mengapa Muhammad susah payah berusaha untuk sembuh ? Bahkan Gabriel mendoakan agar Muhammad sembuh , namun demikian Allah tidak mengabulkannya.

3) Mengapa Gabriel, yang malaikat, tidak mengetahui rencana Allah? Mengapa Gabriel ikut berdoa jika takdir dari Allah adalah kematian ? 

4) Mengapa Muhammad memaksa Muslim lain untuk memakan obat yang seharusnya untuknya? Bahkan salah satu diantaranya adalah istrinya yang sedang berpuasa. Dia memaksa istrinya yang membatalkan puasanya dan meminum obat itu. Tidakkah hal ini kedengarannya terlalu berburuk sangka dan memaksakan kehendak?

5) Mengapa, pada saat menjelang kematian, Muhammad justru mengutuki Yahudi dan Kristen? Bukankan lebih baik kalau seandainya Muhammad berdoa agar mereka diberikan penerangan akan jalan hidup yang benar? Ini juga kelihatannya aneh bila dilakukan oleh orang yang mengaku nabi Allah. Karena Muhammad justru meminta Allah untuk mengutuki orang lain daripada memberikan penerangan pada orang tersebut.

6) Mengapa pleureusy (radang selaput dada), yang sebenarnya adalah akibat normal dari infeksi pada selaput paru-paru dianggap sebagai sesuatu dari setan, tetapi diracun dianggap bukan sesuatu dari setan?


KESIMPULAN

Muhammad bukanlah nabi sejati, dia adalah nabi palsu. Dia mati karena racun yang dimakan tanpa sepengetahuannya. Daging beracun ”berbicara” terlambat padanya. Dan hanya pada saat dia sekarat, Muhammad “men-spiritual-kan” penderitaannya dan kemudian meninggal. Sebelum itu, ia mencoba untuk sembuh.

Musa tahu tentang kedatangan kematiannya (Kejadian 34:1-5). Yesus juga tahu kapan Ia akan meninggal (Markus 8:32). Tetapi Muhammad sama sekali tidak tahu kapan ia meninggal, sampai dia benar-benar ada di ujung maut.

Paulus pernah digigit ular berbisa (Kisah para rasul 28:1-6), tetapi ia sama sekali tidak terpengaruh oleh gigitan ular berbisa itu. Tuhan telah melindungi Paulus, agar ia dapat menyelesaikan tugas yang harus dikerjakannya. Kematian Muhammad sangatlah tiba-tiba, yang mengakibatkan kebingungan siapa yang akan menggantikannya untuk memimpin kerajaan Islam. Bahkan sampai hari ini, sisa kebingungan itu masih ada. Dunia Islam terbagi karena hal ini (Shia Vs Sunni). Mengapa Allah yang membenci perpecahan dalam jamaahnya, tidak melindungi Muhammad sedikit lebih lama agar ia dapat MENYEBUTKAN nama penggantinya dengan jelas sehingga tidak terjadi perebutan kekuasaan yang mengakibatkan perpecahan umat.

Yesus sudah memprediksikan bahwa nabi palsu akan datang ke dunia dan akan memimpin banyak orang ke jalan yang salah (Matius 24:24). Muhammad adalah nabi palsu. Musa dan Yesus mengenal Tuhan dengan cara muka bertemu muka, mereka bercakap-cakap secara langsung dengan Tuhan. Muhammad hanya berbicara pada roh atau “malaikat” yang ia sebut “Gabriel”. Bahkan si “Gabriel” ini juga ikut berdoa menjelang ajal Muhammad tiba, namun doa “malaikat” ini ternyata tidak dijawab Tuhan. Apakah mungkin “Gabriel” ini yang membisikkan agama palsu ke Muhammad (Galatia 1 : delapan) ? Apakah mungkin “Gabriel” ini adalah jin yang meperdaya, atau bahkan Iblis sendiri?

Sumber : Mengenal Islam
Share this article :

1 komentar:

  1. Saya suka blog anda, benar pembuktian anda saudaraku , muhammad lah yg dimaksud oleh Yesus. karena setelah muhammad tdk ada lagi yg nekat menjadi seperti si muhamnad itu, juga bakal masuk penjara karena Undang Undang dan hukum pemerintah.
    fantastic , anda cemerlang.
    salam hormat,

    BalasHapus

Terjemahan

 
Copyright © 2011. Islam Dalam Fakta - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger